Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 12:312:3.Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
Ini adalah penampilan dari Setan secara jelas dan lengkap dengan enam kegiatannya:
- [Wahyu 12:4a] Ekor naga menyeret sepertiga bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 November 2020sampai Ibadah Doa Malang, 03 Desember 2020).
- [Wahyu 12:4b] Mulutnya menelan (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Malang, 06 Desember 2020) sampai Ibadah Raya Malang, 03 Januari 2021).
- [Wahyu 12:7] Berperang (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 Januari 2021sampai Ibadah Doa Malang, 04 Februari 2021).
- [Wahyu 12:13] Memburu/mengejar dengan cepat (diterangkan pada Ibadah Raya Malang, 07 Februari 2021).
- [Wahyu 12:15] Menghanyutkan.
- [Wahyu 12:17] Memerangi/menyiksa anak-anak Tuhan yang ketinggalan.
Melihat waktunya, ulah pertama sampai ketiga dari setan terjadi pada waktu setan masih bisa ke sorga untuk mendakwa kita. Ulah keempat sampai keenam terjadi pada waktu Setan sudah dikalahkan dan tidak mendapat tempat lagi di Sorga, dan ia menggunakan waktu yang singkat untuk melancarkan geramnya yang dahysat terhadap gereja Tuhan di bumi.
ad. 4. Memburu.
Wahyu 12:13-1412:13. Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuanyang melahirkan Anak laki-laki itu.
12:14. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Naga memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki.
Setan memburu gereja Tuhan yang sudah menjadi terang dunia dengan sayap kekejian, untuk membinasakan gereja Tuhan.
Tetapi Tuhan mengaruaniakan kedua sayap dari burung nasar yang besar kepada gereja Tuhan untuk disingkirkan ke padang gurun, jauh dari mata ular yang berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
Setelah itu kedua sayap burung nasar akan mengangkat gereja Tuhan ke awan-awan yang permai sampai Yerusalem baru.
Musuh kita bukan darah dan daging, tetapi roh-roh jahat di udara, yaitu setan/ naga merah padam.
Tetapi jika ada manusia darah daging yang dipakai setan untuk memusuhi kita lewat merugikan dan menyakiti kita, kita harus menyingkir.
Menyingkir artinya menyisih supaya tidak terjadi benturan. Kalau kita ikut membenci, akan terjadi benturan, sehingga kedua pihak akan rugi.
Terlebih lagi jika kita menghadapi setan, kita harus menyingkir.
Tindakan menyingkir diteladankan oleh Yesus sendiri.
- Mulai dari bayi Yesus sudah menyingkir.
Matius 2:13-14
2:13.Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."
2:14.Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,
- Saat dewasa Yesus juga menyingkir.
Matius 14:12-14
14:12.Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.
14:13.Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Iadari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
14:14. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihankepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
'tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan' = dalam penyingkirkan ada belas kasihan, dan di dalamnya ada kesembuhan dan lain-lain.
Yesus menyingkir dari Herodes (gambaran dari setan) sejak bayi sampai dewasa. Ini sama dengan Yesus mengalami penyingkiran sepanjang hidup-Nya.
Jadi, mulai sekarang kita juga harus menyingkir sampai nanti menyingkir ke padang gurun saat Antikris berkuasa.
Secara rohani, menyingkir artinya:
- Tindakan menjauhkan diri dari setan yang menggunakan kekuatan dosa, keinginan daging, dan pengaruh dunia, sehingga kita bisa mendekat kepada Tuhan.
Sorga dan neraka terpisah oleh jurang yang tak terseberangi, sehingga tidak mungkin dekat dengan Tuhan dan setan. Kalau mau dekat Tuhan, kita harus menyingkir dari setan.
- Tindakan untuk menerima belas kasih Tuhan.
Yohanes 6:156:15.Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
Pelayan Tuhan yang mau menjadikan Tuhan sebagai raja dunia, berarti ia dikuasai oleh setan, dan menuju kebinasaan. Oleh karena itu, jangan mau diangkat oleh setan.
Jangan mengikuti caranya naga. Sekalipun hebat, kalau tidak sesuai firman, di dalamnya ada setan.
'
gunung' menunjuk pada gunung penyembahan.
