Matius 26:20-25 adalah tentang makan Perjamuan Paskah. Dulu, makan Perjamuan Paskah adalah makan roti tidak beragi dan daging panggang. Sekarang, makan Perjamuan Paskah adalah makan firman pengajaran yang benar dan Perjamuan Suci.
Firman pengajaran yang benar dan Perjamuan Suci sanggup menyucikan kita dari dosa-dosa sampai puncaknya dosa, sehingga kita layak ditahbiskan menjadi imam-imam dan raja-raja.
Matius 26:24-2526:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan." 26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya." Salah satu proses kelahiran baru adalah lewat doa penyembahan.
Sesudah menjadi imam dan raja, maka kita harus hati-hati agar jangan seperti Yudas Iskariot. Yesus mengatakan bahwa percuma Yudas dilahirkan sekalipun dia adalah rasul dan bendahara, orang kepercayaan Tuhan.
Mengapa? Sebab Yudas Iskariot tidak mengalami kelahiran baru, sehingga tetap menjadi manusia darah dan daging, tandanya adalah pencuri, pendusta, dang pengkhianat. Manusia darah dan daging ini tidak mewarisi Kerajaan Sorga, dan akan binasa selamanya.
Sekalipun seseorang hebat secara rohani dan jasmani, tetapi jika tidak lahir baru, maka percuma dia dilahirkan, sebab hanya akan menuju kebinasaan.
Supaya tidak binasa, supaya tidak sia-sia lahir di dunia, kita harus mengalami kelahiran baru.Salah satu proses kelahiran baru adalah lewat
doa penyembahan.
Lukas 9:28-29
9:28. Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaranitu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. 9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Penyembahan yang benar didorong oleh firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus.
Dalam penyembahan yang benar, kita bisa
memandang wajah Yesus yang bersinar bagaikan matahari terik= kita
mengalami sinar kemuliaan Tuhan/Roh Kudus yang bekerja atas kehidupan kita.
Hasil bisa menyembah dalam penyembahan benar adalah :- Meneguhkan panggilan dan pilihan Tuhan atas kehidupan kita = meneguhkan karunia-karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Yesus kedua kali).
Lukas 9:35
9:35 Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia."
Banyak orang meninggalkan pelayanan sebab kurang menyembah Tuhan.
II Timotius 1:6
1:6. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
Roh Kudus memberikan karunia-karunia Roh Kudus lewat penumpangan tangan seorang gembala. Karunia-karunia Roh Kudus menentukan jabatan-jabatan pelayanan. Roh Kudus mendorong kita untuk setia dan berkobar-kobar dalam karunia dan jabatan pelayanan sampai garis akhir.
Karunia dan jabatan pelayanan adalah jubah yang maha indah. Jadi kalau kita setia dan berkobar-kobar dalam karunia dan jabatan pelayanan, hidup kita makin hari makin indah sampai kita memiliki jubah putih berkilau-kilau. Saat itulah kita memiliki kehidupan yang paling indah. Jika tidak setia dalam karunia dan jabatan pelayanan, kehidupan itu akan telanjang sampai isi perutnya terburai seperti Yudas.
- Memberikan kebahagiaan Sorga.
Lukas 9:33-34
9:33 Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu.
9:34 Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka.
I Petrus 4:14
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Kebahagiaan Sorga tidak dipengaruhi oleh perkara-perkara dunia. Bahkan dalam penderitaan, kita tetap bahagia.
Dalam Lukas 9, kebahagiaan Sorga dikaitkan dengan pengajaran Tabernakel. Roh Kudus menolong kita untuk taat dengar-dengaran pada pengajaran Tabernakel dan kita merasakan kebahagiaan Surga.
Kita menyembah jangan seperti Petrus. Petrus mengajar pengajaran Tabernakel tetapi tidak dengar-dengaran sehingga Petrus mengalami suasana ketakutan. Semakin pengajaran dibukakan akan semakin takut dan semakin tidak bahagia.
Kehidupan yang taat dengar-dengaran itulah kehidupan yang bahagia.
- Roh Kudus membuat mujizat-mujizat, yaitu:
- Mujizat jasmani, contohnya adalah :
- Elia.
Yakobus 5:17-18
5:17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
5:18 Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.
Roh Kudus mampu membuka tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat-berkat Sorgawi untuk memeilihara kita di tengah krisis dunia sampai jaman antikris.
- Musa.
Lukas 9:30
9:30 Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia.
Musa divonis tidak masuk Kanaan, tetapi lewat doa penyembahan Musa bisa berada di atas gunung di Kanaan. Roh Kudus mampu menghapus segala kemustahilan.
- Mujizat rohani.
Contohnya adalah Tuhan Yesus yang wajahNya bersinar-sinar bagaikan matahari dan pakaianNya putih berkilau-kilau, yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Buli-buli tanah liat berubah menjadi buli-buli emas. Keubahan hidup dimulai dari hati penuh dengan kasih Allah sehingga perkataannya jujur.
Tuhan memberkati.