Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28:11-15
28:11 Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
28:12 Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu
28:13 dan berkata: “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
28:14 Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.”
28:15 Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Ini adalah tentang dusta mahkamah agama atau penyebaran kegelapan.
Matius 28 secara keseluruhan adalah tentang shekinah glory, tetapi ada penyebaran kegelapan, yaitu penyebaran kesaksian palsu atau ajaran palsu yang menolak kebangkitan Yesus. Akibatnya adalah tetap mempertahankan manusia darah daging dan dosa-dosa sampai puncaknya dosa, sehingga menuju kebinasaan.
Orang yang berada dalam pengajaran benar tetapi tidak taat, itulah yang dipakai untuk melakukan penyebaran kegelapan, seperti Hawa dan Saul (sudah dibahas dalam Ibadah Raya Malang, 17 Februari 2013). Kita harus berhati-hati.
Penyebaran kegelapan didorong oleh kekuatan roh dusta, sehingga membuat gereja Tuhan menjadi pendusta. Pendusta adalah manusia yang mempertahankan dosa dan darah daging yang menuju kebinasaan.
1 Yohanes 4:20-214:20 Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
4:21 Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
Pendusta adalah anak Tuhan atau hamba Tuhan yang tidak mengasihi Tuhan (tanpa loh batu pertama) dan tidak mengasihi sesama (tanpa loh batu kedua).
Jadi, pendusta adalah kehidupan yang tanpa kasih Allah, tanpa dua loh batu. Kehidupan semacam itu menjadi batu yang keras, batu sandungan.
Hamba Tuhan atau anak Tuhan yang tanpa kasih sama dengan Tabernakel tanpa dua loh batu, artinya kosong, tidak berguna.
1 Korintus 13:2-313:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.
Jika tanpa kasih, kehidupan kita tidak berguna bahkan merusak nikah, gereja, dll.
Kasih itu kekal. Tanpa kasih artinya tidak kekal, binasa untuk selamanya.
Kenyataannya manusia darah daging sehebat apa pun tidak memiiki kasih, yang ada hanya keinginan daging, emosi, ambisi, dll. yang merusak, menghancurkan, dan membinasakan.
Bagaimana manusia darah daging bisa mendapat kasih Allah?
- Lewat salib Kristus, korban Kristus, yang merupakan wujud nyata dari kasih Alah yang dicurahkan kepada manusia darah daging.
Praktek kita menerima kasih dari kayu salib yaitu:
- Bagi yang bersalah bisa saling mengaku dosa. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
- Bagi yang benar bisa mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Kalau dosa diselesaikan oleh salib Kristus, maka kita akan menerima kasih Allah. Jangan mempertahankan dosa sendiri dan dosa orang lain.
- Lewat babtisan air.
Efesus 5:25-26
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
1 Petrus 3:21
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Baptisan air merupakan kasih Allah untuk:
- menyelamatkan/ membenarkan manusia berdosa,
- menyucikan sidang jemaat,
- dan menyempurnakan sidang jemaat.
Sesudah selamat lewat diselamkan dalam babtisan air yang benar, maka kita harus diselamkan dalam air hujan firman pengajaran yang benar sehingga kita bisa disucikan dan disempurnakan.
- Lewat doa penyembahan.
Matius 17:1-2
17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Dalam doa penyembahan yang benar, kita mengalami sinar matahari kasih Allah yang terpancar dari wajah Yesus.
Bukti kita memiliki kasih Allah adalah:
- Mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu, artinya:
- Mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala sesuatu, setia dalam ibadah pelayanan lebih dari segala sesuatu.
- Taat dengar-dengaran apapun resiko yang kita hadapi.
- Mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri, bahkan mengasihi musuh.
Roma 13:8-9
13:8 Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
13:9 Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
Artinya:
- Jangan berhutang apa-apa kepada sesama. Secara rohani jangan berhutang dosa, secara jasmani jangan berhutang uang. Semua harus diselesaikan.
- Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.
Mengasihi Tuhan dan sesama bagaikan mengulurkan dua tangan kepada Tuhan, dan Tuhan akan mengulurkan dua tangan untuk memeluk kita seperti bayi dalam gendongan tanganNya. Tuhan beserta kita dan bergumul bersama kita.
Yesaya 49:14-1549:14 Sion berkata: “TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku.”
49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
Hasil tangan Tuhan diulurkan bagi kita yaitu:
- Tangan kasih Tuhan sanggup memelihara dan melindungi kita mulai sekarang di tengah padang gurun dunia yang sulit, sampai di zaman antikris, bahkan sampai selamanya.
- Tangan kasih Tuhan sanggup membereskan segala masalah.
Secara jasmani, tangan kasih Tuhan membereskan hutang-hutang dan masalah yang mustahil.
Secara rohani, tangan kasih Tuhan membereskan hati kita, sehingga hati damai sejahtera dan semua menjadi enak dan ringan.
- Tangan kasih Tuhan menyucikan dan mengubahkan kita, sampai menjadi kehidupan yang seperti bayi, yaitu jujur dan tulus hati.
Kita harus jujur baik soal pengajaran, nikah, maupun keuangan. Kalau kita tidak jujur, maka tangan Tuhan tidak bisa menjamah, tetapi yang menjamah adalah tangan setan. Tapi kalau kita jujur, maka tangan setan tidak bisa menjamah, tangan Tuhan yang akan selalu menjamah hidup kita.
Kita terus diubahkan sampai sempurna sama seperti Tuhan.
Tuhan memberkati.