Pembicara: Pdt. Mikha Sandatoding
Selamat malam dan salam sejahtera bagi kita sekalian.
Matius 10:34-42
10:34 “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
10:35 Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya,
10:36 dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.
10:37 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
10:38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
10:39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
10:40 Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
10:41 Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
10:42 Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.”
Matius 8-10 dalam Tabernakel menunjuk pada Medzbah Korban Bakaran, menunjuk pada pribadi Yesus yang telah datang berkorban mati di kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan kita dari dosa. Ini merupakan kasih Tuhan kepada kehidupan kita manusia yang berdosa. Kalau Tuhan sudah lebih dulu mengasihi kita, maka kita juga harus mengasihi Tuhan.
Kasih kita kepada Tuhan makin hari harus makin meningkat. [Kisah Rasul 10:37]. Jangan sampai karena urusan-urusan keluarga membuat kasih kita kepada Tuhan terhambat. Kita harus mengasihi Tuhan harus lebih dari segala yang ada di dunia ini.
Tiga tingkat kasih yang harus kita miliki untuk kita bisa layak bagi Tuhan, yaitu:
- Kita harus memiliki kasih mula-mula.
Wahyu 2:4
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Matius 3:16-17
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
Cara mendapatkan kasih mula-mula adalah:
- Bertobat, berhenti berbuat dosa, membuang 5 dosa utama
1 Petrus 2:1
2:1 Karena itu buanglah segala (1)kejahatan, segala (2)tipu muslihat dan segala macam (3)kemunafikan, (4)kedengkian dan (5)fitnah.
- Baptisan air yang benar, sehingga dosa-dosa dikuburkan dan kita bangkit dalam hidup yang benar. Kita mendapatkan kasih mula-mula dari Surga.
Kasih mula-mula sama dengan kasih yang utama, sehingga kita bisa mengutamakan Tuhan lebih dari segala perkara yang ada di bumi.
Kolose 1:17-18
1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
1:18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.
Wahyu 2:5
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Dengan kasih mula-mula, kita bisa beribadah melayani Tuhan dan tidak jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa.
- Kita harus memiliki kasih yang bertambah-tambah supaya kasih kita terhadap dunia semakin kecil.
Yohanes 3:30
3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Kalau kasih kita terhadap dunia semakin besar maka kasih kita terhadap Tuhan semakin kecil.
Yohanes 14:15,23
14:15 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
14:23 Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
Proses mendapat kasih Tuhan yang semakin bertambah dalam kehidupan kita adalah taat dan dengar-dengaran, atau tekun dalam penggembalaan.
- Dimulai dengan bertekun dalam Ibadah Raya (Pelita Emas), yaitu kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus yang mampu mencurahkan kasih Allah yang bertambah-tambah dalam kehidupan kita.
Roma 5:4-5
5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Kasih Allah dicurahkan bagaikan air sehingga membuat kehidupan kita bisa merasa puas. Kita tidak perlu lagi mencari kepuasan-kepuasan lain di dunia.
- Lanjut bertekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci (Meja Roti Sajian), yaitu kita bersekutu dengan Anak Allah. Di situ kita menerima firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang menyucikan kita dari hal-hal yang bisa menyumbat kasih Tuhan masuk dalam diri kita.
Markus 7:21-23
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”
Hal-hal yang menyumbat kasih Tuhan masuk dalam kehidupan kitaadalah 12 dosa yang ada di dalam hati dan pikiran. Kalau 12 hal ini disucikan, maka kasih Tuhan akan semakin bertambah-tambah menguatkan dan mengikat kehidupan kita, sampai menyatukan dan menyempurnakan kita.
Kolose 3:14
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Kasih sebagai pengikat kita dengan Tuhan dan sesama sehingga kita tidak mau terpisah, sekalipun ada hal-hal yang ingin memisahkan kita baik dengan Tuhan maupun dengan sesama.
Roma 8:35
8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Pengkhotbah 4:12
4:12 Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.
Kasih juga menguatkan kita, sehingga kita kuat dan teguh hati, tidak gampang kecewa.
2 Korintus 4:1
4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
- Lanjut bertekun dalam Ibadah Doa Penyembahan (Medzbah Dupa Emas), yaitu kita bersekutu dengan Allah Bapa untuk mencurahkan kasihNya dalam hidup kita.
Zefanya 3:17
3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
Kasih Tuhan dicurahkan bertambah-tambah untuk mengubahkan kehidupan kita.
2 Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Kita mengalami keubahan hidup yang semakin besar, dari manusia daging yang tidak tahan uji menjadi manusia rohani yang tahan uji, sampai kita menjadi sama mulia dengan Tuhan.
Filipi 3:20-21
3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
- Kasih yang sempurna.
Matius 5:48
5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”
Markus 12:30
12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.”
Praktek memiliki kasih yang sempurna adalah:
- Mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan segenap jiwa, sama dengan kita mengutamakan Tuhan.
- Mengasihi sesama seperti diri sendiri, sampai kasih yang sempurna yaitu bisa mengasihi musuh.
Matius 5:44
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Mengasihi musuh yaitu tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.
Roma 12:21
12:21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
Kita bisa berdoa untuk orang yang memusuhi kita, sehingga kita bisa merasakan kasih Tuhan yang melimpah-limpah dalam kehidupan kita.
Bukti ada kasih Tuhan yang melimpah-limpah dalam hidup kita adalah ada damai sejahtera dari Tuhan yang tidak pernah habis. Damai sejahtera ini yang membuat kehidupan kita kuat menghadapi apa pun juga, tidak pernah kecewa dan putus asa. Kita kuat menanti kedatangan Tuhan kedua kali.
Yesaya 48:18
48:18 Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,
Memiliki kasih yang sempurna sama dengan memiliki kasih matahari, yaitu tidak pilih kasih dan tanpa pamrih, serta rela berkorban. Semua kita korbankan untuk Tuhan (kecuali firman pengajaran yang benar), maka Dia yang akan menyempurnakan kehidupan kita hingga kita bahagia selama-lamanya.
Tuhan memberkati.