Penataran Imam dan Calon Imam II
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28:20b
28:20 ... Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Penyertaan Tuhan sampai kepada akhir jaman, artinya mulai sekarang sampai masa antikris berkuasa 3.5 tahun di bumi, sampai kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, bahkan sampai kita duduk bersanding dengan Yesus di tahta Surga untuk selama-lamanya.
Matius 19:27-28
19:27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?”
19:28 Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
Siapa yang boleh mengalami penyertaan Tuhan mulai sekarang sampai duduk bersanding dengan Yesus di tahta Surga? Yaitu kehidupan yang mengikut dan melayani Tuhan sampai garis akhir, yaitu sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Yesus kedua kali. Atau, kehidupan yang ditahbiskan oleh Tuhan.
Jadi, kehidupan yang melayani Tuhan mengalami penyertaan Tuhan. Tahbisan pelayanan tidak bisa dipisahkan dengan penyertaan Tuhan.
Supaya bisa ditahbiskan/ dipakai oleh Tuhan, kita harus menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan.
Efesus 5:1-25:1 Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
5:2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
Contoh penyerahan diri sepenuh adalah Yesus yang menyerahkan diri sepenuh, yaitu taat sampai mati di kayu salib dan menjadi korban berbau harum bagi Tuhan, sampai naik ke tahta Tuhan.
Demikian juga kita harus menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan untuk menjadi korban berbau harum, sampai naik ke tahta Tuhan, sampai kita bisa duduk di tahtaNya.
Praktek penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan sampai berbau harum:
- Menyerahkan dosa kepada Tuhan.
Kejadian 8:20-21
8:20 Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.
8:21 Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
Setelah manusia berdosa dihukum dengan air bah, maka Nuh bisa mempersembahkan korban berbau harum kepada Tuhan. Sekarang artinya, kalau kita mau menyerahkan diri sepenuh sebagai persembahan yang berbau harum, maka kita harus menyerahkan dosa-dosa kepada Tuhan.
Menyerahkan dosa artinya mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
1 Korintus 5:11
5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Permulaan penyerahan diri sepenuh adalah dimulai dari menyerahkan enam dosa yang mendarah daging, yang membuat kita tidak bisa masuk kesatuan tubuh Kristus yang sempurna.
- Percabulan, nikah yang salah.
- Kikir.
- Penyembah berhala.
- Pemfitnah.
- Pemabuk, perokok.
- Penipu, pendusta.
Jika kita mau melayani Tuhan, maka kita harus menyerahkan dosa-dosa mulai dari enam dosa ini, dan kita hidup dalam kebenaran dan kemurnian. Murni artinya benar sampai kedalaman hati.
Hasilnya adalah:
- Tidak ada kutukan, tidak ada hukuman, kita selamat.
- Kita bersuasana pesta, kita mengalami kebahagiaan Firdaus.
1 Korintus 5:8
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
- Bisa memberi, sama dengan berkorban.
Filipi 4:17-18
4:17 Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu.
4:18 Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.
Jadi, melayani Tuhan harus disertai pengorbanan waktu, tenaga, uang, pikiran, sampai pengorbanan seluruh hidup kepada Tuhan. Hanya satu yang tidak boleh dikorbankan, yaitu firman pengajaran yang benar.
Bentuk memberi adalah mengembalikan milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus, sama dengan memberi untuk pekerjaan Tuhan. Tetapi juga memberi kepada sesama yang membutuhkan.
Dasar memberi adalah:
- Korban Kristus. Kalau keberatan untuk memberi, kita harus mengingat korban Kristus.
- Dorongan firman pengajaran yang benar, yang menyucikan hati kita dari keinginan jahat (keinginan akan uang).
Jangan sampai kita memberi karena emosi, jangan sampai kita memberi karena pamrih, jangan sampai memberi untuk menjilat, juga jangan memberi untuk mencari keuntungan.
2 Korintus 9:7
9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Sikap memberi adalah dengan kerelaan hati, tidak terpaksa. Kita juga memberi dengan sukacita.
Arah memberi adalah untuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Kalau memberi dengan dasar, sikap, dan arah yang benar, maka pemberian kita berbau harum di hadapan Tuhan.
Filipi 4:17
4:17 Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu.
Sidang jemaat yang bisa memberi persembahan yang berbau harum sama dengan sidang jemaat yang berbuah-buah.
Filipi 4:19
4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
Maka hasilnya adalah:
- Tuhan yang memenuhi segala kebutuhan kita menurut kekayaan dan kemuliaan Tuhan yang tidak terbatas.
- Kita juga menerima buah yang memperbesar keuntungan kita. Kita tidak akan rugi. Keuntungan itu sampai kita memiliki dua sayap burung nasar yang besar, yang menyingkirkan kita sampai ke padang gurun yang jauh dari mata ular.
- Menyembah Tuhan.
Wahyu 8:1-4
8:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
8:2 Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
8:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
8:4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
Penyembahan adalah puncak dari ibadah pelayanan. Penyembahan yang berbau harum adalah penyembahan yang ditandai dengan perobekan daging, atau penyaliban daging, sehingga kita mengalami 2 hal:
- Sunyi senyap, yaitu tidak merasakan lagi apa-apa yang daging rasakan, yaitu kekuatiran, kemarahan, kesusahan.
Kita mengalami damai sejahtera, artinya Roh Kudus menguasai kita. Sehingga semua menjadi enak dan ringan.
- Pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Dimulai dengan taat dengar-dengaran, sampai daging tidak bersuara lagi. Kalau tidak taat, itu sama dengan telanjang dan menjadi beban bagi orang lain. Kalau kita taat, maka mujizat jasmani juga akan terjadi, yang mustahil menjadi tidak mustahil bagi Tuhan. Kita terus diubahkan sampai menjadi sama mulia dengan Tuhan saat kedatanganNya kedua kali.
Tuhan memberkati.