Pembicara: Pdt. Dadang Hadi Santoso
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 6:276:27 “Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
Tuhan mengajarkan kita tidak boleh mempunyai kebencian kepada sesama, kita harus mengasihi dan berbuat baik kepada siapa pun.
Imamat 19:1719:17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
Kebencian berasal dari dunia dan dari setan. Jika anak Tuhan menyimpan kebencian kepada sesama, sama dengan berasal dari dunia dan dari setan, tidak bisa masuk kerajaan Surga.
1 Yohanes 3:153:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Ada 2 tempat yang sering dilanda kebencian:
- Dalam nikah/ rumah tangga.
Matius 10:21-22
10:21 Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka.
10:22 Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Tandanya:
- Saling menyerahkan/ mengorbankan yang lain untuk kepentingan pribadi.
- Sering terjadi pertengkaran dalam rumah tangga.
- Terjadi perselingkuhan sampai perceraian.
Mengapa dalam nikah bisa dilanda kebencian? Sebab tidak ada kasih Allah. Sehingga nikah tersebut tidak bisa mencapai nikah yang rohani.
Oleh karena itu dalam nikah mutlak harus ada kasih Allah. Tandanya:
- Nikah meneladan Yesus sebagai Kepala.
Efesus 5:22-25
5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
Istri tunduk kepada suami dalam segala sesuatu.
Suami mengasihi istri seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar. Suami bisa memimpin nikah untuk menuju nikah yang rohani, lewat sistim penggembalaan yang benar.
1 Korintus 7:3-4
7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.
Maka suami dan istri bisa saling memiliki. Hasilnya: Yesus yang menjadi Kepala, yang bertanggung jawab dalam nikah.
Anak taat kepada orang tua dalam segala hal.
- Berpegang pada rumus nikah yaitu 1 (suami) +1 (istri) = 1.
Di antara suami dan istri harus ada tanda salib/ kasih Allah. Prakteknya: bisa saling mengaku dosa dan saling mengampuni.
Kolose 3:14
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Hasilnya: kasih Allah mengikat dan menyempurnakan sehingga nikah tetap satu, tetap bahagia sampai masuk nikah rohani di awan-awan yang permai.
- Dalam ibadah pelayanan.
Kejadian 37:4, 11
37:4 Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
37:11 Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.
Contohnya: kakak-kakak Yusuf benci kepada Yusuf.
1 Korintus 3:3
3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
Sebagai pelayan Tuhan, kehidupan yang beribadah melayani Tuhan, kita harus memiliki kasih Allah dalam hidup kita. Tandanya:
- Tekun dalam penggembalaan yang benar.
Kejadian 37:2
37:2 Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
Jika kita tekun, kita disucikan lewat firman pengajaran yang benar sehingga bisa menjadi kehidupan yang jujur. Kita bisa saling menolong dan saling memperhatikan.
- Taat dengar-dengaran apa pun risikonya.
Kejadian 37:13
37:13 Lalu Israel berkata kepada Yusuf: “Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka.” Sahut Yusuf: “Ya bapa.”
- Rela mengalami sengsara daging tanpa dosa bersama Yusuf (jubah dicelup dalam darah)
Kejadian 37:31
37:31 Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya.
Maka kita akan mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani.
Kisah Rasul 7:9-107:9 Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,
7:10 dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.
Hasilnya: Tuhan memberi kasih karunia dan hikmat.
- Hikmat dan kasih karunia Tuhan untuk membuat kita berhasil.
- Hikmat dan kasih karunia untuk menghadapi bahaya kelaparan dan antikris.
- Hikmat dan kasih karunia Tuhan untuk mempersatukan tubuh Kristus.
- Hikmat dan kasih karunia Tuhan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Wahyu 22:20-21
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: “Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Tuhan memberkati.