Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 21:1-8 terbagi menjadi 3 bagian:
- [ayat 1] Langit dan bumi baru.
- [ayat 2-3] Manusia baru.
- [ayat 4-8] Suasana baru.
ad. 3. Suasana baru.
Wahyu 21:4 21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Suasana baru = suasana tanpa maut/ perkabungan/ ratap tangis/ dukacita.
Upah dosa adalah maut, artinya terpisah dari Tuhan dan sesama, hidup dalam suasana kutukan, letih lesuh, beban berat, air mata, sampai terpisah selama-lamanya dengan Tuhan. Ini berarti ketinggalan saat Yesus datang kembali kedua kali, berarti binasa selamanya di neraka.
Suasana tanpa maut = suasana tanpa dosa.
Kenyataan yang ada, sejak Adam dan Hawa berbuat dosa dan dibuang ke dunia, maka semua manusia sudah berbuat dosa.
Roma 3:23
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Bagaimana kita bebas dari dosa/ maut?
Dalam Perjanjian Lama, menjelang Israel keluar dari Mesir, maka di pintu ada tanda darah anak domba. Sementara bangsa Mesir yang tidak ada tanda darah, terjadi kematian anak sulung.
Dalam Perjanjian Baru, menjelang gereja Tuhan keluar dari dunia untuk terangkat di awan-awan permai, maka gereja Tuhan harus memiliki tanda darah Yesus.
1 Petrus 1:18-19
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Gereja Tuhan harus mengalami penebusan oleh darah Yesus.
Ada 3 istilah darah Yesus:
- Darah yang mahal.
Sehebat apa pun manusia di dunia, jika berbuat dosa sampai puncaknya dosa, maka menjadi hina dan murah, tidak berharga di hadapan Tuhan.
Tetapi darah Yesus yang mahal sanggup menebus manusia berdosa yang murah dari segala dosa warisan/ keturunan, termasuk adat-istiadat yang tidak sesuai firman, juga dari dosa sendiri dan kutukan dosa. Sehingga kita berharga mahal di hadapan Tuhan.
Proses penebusan oleh darah Yesus adalah kita harus mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Kita mengalami kelepasan dari dosa. Kita bertobat dan hidup benar, damai sejahtera, semua enak dan ringan. Setan tidak bisa mendakwa kita. Tuhan tidak bisa menunjuk dosa kita. Kita tidak bisa menuduh orang lain.
Mazmur 5:13
5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Hasilnya adalah Tuhan memagari orang benar dengan anugerah dan berkat Tuhan. Hidup kita menjadi mahal di hadapan Tuhan.
- Darah anak domba.
Artinya darah Yesus menebus kehidupan kita dari dosa sehingga kita bisa tergembala dengan benar dan baik.
Mengapa harus tergembala dengan benar dan baik?
Mazmur 49:15
49:15 Seperti domba mereka meluncur ke dalam dunia orang mati, digembalakan oleh maut; mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman mereka.
Kalau gembala dan domba tidak tergembala dengan benar dan baik, maka pasti digembalakan oleh maut.
Syarat tergembala dengan benar dan baik:
- Mendengar dan dengar-dengaran pada suara gembala, firman penggembalaan yang benar.
Yohanes 10:3-5
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.”
Kita harus lari dari suara asing, gosip. Lari = sama sekali tidak mau mendengar.
Kalau mendengar suara asing, maka pasti jatuh dalam dosa, pasti disesatkan ajaran palsu, sehingga terhilang dan binasa selamanya.
- Harus selalu berada di kandang penggembalaan.
Yehezkiel 20:37
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Salah satu kegunaan tongkat gembala/ firman penggembalaan adalah untuk membawa domba-domba masuk dan tekun dalam kandang penggembalaan (3 macam ibadah pokok).
Mengapa harus tekun dalam kandang penggembalaan?
- Hanya domba dalam kandang penggembalaan yang dihitung oleh Tuhan. Sekalipun hidup kita hanya sehelai rambut, kecil dan tak berdaya, tetapi selalu diperhatikan, dipelihara, sampai dimiliki oleh Tuhan selamanya.
- Kalau beredar-edar, akan bertemu singa yang menelan.
1 Petrus 5:8
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Dalam kandang penggembalaan, kita dilindungi dari dosa-dosa, dari ajaran palsu, sehingga kita mantap dalam kebenaran bahkan hidup dalam kesucian. Sehingga kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, yang dituntun oleh gembala. Mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan Kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Yohanes 10:4
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Kalau tidak mau dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir antar penggembalaan, maka akan dimakan oleh gembala sampai habis kering.
Jika mau dipakai oleh Tuhan, maka hidup kita menjadi indah, lebih indah, sampai yang terindah di awan-awan yang permai.
- Darah yang tak bernoda dan tak bercacat = percikan darah.
1 Petrus 1:19
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Percikah darah = sengsara daging bersama Yesus untuk dua hal:
- Menyucikan dari dosa-dosa yang tidak disadari.
Ayub 32:1-2
32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
Ayub diberkati oleh Tuhan sehingga merasa benar sendiri. Hati-hati saat diberkati atau saat menderita, jangan keras hati sehingga memakai kebenaran diri sendiri.
Kebenaran diri sendiri = menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan/ firman pengajaran yang benar.
Kebenaran diri sendiri sepaket dengan kepentingan diri sendiri, dan kehendak diri sendiri.
Tuhan ijinkan Ayub mengalami percikan darah, sehingga Ayub mengaku tanah liat. Semua perkataan yang salah, harus dicabut.
Ayub 42:5-6
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.”
Ciri orang kebenaran diri sendiri adalah banyak bicara sehingga banyak salah, juga banyak membanggakan diri sendiri.
- Menghasilkan roh kemuliaan.
1 Petrus 4:14
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Kalau sudah mengaku tanah liat, maka Roh Kudus, roh kemuliaan turun. Tangan Tuhan memegang kehidupan kita.
- Roh Kudus mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Matius 11:28-30
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”
Kita belajar dari Yesus di kayu salib:
- Rendah hati = kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Rendah hati = kemampuan untuk menerima kelebihan orang lain.
- Lemah lembut = kemampuan untuk menerima firman pengajaran sekeras apa pun.
Lemah lembut = kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain.
Maka kita mengalami kelegaan dan ketenangan hidup, damai sejahtera. Kita tidak merasakan apa-apa lagi yang daging rasakan. Kita hanya merasakan kasih Allah. Kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua. Kita bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri, bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.
- Kita bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, menyerah sepenuh kepada Tuhan.
Yohanes 21:18-19
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.”
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.”
Tangan Roh Kudus menghimpunkan/ menyatukan kita mulai nikah, penggembalaan, sampai satu tubuh Kristus yang sempurna.
Yesaya 40:11
40:11 Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Tangan Tuhan memangku artinya menanggung segala letih lesu, beban berat, air mata. Kita bahagia di dalam Tuhan. Semua masalah yang mustahil diselesaikan oleh Tuhan. Sampai menuntun kita ke masa depan berhasil dan indah. Tangan Tuhan mengubahkan kita sedikit demi sedikit, sampai sama sempurna seperti Tuhan untuk menyambut kedatanganNya kedua kali.
Tuhan memberkati.