Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Matius 24:45-47
Berjaga-jaga dikaitkan dengan kedatangan Yesus kedua kali yang tidak terduga waktunya, yakni setia dan bijaksana pada waktu pembagian makanan rohani.

Baik gembala maupun domba-domba, semuanya sama-sama harus berjaga-jaga saat pembagian makanan rohani.

Wahyu 1:3, "Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat."
Kita harus setia dan bijaksana (= menggunakan waktu sebaik-baiknya) untuk membaca, mendengar, dan menuruti Firman.

Wahyu 22:7, "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"
Dalam Wahyu 22, kata-kata "membaca dan mendengar" sudah tidak ada lagi. Artinya: kita jangan hanya membaca dan mendengar, namun kita harus taat (praktek) Firman, menjadi pelaku Firman.

Yakobus 1:22
Mendengar dan membaca Firman namun tidak mempraktekkannya = menipu diri sendiri.
Menipu orang lain --> jahat
Menipu Tuhan --> lebih jahat
Menipu diri sendiri --> paling jahat

Kalau seseorang menipu diri sendiri, pasti juga menipu orang lain bahkan sampai menipu Tuhan, dan akibatnya adalah kutukan dan kebinasaan.

Sekeras-kerasnya Firman yang disampaikan, merupakan kasih karunia / uluran tangan kemurahan dan kebaikan Tuhan.

Kesempatan mendengar Firman yang benar sudah merupakan kasih karunia Tuhan karena tidak semua orang bisa mendengar Firman yang benar.

Banyak orang tidak mau mendengar Firman yang benar karena tidak mau ditunjuk dosanya, yang penting banyak berkorban. Namun, suatu waktu dosanya akan diungkapkan dan kehidupan semacam itu akan dipermalukan.

Kita menuruti Firman = kita mengulurkan tangan pada Tuhan.
Tuhan mengulurkan tangan pada kita lewat Firman dan kita mengulurkan tangan pada Tuhan, maka tangan Tuhan bertemu dengan tangan kita = kita hidup dalam tangan Tuhan.

Contoh kehidupan yang berada dalam tangan Tuhan: Maria, Ibu Yesus.

Lukas 1:30-31, 34, 38

Firman Pengajaran memang tidak cocok dengan daging kita.
Ayat 34: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
Artinya:
  • Sesuatu yang mustahil / di luar akal manusia.
  • Penghukuman rajam batu menanti Maria karena mengandung sebelum menikah berarti berzinah dan harus dihukum sesuai hukum Taurat.

Namun, sikap Maria yang tertulis di ayat 38:
"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."
Artinya: Taat apapun resikonya, Maria mengulurkan tangan pada Tuhan dan Tuhan mengulurkan tangan kasih karuniaNya.

Waspada! Jangan dengar yang lain! Kita harus mendengar dan dengar-dengaran pada suara malaikat (= suara Gembala).

Kalau menolak Firman Penggembalaan, pasti cenderung mendengar suara asing yang cocok / mengenakkan daging. Seandainya Maria bertanya dulu pada ibunya atau orang lain, maka yang diperoleh justru sebaliknya, membuat tidak taat pada Firman yang benar.

Hasil yang kita terima jika mau taat pada Firman yang benar apapun resikonya:
  1. Maria seharusnya mati dirajam batu, namun tetap hidup karena pembelaan Tuhan.
    Artinya, tangan kemurahan Tuhan mampu memelihara dan melindungikita dari celaka, marabahaya, bahkan dari antikris.
    Sekalipun dunia dan manusia menyatakan "tidak mungkin", "mati", "mustahil" jika mau taat sesuai Firman yang benar, namun tangan Tuhan yang akan membela kita.

  2. Lukas 1:46-48; Matius 24:46, Berbahagia.
    Tangan kemurahan dan kebaikan Tuhan mampu memberi kita kebahagiaan Surga di tengah keadaan apapun.
    Harus mengandung sebelum menikah sebenarnya merupakan suatu penderitaan berat bagi Maria, namun Tuhan mampu memberi kebahagiaan Surga. Kaum muda harus sungguh-sungguh menjaga kesucian.
    Istilah "keturunan" (ayat 48) menunjuk pada masa depan. Artinya, Tuhan juga yang akan mengatur, memperindah, dan memberi kebahagiaan pada masa depan kita.

  3. Matius 1:21, Maria bisa menerima kedatangan Yesus pertama kali sebagai Juruselamat.
    Artinya, tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan mampu mengubahkan kita(memberi kelahiran baru).

    1 Petrus 2:1-2, tanda kehidupan yang mengalami kelahiran baru adalah seperti bayi:
    • Tidak ada lagi dosa, mulai dari dosa kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian, dan fitnah.
    • Selalu merindukan Firman Penggembalaan yang benar dan murni.
    • Mulut hanya menangis, artinya banyak menggunakan mulut kita untuk memuliakan dan menyembah Tuhan. Sudah banyak waktu yang kita gunakan sepanjang hari untuk berkata-kata yang salah di dunia ini, biar kita memberikan waktu untuk sungguh-sungguh dalam doa penyembahan kepada Tuhan.

