Digabung dengan Ibadah Doa Puasa Session IIIMatius 24: 29-31adalah keadaan pada waktu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, yaitu:
- ay. 29, terjadi kegoncangan dan kegelapan, badai maut melanda bumi untuk membinasakan manusia, termasuk anak-anak Tuhan yang tidak sungguh-sungguh.
- ay. 30, Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai.
- ay. 31, terdengar tiupan sangkakala yang dahsyat bunyinya untuk menampilkan gereja Tuhan dalam kemuliaan sebagai Mempelai Wanita di awan-awan yang permai.
Kita membahas bagian yang ketiga (ay. 31).
Wahyu 1: 10,12.
Sangkalala adalah firman penggembalaan yang menyucikan dan mengubahkan sidang jemaat sampai sempurna dan ditampilkan dalam wujud pelita emas yang bercahaya.
Tugas gereja Tuhan adalah bersaksi dan mengundang.
Kita masih belajar tugas pertama, yaitu bersaksi, baik tentang Injil keselamatan (untuk menyelamatkan orang-orang berdosa di luar Yesus) dan Injil kemuliaan (untuk menyempurnakan gereja Tuhan).
Kisah Rasul 1:8.
Kekuatan kita untuk bersaksi adalah dari Roh Kudus.
Roh Kudus itu adalah bagaikan minyak yang membuat Pelita Emas tetap bercahaya.
Zakharia 4:2-6, ada 2 hal yang harus diperhatikan supaya minyak tetap ada dalam Pelita Emas, sehingga Pelita Emas tetap bercahaya, yaitu:
- Tempat minyak yang terukir pohon zaitun, ada di bagian atas Pelita Emas.
Artinya adalah korban Kristus sebagai sumber minyak urapan Roh Kudus (pohon zaitun yang diperas -->pribadi Yesus).
Yohanes 16:7.
Kalau ada tempat minyak dengan pohon zaitun (korban Kristus), baru Roh Kudus turun.
Pohon zaitun ada di atas = kita harus selalu menghargai korban Kristus, sampai korban Kristus terukir di hati kita, maka kita akan mengalami minyak urapan Roh Kudus.
Praktek menghargai korban Kristus adalah:
- Saling mengaku (kepada Tuhan dan sesama) dan saling mengampuni.
Setelah mengaku dosa, jangan diulang lagi; mengulangi dosa = tidak menghargai korban Kristus. Kalau mengampuni dosa orang lain, harus melupakan. Saling mengaku dan saling mengampuni ini adalah suatu pengorbanan, jangan main-main.
- Mau sengsara daging tanpa dosa.
Contohnya adalah berpuasa.
- Harus ada corot.
Artinya hubungan kita dengan Yesus harus selalu tetap, selalu permanen (tidak boleh ada yang bocor), kalau terlepas akan tumpah minyaknya.
Kisah Rasul 2:42.
Kita berhubungan dengan Tuhan dalam ketekunan dalam 3 macam ibadah, yaitu:
- ketekunan dalam persekutuan -->ketekunan dalam Ibadah Raya -->Pelita Emas,
- ketekunan dalam pengajaran rasul dan Perjamuan Suci -->ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab -->Meja Roti Sajian,
- ketekunan dalam berdoa -->ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan (puncak ketekunan) -->Medzbah Dupa Emas.
Kalau disatukan, ini menunjuk pada ketekunan dalam penggembalaan.
Imamat 21:12.
Kalau corotnya benar (tekun dalam penggembalaan), maka minyak urapan Roh Kudus akan selalu mengalir. Hasilnya:
- Roma 5:3-5, Roh Kudus mencurahkan kasih Allah sebagai kekuatan ekstra dalam hidup kita, sehingga tahan uji, tidak kecewa, tidak putus asa; sehingga kita tetap bersaksi, tetap bercahaya.
Kalau bersaksi dengan kekuatan uang, saat uang habis maka bersaksinya habis. Tetapi kalau bersaksi dengan kekuatan Roh Kudus, tidak akan terbatas oleh apapun juga. Dan kita juga akan dipakai dalam pelayanan khusus, yaitu bersaksi tentang Injil kemuliaan Kristus (Kisah Rasul 13:2,5,7,12), firman pengajaran, untuk menyatukan Israel dan Kafir menjadi satu tubuh Mempelai Wanita yang sempurna. Kalau dikhususkan, itu juga berarti menjadi biji mata Tuhan, yang dibela oleh Tuhan.
Kalau minyak Roh Kudus mengalir, maka semua pasti akan jadi beres, jangan takut!
- Keluaran 14:16,21, Roh Kudus membelah air Laut Kolsom sehingga menjadi tanah kering, artinya:
- memberi kehidupan kepada kita, secara jasmani dan rohani,
- memberi jalan keluar dari segala masalah,
- memberi masa depan yang indah.
- Keluaran 15:23,25, Roh Kudus memberikan kuasa pembaharuan, yang pahit jadi manis/bahagia, yang hancur jadi baik, yang gagal jadi berhasil, yang daging menjadi rohani, sampai suatu waktu saat kedatangan Tuhan kedua kali kita menjadi sama mulia dengan Dia, Pelita Emas yang bercahaya (Filipi 3:20-21).
Tuhan memberkati.