Matius 25:14-1525:14. "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanyakepada mereka. 25:15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya,lalu ia berangkat. Ayat 14 : Tuhan mempercayakan talenta/jabatan pelayanan kepada manusia berdosa. Ini menunjuk pada kemurahan Tuhan
Ayat 15 : Tuhan mempercayakan talenta/jabatan pelayanan sesuai kesanggupan kita. Ini menunjuk pada keadilan Tuhan
Jadi, kalau kita memperoleh jabatan pelayanan, semuanya adalah kemurahan dan keadilan Tuhan. Melayani Tuhan = bekerja sama dengan Tuhan. Yohanes 9:1-49:1. Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. 9:2 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" 9:3 Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. 9:4 Kitaharus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. Istilah 'kita' [Yohanes 9:4], artinya Yesus dengan manusia harus bekerja sama.
Mengapa kita harus bekerja sama dengan Tuhan?- Sebab kita menghadapi sesuatu yang berada di luar batas kemampuan manusia.
Contoh: orang buta sejak lahir yang tidak bisa apa-apa.
Orang buta sejak lahir menunjuk pada kehidupan yang:
- hidup dalam dosa kenajisan
- tidak berdaya/menghadapi kemustahilan
- menderita, susah dan mengalami kepahitan hidup.
Saat diijinkan Tuhan seperti orang buta itu, jangan saling menyalahkan tetapi gunakan kesempatan untuk bekerja sama dengan Tuhan. Tuhan mau bekerja sama dengan kita untuk menolong/memberi kemampuan pada kita.
- Sebab Tuhan mau menyempurnakan kita menjadi sama mulia dengan Tuhan.
Bagaimana sikap Tuhan dalam bekerja sama dengan manusia?- Tuhan memberikan firman pengajaran yang benar = ludah yang keluar dari mulut Tuhan.
Yohanes 9:6
9:6 Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi
Tangan = Roh Kudus.
Tanah = manusia.
Jadi:
- Ludah yang diaduk dengan tangan = firman dalam urapan Roh Kudus = firman yang dibukakan rahasianya (ayat menerangkan ayat) = firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
- Tanah yang dicampur dengan ludah = lumpur yang menjijikkan = lumpur dosa.
Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua sanggup menunjukkan kejijikan dosa = terkena firman.
Saat terkena firman, saat itulah Tuhan bekerja sama dengan kita. Bahaya jika kita tidak pernah terkena firman. Oleh karena itu, saat firman disampaikan, kita harus mendengar firman dengan sungguh-sungguh.
Sikap kita terhadap firman:
Mengaku dosa dan bertobat(tidak berbuat dosa lagi) supaya kontrak kerja sama kita dengan Tuhan tidak batal.
Mengaku dosa dan bertobat adalah jalan paling singkat untuk ditolong Tuhan.
Tidak mau mengaku dosa bahkan menyalahkan orang lain = tanda tangan kontrak dengan maut sehingga hancur kehidupannya sampai binasa.
- Tuhan memberi perintah.
Yohanes 9:7
9:7 dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.
Firman pengajaran yang benar merupakan perintah Tuhan untuk dipraktekkan.
Sikap kita adalah taat dengar-dengaran apapun resikonya.
Hasilnya adalah kita mengalami kuasa penyucian = mata melek = hidup dalam terang yang menghasilkan buah terang.
Efesus 5:8-10
5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
5:10 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
Buah terang:
- buah kebenaran
- buah keadilan: tidak memihak
- buah kebaikan: tidak merugikan orang lain
- hidup yang berkenan kepada Tuhan
Siloam = yang diutus, artinya Kehidupan yang mengalami penyucian akan diutus/dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan pembangunan Tubuh Kristus.
- Tuhan mengijinkan kita mengalami salib/percikan darah.
Yohanes 9:30-35,37-38
9:30 Jawab orang itu kepada mereka: "Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia telah memelekkan mataku.
9:31 Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya.
9:32 Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta.
9:33 Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa."
9:34 Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar.
9:35. Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan diadan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"
9:37 Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau,Dialah itu!"
9:38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Diusir = ditinggal sendiri. Setelah ditinggal sendiri, justru kita dapat bertemu, melihat dan berkata-kata Yesus di kayu salib. Yesus juga diusir saat berada di kayu salib bahkan BapaNya pun meninggalkan Dia.
Berkata-kata dengan Yesus adalah hubungan yang paling erat = menyembah Yesus dan menyerahkan hidup sepenuh kepada Tuhan.
Saat ditinggal sendiri jangan seperti Elia yang putus asa dan minta mati, tetapi merupakan saat kita bersama Tuhan dan menikmati hubungan di salib Tuhan.
Kalau bertemu dengan Yesus saat membagi 5 roti dan 2 ikan, akan sulit. Tetapi saat Yesus sendiri di kayu salib, itulah saat yang mudah untuk bertemu dengan Yesus.
Matius 17:1-2
17:1. Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Hasil penyembahan adalah keubahan hidup yang merupakan mujizat terbesar.
Keubahan mulut yaitu:
- berkata yang baik
- tidak berdusta
- perkataan yang membawa berkat
- tidak salah dalam perkataan dimulai dari menyeru nama Yesus dan berkata "Haleluya".
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani (buta jadi melihat) juga pasti akan terjadi.
Sampai mujizat terakhir kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia dan bertemu muka dengan muka di awan-awan yang permai saat kedatanganNya kedua kali.
Tuhan memberkati.