Pembicara: Pdp. Gideon PakpahanMatius 26:62-64 26:62 Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkata kepada-Nya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?" 26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak." 26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."SAKSI dan KESAKSIAN yang BENAR.
Yesus memberi contoh, Ia menjadi saksi dan kesaksian yang benar. Yesus bersaksi sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup, bahkan Imam Besar dan Raja atas segala raja.
Mesias adalah pribadi yang dinanti-nantikan bangsa Israel.
Kalau Yesus mengakui bahwa Ia adalah Mesias, berarti Ia adalah Raja atas segala raja, sementara bangsa Israel mengetahui Yesus hanya sebagai anak tukang kayu.
Kalau Yesus bersaksi bahwa Ia adalah Mesias, maka bangsa Israel menganggap Yesus sebagai penghujat Allah dan harus dihukum mati.
Kita, sebagai orang Kristen (pengikut Kristus), juga HARUS bersaksitentang Kristus, Raja atas segala raja, apapun resikonya.Prakteknya:
Kita harus menjadi raja-raja secara rohani.
Tanda bahwa kita adalah raja-raja secara rohani:- Wahyu 20:4
20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
Kita memiliki kuasa untuk menghakimi.
I Petrus 4:17
4:17 Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?
Siapa yang harus dihakimi?
Kita harus menghakimi diri kita sendiri = menghukum diri sendiri.
Kalau kita masih sering menghakimi kesalahan orang lain, kita bukan raja-raja secara rohani!
Menghakimi diri sendiri dimulai dari:
- Berani mengakui dosa dan kesalahan sendiri,apapun resiko/ hukuman yang harus kita terima.
Contoh: Raja Daud.
II Samuel 12:13
12:13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.
Sebenarnya Raja Daud punya pilihan untuk tidak mengaku dosa sebab hanya dirinya sendiri, Batsyeba, serta Nabi Natan yang tahu.
Kalau Daud mengaku dosa, resikonya adalah dirajam batu.
-
Berani mengakui segala kegagalan dan kehancuran yang kita alami.
Jangan suka menghakimi/ menyalahkan orang lain atas kegagalan kita!
Saat-saat kita diperhadapkan dengan kegagalan, kalau kita menghakimi/ menyalahkan orang lain, akibatnya:
- Kita akan menghadapi kehancuran yang lebih besar, sampai dengan kebinasaan selamanya.
- Kita sendiri akan dihakimi Tuhan, untuk menerima penghukuman kebinasaan selama-lamanya.
Matius 7:1-2
7:1. "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Matius 7:5
7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Orang yang suka menghakimi orang lain = orang munafik!
Sekalipun orang lain itu memang bersalah, kita TIDAK BOLEH menghakimi! Penghakiman adalah hak Tuhan.
- I Samuel 16:1
16:1. Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku."
Selalu ada minyak urapan Roh Kudus = hidup dalam urapan Roh Kudus.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Di mana kita bisa mendapat minyak urapan Roh Kudus?
Kita harus setia dan tekun di dalam penggembalaan.
Mazmur 20:7
20:7 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.
Bukti bahwa kita hidup dalam urapan Roh Kudus:
Kita selalu berkemenangan atas musuh. Ada 3 macam musuh yang harus kita kalahkan.
- Kita harus menang atas dosa.
Buktinya adalah kita tidak berbuat dosa lagi,sekalipun ada kesempatan, keuntungan, paksaan, dsb.
-
Kita harus menang atas dunia.
Buktinya adalah kita harus setia dalam ibadah-pelayanan kepada Tuhan, apapun halangan dan rintangan yang kita hadapi.
Bahkan, suatu waktu kelak kita harus menghadapi aniaya untuk beribadah kepada Tuhan.
-
Kita harus menang atas daging.
Buktinya adalah kita tidak menuruti keinginan daging.
Galatia 5:19-21
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
- Wahyu 20:4
20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
Tidak mau menyembah antikris dan tidak mau menerima tanda/ cap dari antikris.
Cap antikris memang tidak bisa kita lihat secara fisik, namun sesuai II Timotius 3:1-5, kalau ada 18 tabiat daging, ini sama dengan dicap antikris.
Kita harus terus menyembah Yesus sebagai Raja atas segala raja.
Wahyu 7:3
7:3 katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
Buktinya adalah kita memakai meterai Allah di dahi dan tangan kita, yaitu:
- Meterai kebenaran, berdasarkan iman.
Roma 4:11
4:11 Dan tanda sunat itu diterimanya sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat. Demikianlah ia dapat menjadi bapa semua orang percaya yang tak bersunat, supaya kebenaran diperhitungkan kepada mereka,
Prakteknya adalah kita tetap hidup dalam kebenaran, dalam segala hal (segala pikiran, perkataan, dan perbuatan).
Kalau kita masih suka berprasangka buruk terhadap sesama = belum ada meterai Allah, hanya ada meterai antikris.
Kalau perbuatan kita masih banyak tidak berkenan kepada Tuhan = belum ada meterai Allah, hanya ada meterai antikris.
- Meterai Firman Allah.
Dalam segala aspek kehidupan kita, sesuaikan dengan Firman Allah.
Wahyu 7:4-5
7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang
telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
7:5 Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad
dua belas ribu,
- Meterai kesucian.
Hasilnya:Wahyu 4:9-11
4:9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
4:10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
- Kita mengalami kuasa penciptaan dari Yesus sebagai Raja atas segala raja.
Tuhan mampu menciptakan segala sesuatu yang tidak ada menjadi ada, bahkan menciptakan masa depan yang indah bagi kita.
- Kita mengalami kuasa pemeliharaan dari Yesus sebagai Raja atas segala raja.
Kita dipelihara secara jasmani, termasuk pemeliharaan dari segala celaka, marabahaya, sakit-penyakit.
Lukas 23:42-43
23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
- Kita mengalami kuasa penyucian, sampai kita sempurna dan bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.
Tuhan memberkati.