Salah satu tindakan menyingkir yang diteladankan Yesus adalah doa penyembahan.
Yohanes 4:21,23-244:21.Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.4:23.Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
4:24.Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Ayat 21 = penyembahan bukan bergantung pada tempat. Kalau bergantung pada tempat, berarti penyembahan palsu.
Penyembahan yang benar didorong oleh kebenaran (firman) dan Roh (urapan Roh Kudus), itulah firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Ini yang akan meningkat menjadi kedua sayap dari burung nasar yang besar.
Kalau menyembah tanpa firman penyucian, doanya adalah kekejian.
Amsal 28: 928:9.Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.
Penyembahan palsu tidak didorong oleh firman pengajaran yang benar tetapi sesuatu yang lain, yaitu tempatnya, tujuannya, dan sebagainya. Ini yang akan menjadi sayap kekejian. Artinya kehidupan yang menjadi antikris atau menjadi sasaran dari antikris.
Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus adalah kedua sayap dari burung nasar yang besar, yang membawa kita menyingkir ke gunung yang tinggi, yaitu gunung penyembahan, sampai puncaknya nanti menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata antkris.
Ukuran dari doa penyembahan yang benar:
- Kesucian lewat firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus.
Mazmur 24:3-4
24:3."Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4."Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
'bersih' = suci.
Hati, perbuatan, dan mulut suci, sehingga kita bisa naik ke gunung Tuhan.
- Suasana damai sejahtera (sunyi senyap). Kesucian adalah suasana takhta Sorga.
Wahyu 8:1-5
8:1.Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
8:2.Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
8:3.Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
8:4.Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
8:5.Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.
Tidak ada lagi yang menggangu kita. Kita serahkan semua kepada Tuhan.
Sementara bumi semakin goncang, kita yang menyembah Tuhan akan semakin damai.
Kalau suci dan damai, kita akan memandang Tuhan dengan jelas. Jangan memandang salah orang lain.
Ibrani 12:1412:14.Berusahalah hidup damaidengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
Dalam penyembahan, kita bisa memandang Tuhan dengan jelas.
Yohanes 20:19-2020:19.Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
20:20.Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nyakepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
Prosesnya adalah:
- Melihat lambung Yesus yang ditikam dan mengalir keluar darah dan air.
Tanda darah = bertobat.
Tanda air = kelahiran baru.
Melihat lambung Yesus artinya kita dilahirkan kembali menjadi manusia Sorgawi, yang sama seperti bayi yang baru lahir, yaitu tulus, jujur dan tanpa pamrih.
Kita jujur mulai dari soal pengajaran.
- Melihat tangan Yesus yang berlubang paku.
Artinya kita bekerja seperti Yesus bekerja, yaitu beribadah melayani Tuhan dengan penuh pengorbanan, sehingga kita bisa beribadah melayani dengan setia, benar, dan berkobar-kobar, sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali).
- Melihat wajah Yesus. Di kayu salib Yesus menjadi sangat buruk, tetapi di atas gunung menjadi mulia.
Wajah sama dengan hati.
Hati yang tidak taat, itulah sumber keburukan, kegagalan, kehancuran, sampai semua pintu tertutup termasuk pintu Sorga.
Hati diubahkan menjadi hati yang taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Ini adalah permulaan pintu Sorga terbuka bagi kita.
Lewat doa penyembahan, kita menjadi pelayan Tuhan yang jujur, setia, dan taat dengar-dengaran. Kita hanya mengaku seperti bayi yang tidak bisa apa-apa. Kita hanya menangis dan mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Ia akan mengulurkan tangan kuasa-Nya bagi kita untuk membuka pintu Sorga.
Matius 7:217:21.Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Kuyang di sorga.
Kalau pintu Sorga terbuka, pintu-pintu di dunia juga akan terbuka. Ada pintu pemeliharaan secara ajaib sampai berkelimpahan di tengah kesulitan, pintu kemenangan atas musuh-musuh (semua masalah selesai), pintu masa depan yang berhasil dan indah.
Tuhan juga memuliakan kita di bumi lewat memakai kehidupan kita. Kita menjadi bintang dan teladan.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia. Kedua sayap dari burung nasar yang besar mengangkat kita ke awan-awan yang permai sampai masuk Yerusalem baru.
Tuhan memberkati.