    Kalau mujizat rohani (kelahiran baru) terjadi, pasti mujizat jasmani juga Tuhan mampu mengerjakan dalam hidup kita.
    Jika bayi menangis, maka tangan sang ibu akan diulurkan untuk menolong. Demikian pula jika kehidupan kita mau menyembah Tuhan, maka tangan Tuhan akan diulurkan untuk melakukan mujizat rohani maupun jasmani, menghapus segala kemustahilan. Hingga saat Tuhan datang kedua kali, Ia akan menghapus kemustahilan tertinggi, kita diubah jadi sama sempurna seperti Dia.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 Februari 2025 (Minggu Siang)
    ... sehingga memedihkan hati orang tua membuat keluh kesah gembala dan memilukan Tuhan. Tetapi Nuh sekeluarga mendapat kasih karunia Tuhan karena memiliki hati nurani yang baik. Petrus - . yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan ...
  • Ibadah KKR Palangkaraya V, 26 Februari 2009 (Kamis Sore)
    ... orang berdosa dengan darahNya. Jadi kita diselamatkan oleh darah Yesus. Orang-orang yang sudah diselamatkan oleh darah Yesus inilah yang disebut dengan saudara dalam Kristus satu darah Yesus . Jadi Firman Penginjilan baru membawa kita sampai pada kasih persaudaraan. Karena itu ada Firman Pengajaran yang memberitakan tentang kemuliaan Kristus. Korintus - Firman pengajaran adalah ...
  • Ibadah Doa Malang, 14 November 2023 (Selasa Sore)
    ... jangan bimbang sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Laut bergelombang sama dengan hati yang bimbang. Laut tidak ada lagi menunjuk pembaharuan hati terutama hati yang bimbang. Bilangan - Mereka menceritakan kepadanya Kami sudah masuk ke negeri ke mana kausuruh kami dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 04 Mei 2021 (Selasa Sore)
    ... dan bahasa dan kaum dan bangsa. Kita ditebus oleh darah Yesus dari bangsa suku kaum keluarga dan bahasa lidah sampai berkata benar jujur. Jika ya katakan ya jika tidak katakan tidak . Amsal a Lidah orang benar seperti perak pilihan tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya. Tembaga penghukuman atas daging ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 Juli 2018 (Minggu Pagi)
    ... tidak jatuh ke dalam tanah dan mati ia tetap satu biji saja tetapi jika ia mati ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya ia akan kehilangan nyawanya tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku ia harus mengikut Aku ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 April 2017 (Kamis Sore)
    ... ada pembukaan jalan pintu di dunia sampai pintu Sorga terbuka. Siapa yang bisa membuka gulungan kitab rahasia firman Allah Yesus sebagai singa dari suku Yehuda yaitu tunas Daud yang telah menang. Yesus sebagai Anak Domba Allah yang telah tersembelih. Kita masih mempelajari yang pertama. Markus - Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 11 Maret 2009 (Rabu Sore)
    ... segala kekurangan dan kelemahan kita sampai nanti sempurna tak bercacat cela. Contohnya adalah Rasul Yohanes. Seorang rasul yang hebat tapi masih ada kekurangannya. Wahyu Keadaan rohani rasul Yohanes yaitu punya Firman Allah meja roti sajian dan kesaksian tentang Yesus pelita emas . Hanya kurang satu yaitu mezbah dupa doa penyembahan sampai perobekan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 25 Februari 2024 (Minggu Siang)
    ... dibangkitkan untuk dibinasakan selamanya di neraka. Oleh sebab itu kita harus menggunakan waktu selama hidup di dunia terutama untuk berpindah dari maut kepada hidup kekal. Bagaimana caranya Kita harus mengasihi sesama kita. Yohanes . Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup yaitu karena kita mengasihi saudara ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 Maret 2009 (Minggu Pagi)
    ... Tuhan sebagai Mempelai Wanita Tuhan di awan-awan. Jadi sangkakala yang dahsyat adalah firman penggembalaan yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala satu sangkakala dipegang oleh satu malaikat untuk disampaikan kepada sidang jemaat secara terus-menerus dan berulang-ulang untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat sekaligus menyucikan dan menyempurnakan sidang jemaat sampai sama mulia ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 08 Januari 2013 (Selasa Pagi)
    ... kegagalan Musa. Dia bukan melayani Tuhan malah menjadi pembunuh. Sesudah itu Musa menyembunyikan mayat orang Mesir dalam pasir. Artinya mau menyelesaikan masalah dalam hidup nikah pelayanan dll dengan cara-cara dunia misalnya dusta menyalahkan orang lain dll. Sepertinya masalah selesai tetapi suatu waktu akan terbongkar dan semakin busuk dan hancur. Masalah ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.