Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 13:13-15
13:13. Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
13:14. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
13:15. Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
Ayat 11-18 = binatang buas yang keluar dari dalam bumi, yaitu nabi palsu.
Ayat 13-15 = tanda dari nabi palsu. Nabi palsu mengadakan tanda-tanda yang dahsyat sampai menurunkan api dari langit di depan mata semua orang. Ini sama dengan demonstrasi kuasa dengan tanda-tanda dahsyat secara jasmani, sakit jadi sembuh, miskin jadi kaya dan lain-lain, sampai menurunkan api kedurhakaan, tetapi tidak ada pertobatan.
Kalau orang cenderung hebat, ia akan mulai durhaka.
Api kedurhakaan ini digunakan untuk menyesatkan gereja Tuhan, sehingga gereja Tuhan menyembah antikris dan menjadi sama dengan antikris untuk dibinasakan selamanya.
Jika dalam pengikutan kepada Tuhan, mata kita hanya tertuju pada perkara/ mujizat jasmani, maka kita akan terpengaruh dengan tanda dahsyat dari antikris sampai terpengaruh oleh api kedurhakaan.
Durhaka sama dengan kasih menjadi dingin. Semakin durhaka, kasih akan semakin dingin sampai tanpa kasih, sehingga disesatkan oleh nabi palsu untuk menyembah antikris, bukan Tuhan. Ia akan jadi sama dengan Antikris, dan binasa bersama Antikris dalam api neraka.
Praktik kedurhakaan:
- Durhaka dalam rumah tangga.
Matius 10:21
10:21.Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka.
- Suami kasar pada istri sampai melakukan kekerasan.
- Istri tidak tunduk pada suami.
- Anak tidak taat pada orang tua.
- Orang tua membuat tawar hati anak. Anak yang salah didukung, anak yang benar disalahkan. Bahkan bisa terjadi anak dan orang tua saling tidak mengakui.
- Menantu tidak hormat pada mertua.
- Mertua membuat menantu tawar hati.
- Kakak adik bertengkar, iri hati dan sebagainya.
Kalau suami istri tidak ada kasih, akan mengarah pada perselingkuhan, kawin cerai, dan kawin mengawinkan.
- Durhaka dalam ibadah pelayanan.
- Yudas 1:11
1:11.Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
- Beribadah melayani Tuhan tetapi bersungut-sungut, saling menyalahkan, dan menuntut perkara jasmani terutama kedudukan seperti Korah.
Kalau melayani dengan kasih, kita akan berkorban, bukan menuntut.
- Membenci hamba Tuhan yang benar seperti Kain. Habel benar tapi dibenci Kain.
Kalau melayani dengan kasih, kita akan adil, tidak memihak.
- Melayani hanya untuk upah jasmani seperti Bileam. Pekerjaan Tuhan dianggap sebagai profesi, bukan tahbisan.
- Tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan sehingga ia melakukan dosa kebiasaan.
Ibrani 10:25-27
10:25.Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
10:26.Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
10:27.Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
Dosa kebiasaan artinya tidak beribadah tetapi merasa biasa saja.
Tidak beribadah sama dengan tidak berguna, dan hanya untuk dibakar.
Kalau dosa kebiasaan dilanjutkan, akan jadi dosa sengaja tidak beribadah. Ada waktu dan kesempatan tetapi tidak mau, sehingga ia berhadapan dengan api penghukuman karena menolak api kasih.
- Menyembah Antikris, yaitu kikir, serakah, kebencian tanpa alasan, dan dusta.
Kikir = tidak bisa memberi.
Serakah = mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan, yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Penyembahan berhala sama dengan tidak taat pada firman pengajaran yang benar, menolak firman pengajaran yang benar.
1 Samuel 15:22-23
15:22.Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
15:23.Sebab pendurhakaanadalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhaladan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."
Ditolak sebagai raja artinya tidak mencapai kerajaan seribu tahun damai, dan akan dibinasakan.
Jalan keluarnya adalah Yesus harus menurunkan api dari langit untuk menandingi api dari nabi palsu
Lukas 12:49-5012:49."Aku datang untuk melemparkan api ke bumidan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala!
12:50.Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung!
Yesus datang dari Sorga untuk membawa api kasih Allah yang sudah menyala. Kalau ditolak, akan jadi api penghukuman kiamat sampai neraka selamanya.
