Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Amsal 23:223:2 Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu!'Besar nafsumu' artinya pribadi/ kehidupan yang dikuasai keinginan/ hawa nafsu daging (tidak mampu mengendalikan), yang mengarah pada puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin-mengawinkan (dosa percabulan, nikah yang salah), yang merajalela pada akhir jaman ini, dan menuju pada pembangunan Babel, mempelai wanita setan yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan, yang akan dibinasakan selama-lamanya.
Satu-satunya cara untuk menghadapi keinginan/ hawa nafsu daging yang merajalela adalah lewat penyucian oleh pisau/ pedang firman Allah = firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Oleh sebab itu, kita harus banyak mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua sehingga kita akan mengalami penyucian demi penyucian yang semakin meningkat, yaitu:
- Penyucian hati dan pikiran, yang merupakan sumbernya dosa/ gudangnya dosa.
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Matius 5:27-28
5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Penyucian hati dan pikiran dari:
- keinginan najis: dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
- keinginan jahat: keinginan akan uang, kikir dan serakah.
- kepahitan: iri, benci, dendam, dll.
Jika ada kenajisan, kejahatan, kepahitan, maka:
- Sendinya kering.
Sendi adalah hubungan dua tulang, menunjuk hubungan dengan sesama. Jika kering, akan terganggu, hubungannya tidak baik.
- Sumsumnya kering.
Menjadi tulang kering = kehidupan yang kering rohani (tidak bergairah dalam perkara rohani, memicu untuk berbuat dosa), mati rohani, sampai kebinasaan.
- Penyucian mata kanan (= pandangan).
Matius 5:29
5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
Sehingga memiliki pandangan yang rohani, yaitu memandang Yesus sebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa. Jangan memandang/ berharap pada manusia, tetapi hanya percaya dan berharap kepada Tuhan.
- Penyucian tangan (= perbuatan).
Matius 5:30
5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
Sehingga menghasilkan perbuatan-perbuatan benar, suci, dan baik, yang menjadi berkat bagi sesama.
- Penyucian nikah = penyucian tabiat.
Matius 5:31-32
5:31 Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.
5:32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.
Yang menyebabkan perceraian adalah tabiat kebenaran diri sendiri, yaitu menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan. Juga menutupi dosa dengan pura-pura berbuat baik, suatu saat pasti akan terbongkar (seperti Yudas yang perutnya pecah), dan tidak ada pengampunan lagi.
- Penyucian mulut.
Matius 5:33,37
5:33 Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Tidak boleh ada dusta, gosip, fitnah, tetapi harus jujur. Jika 'ya' katakan 'ya', jika 'tidak' katakan 'tidak'. Jika 'benar' katakan 'benar', jika 'salah' katakan 'salah'. Mulai dari soal Tuhan (firman pengajaran yang benar), jika benar harus kita ikuti dan praktikkan, kita dukung. Jika salah, jangan melawan/ memusuhi tetapi harus dihindari (menyingkir).
Keluaran 29:1a
29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: ...
Jika kita sudah mengalami penyucian dari hati (= akar) sampai penyucian mulut (= buah yang manis), maka Tuhan akan mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja, menjadi hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan.
Jika tidak mau disucikan, pasti tidak mau (tidak layak) bahkan tidak bisa melayani pembangunan tubuh Kritus, sehingga akan masuk pembangunan Babel, mempelai wanita setan yang akan dibinasakan.
- Penyucian leher.
Amsal 23:2
23:2 Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu!
Ini sama dengan penyucian yang mendorong kita untuk menyembah Tuhan.
Leher = doa penyembahan = hubungan paling erat antara Yesus (Kepala) dengan kita (tubuh).
- Leher adalah jalannya tubuh menuju Kepala.
Artinya dalam doa penyembahan kita mengalami pembaharuan/ keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani, sampai sempurna seperti Yesus (Kepala). Mulai dari leher untuk tunduk.
Jangan leher untuk geleng-geleng seperti ratu Wasti yang tidak taat sehingga dibuang.
Jangan leher untuk menoleh ke belakang seperti istri Lot, sehingga menjadi tiang garam, binasa.
Yesus memberi teladan, tunduk kepada Allah Bapa sampai mati di kayu salib.
Leher untuk tunduk = penundukan mempelai, seperti istri tunduk pada suami = taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, berserah dan berseru kepada Tuhan.
- Leher adalah jalannya Kepala menuju tubuh.
Dalam doa penyembahan, Tuhan mengulurkan tangan belas kasihNya untuk memberikan segala sesuatu kepada kita.
Hasilnya:
- Kita mengalami kuasa pemeliharaan secara ajaib dari Tuhan.
Ulangan 28:1-3,8
28:1 "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
28:2 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:
28:3 Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang.
28:8 TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
Tuhan memerintahkan berkat secara berkelimpahan (sampai mengucap syukur), tidak bisa dihalangi dan tidak bisa ditiru.
Setelah diberkati, jangan salah menggunakan berkat. Kita harus mengembalikan milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus, memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan.
- Kita mengalami kuasa kemenangan atas setan tritunggal, sumber masalah, kegagalan, dll.
Filipi 2:8-10
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
Semua masalah yang mustahil, akan diselesaikan oleh Tuhan. Tuhan menjadikan semua berhasil, indah, dan bahagia.
- Kita mengalami kuasa keubahan hidup.
Filipi 2:11
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagikemuliaan Allah, Bapa!
Lidah/ mulut hanya untuk memuliakan Tuhan, bersaksi, menyembah Tuhan. Contoh: istri Musa yaitu Zipora = burung kecil (yang dibutuhkan adalah suaranya). Dari 7 gadis dalam penggembalaan di Midian, yang dipilih Musa adalah Zipora. Mulut sangat menentukan kita bisa terpilih menjadi mempelai wanita Tuhan. Oleh sebab itu kita harus menjaga lidah, jangan banyak bergosip, dll, tetapi harus banyak bersaksi dan menyembah Tuhan. Sampai jika Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna, tidak salah dalam perkataan, hanya berseru "Haleluya", untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, kita bersama Dia selama-lamanya.
Tuhan memberkati.