Matius 24: 32-35NUBUAT TENTANG POHON ARA/ISRAELPohon ara ini ditampilkan dari zaman ke zaman:
- Zaman Allah Bapa = menampilkan pohon ara di taman Eden.
- Zaman Allah Anak = menampilkan pohon ara di pinggir jalan.
- Zaman Allah Roh Kudus = menampilkan nubuat tentang pohon ara.
AD. 3. NUBUAT TENTANG POHON ARAIni menunjuk pada Israel, sudah ada tanda-tanda untuk berbuah, rantingnya sudah melembut, artinya:
- Israel yang sudah merdeka pada 1947 (secara jasmani).
- Israel yang masuk dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir (secara rohani) = lawatan Tuhan yang terakhir bagi Israel untuk menyelamatkan sebagian besar Israel.
Tetapi secara rohani, ranting melembut ini juga menunjuk pada Israel yang mengalami keubahan hidup.
Pohon ara melembut berarti kedatangan Yesus kedua kali sudah dekat.
Jadi, kedatangan Yesus kedua kali identik dengan keubahan hidup.
Kolose 3:10-11.Untuk bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali, baik Israel maupun Kafir harus mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani.
Proses untuk mengalami keubahan hidup:- Lewat doa penyembahan.
Matius 17:1-2, Markus 9:2-3, Lukas 9:28-29.
Doa penyembahan yang benar, akan didorong oleh firman pengajaran yang benar.
Firman pengajaran palsu akan mendorong pada penyembahan palsu, penyembahan antikris.
Dalam doa penyembahan yang benar, akan terjadi keubahan hidup seperti Yesus, mulai dengan wajah (hati).
- Hati akan diubahkanmenjadi taat dengar-dengaran seperti Yesus, apapun resikonya, sampai daging tidak bersuara.
- Pakaian = perbuatan diubahkanmenjadi perbuatan baik, benar, dan suci.
- Lewat penderitaan tanpa salah.
Salah satu bentuk penderitaan tanpa salah adalah lewat berpuasa, ini mempercepat proses keubahan hidup.
2 Korintus 4:16-18.
Percikan darah akan menghasilkan pembaharuan, terutama pembaharuan pandangan. Dari pandangan daging menjadi pandangan rohani atau pandangan iman, pandangan hanya kepada Tuhan.
Bukti memiliki pandangan iman:
- Matius 6:25-26,tidak ada kekuatiran= percaya bahwa Tuhan yang memelihara hidup kita lewat kemurahanNya.
Kehidupan yang kuatir berarti tidak memiliki pandangan iman, hanya memiliki pandangan dunia.
Matius 6:31-34, bukti tidak ada lagi kekuatiran adalah:
- Mengutamakan ibadah pelayanan (mencari Kerajaan Allah) lebih dari segala perkara apapun di bumi.
- Mengutamakan kebenaran, apapun resikonya.
Hasilnya adalah kemurahan Tuhan menjamin kebutuhan hidup kita sehari-hari (semua akan ditambahkan), kemurahan Tuhan menjamin masa depan yang indah dalam hidup kita.
- 2 Tawarikh 20:2-3,12,21,mata memandang Tuhan, mulut mengakui kemurahan Tuhan = hanya berharap pada kemurahan Tuhan.
Keadaan Yosafat menghadapi bani Moab dan Amon dalam laskar yang besar tidak memiliki kekuatan apa-apa = keadaan mustahil. Di sini Yosafat hanya berharap pada kemurahan Tuhan. Seringkali dalam kemustahilan, kita berharap kekuatan sendiri.
2 Tawarikh 20:17,24,saat hanya berharap pada Tuhan, hasilnya adalah Tuhan yang akan berperang ganti kita dengan kemurahan dan kasih setiaNya, untuk memberikan kemenangan bagi kita, segala musuh dijadikan bangkai, segala yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Yohanes 11:31,seperti Maria yang hanya berharap pada Tuhan, bangkai Lazarus bisa dibangkitkan oleh Tuhan. Mungkin keadaan kita seperti bangkai yang sudah tidak bisa diapa-apakan, sudah gagal total, tapi kalau mau berharap sepenuh kepada Tuhan, maka Tuhan bisa memulihkan keadaan kita menjadi berhasil. Secara rohani, apa yang sudah najis, yang sudah jahat, bisa diubahkan menjadi manusia rohani sampai sempurna seperti Tuhan, siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Bilangan 14:29,hati-hati, jika bersungut, semua yang hebat akan menjadi bangkai.Hanya orang yang memiliki pandangan duniawi, akan mudah bersungut-sungut. Jangan bersungut apapun keadaan kita saat ini!
Tuhan memberkati.