Bagaimana caranya Tuhan membawa api kasih Allah ke bumi? Lewat mati di kayu salib.
Yohanes 3:163:16.Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sikap kita adalah kita harus percaya Yesus, sehingga menerima api kasih Allah.
Menolak Yesus sama dengan menolak api kasih Allah, sehingga menerima api kedurhakaan dari antikris, dan ia akan mengalami api penghukuman dari Tuhan bersama dengan antikris dan nabi palsu.
Mari kita menerima kasih Allah dengan lemah lembut. Percaya Yesus, bertobat, dan baptisan air. Kita hidup benar, dan kita akan menerima kasih Allah, sehingga:
- Kita bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri mulai di rumah tangga. Kita hanya berbuat baik kepada sesama sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.
Jangan menyakiti seorang imam yang benar.
- Kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, mengutamakan Tuhan lebih dari semua.
Praktiknya adalah setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir, taat dengar-dengaran pada firman apa pun resikonya, dan hanya menyembah Tuhan. Kita percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan. Kita mengulurkan tangan iman kepada Tuhan, dan Tuhan mengulurkan tangan kasih-Nya.
Kita membutuhkan kasih Tuhan karena:
- Kita hanya bagaikan domba sembelihan sehebat apa pun kita.
- Kita seperti bayi-bayi yang tidak berdaya.
Kita membutuhkan kasih Tuhan yang tidak berubah.
Hasilnya adalah:
- Kasih Tuhan berdaulat, artinya tidak bisa dijajah oleh siapa pun, sehingga tangan kasih Tuhan sanggup melepaskan kita dari perbudakan dosa-dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
Ulangan 7:7-8
7:7.Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu--bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? --
7:8.tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.
Kasih Tuhan juga melepaskan dari pergaulan dunia yang jahat dan najis, sehingga kita bisa hidup benar dan suci.
Kita dilepaskan dari perasaan daging, yaitu takut, khawatir, benci, dan sebagainya. Sehingga kita mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan.
- Kasih Allah tidak berubah oleh apa pun juga.
Yesaya 49:15-16
49:15.Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
49:16.Lihat, Aku telah melukiskanengkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
'melukiskan' = mengukirkan.
Tangan kasih Tuhan sanggup melindungi dan memelihara bayi-bayi seperti biji mata-Nya sendiri, di tengah celaka marabahaya dan masalah di dunia. Sehingga kita tetap hidup dalam kelimpahan sampai disingkirkan ke padang gurun, jauh dari mata Antikris yang berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Bahkan kasih Allah membawa kita melintasi tembok Yerusalem baru.
- Kasih Allah melekat, tidak terpisahkan.
Roma 8:35-37
8:35.Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan(1)atau kesesakan(2)atau penganiayaan(3), atau kelaparan(4)atau ketelanjangan(5), atau bahaya(6), atau pedang(7)?
8:36.Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37.Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Hati-hati, ada tujuh hal yang bisa membuat kita terpisah dari Tuhan. Kalau terpisah dari kasih Tuhan, akan durhaka, sehingga pelita padam sampai masuk kegelapan yang paling gelap.
Kasih Allah membuat kita tidak terpisah dari Tuhan dan sesama apa pun yang kita hadapi.
Artinya kita tidak kecewa, tidak putus asa, dan tidak meninggalkan Tuhan dan rumah tangga apa pun yang kita hadapi. Sehingga pelita tetap menyala. Kita tetap setia berkobar-kobar dalam melayani Tuhan. Kita tetap taat dengar-dengaran. Kita tetap menyembah Tuhan. Kita sabar menunggu waktu Tuhan, sampai Ia menolong kita semua.
- Kasih Allah membuat kita lebih dari pemenang.
Untuk masa sekarang, kasih Allah berperang ganti kita untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mustahil bagi kita, seperti Daud melawan Goliat.
Wahyu 3:21
3:21.Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Sampai kemenangan terakhir, kita duduk bersanding dengan Yesus di takhta Sorga.
Artinya kita mengalami kuasa keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari jujur.
Semakin diubahkan, kita semakin naik sampai nanti di awan-awan yang permai.
Yang gagal atau jatuh bisa diangkat oleh kasih Allah menjadi berhasil dan indah pada waktuNya.
Jika Yesus datang kembali kedua kali, kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai. Kita duduk bersanding dengan Dia di takhta Sorga.
Tuhan memberkati.