Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Doa penyembahan adalah puncak ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Tapi kita harus waspada karena ada doa penyembahan yang benar dan ada doa penyembahan yang palsu (tidak benar).
Doa penyembahan palsu didorong oleh ajaran-ajaran palsu, terutama hanya mengutamakan perkara-perkara jasmani dan akan mengarah pada penyembahan antikris sehingga akan dicap "666" (menjadi sama dengan antikris dan akan dibinasakan selama-lamanya).
Yohanes 4:23-24
4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Doa penyembahan benar didorong oleh Firman Pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus, yaitu Firman Penyucian yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang mampu menyucikan mulai dari dalam hati.
Matius 15:19
15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.
Jika hati manusia berisi 7 keinginan jahat, najis, dan pahit, maka pelita padam sehingga hati menjadi gelap, mata menjadi gelap (tidak bisa memandang Tuhan). Akibatnya adalah perbuatannya membabi-buta, berbuat dosa sampai puncak dosa (makan-minum dan kawin mengawinkan), sehingga menuju kegelapan yang paling gelap, kebinasaan kekal di neraka untuk selamanya.
Matius 5:85:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Jika hati disucikan dari 7 keinginan jahat, najis, dan pahit oleh Firman Penyucian, maka kita bisa melihat Tuhan (menyembah Tuhan). Jadi, hati inilah yang menentukan bisa atau tidaknya melihat Tuhan (menyembah Tuhan).
Yohanes 9:37-38
9:37 Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
9:38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Melihat Tuhan sama dengan berkata-kata kepada Tuhan.
Mazmur 141:2
141:2 Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.
Doa penyembahan sama dengan mengangkat tangan (berserah) kepada Tuhan.
Jadi doa penyembahan artinya hanya melihat Tuhan, berkata-kata (berseru) kepada Tuhan, dan mengangkat tangan (berserah) kepada Tuhan. Maka Tuhan akan melihat kita, memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk kita, sama dengan mengulurkan tangan untuk kita.
Hasilnya:
- Tuhan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk memelihara kita.
Mazmur 17:15
17:15 Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puasdengan rupa-Mu.
Mazmur 17:5 [terjemahan lama]
17:15. Tetapi aku akan memandang hadirat-Mu dengan kebenaran, dan apabila aku bangun kelak aku akan dikenyangkandengan peta-Mu.
Secara jasmani di tengah kesulitan dunia, kita dikenyangkan, sehingga takkan kekurangan, tetapi berkelimpahan. Berkelimpahan bukan berarti berjuta-juta, tetapi selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
Secara rohani kita dipuaskan, artinya ada ketenangan dan kebahagiaan sorga, sehingga kita selalu mengucap syukur.
- Tuhan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk kita, supaya kita tidak goyah tetapi kita sungguh-sungguh kuat dan teguh hati.
Mazmur 16:8
16:8. Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Tidak goyah dalam menghadapi:
- Angin pengajaran palsu. Kita tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.
- Pencobaan di segala bidang. Kita tetap berharap, percaya, dan menyembah Tuhan.
- Dosa-dosa. Kita tetap hidup benar dan suci.
- Menanti kedatangan Tuhan yang kedua kali. Kita tetap setia beribadah dan melayani Tuhan, tetap setia menyembah Tuhan sampai garis akhir.
Mazmur 27:14
27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
- Tuhan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk mengulurkan tangan belas kasih-Nya yang besar kepada kita.
Mazmur 123:1-3
123:1. Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.
123:2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
123:3 Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;
Mari kita terus berdoa menyembah Tuhan. Jika doa belum dijawab, tambah doa puasa, tambah doa semalam suntuk, sampai Tuhan mengulurkan tangan belas kasihNya pada kita.
2 Tawarikh 20:1-3, 12
20:1. Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim.
20:2 Datanglah orang memberitahukan Yosafat: "Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar," yakni En-Gedi.
20:3 Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
20:12 Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu."
Saat kita tak berdaya (tidak tahu dan tidak bisa berbuat apa-apa, tidak punya kekuatan apa-apa), saat menghadapi masalah besar (ekonomi, nikah, masa depan), maka saat itu adalah kesempatan terbesar untuk memandang Tuhan (berseru-berserah-mengangkat tangan pada Tuhan). Maka Tuhan akan mengulurkan tangan belas kasih dan anugrahNya pada kita. Tuhan yang berperang ganti kita. Kita menjadi damai sejahtera, semua enak dan ringan. Semua masalah selesai tepat pada waktuNya. Tuhan yang menyelesaikan segala masalah sampai masalah mustahil pun Tuhan sanggup menyelesaikan.
2 Tawarikh 20:24
20:24 Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput.
Jika saat ini, mungkin keadaan kita seperti bangkai, seperti Lazarus yang mati 4 hari, Tuhan sanggup membangkitkan kita. Tuhan sanggup mengubahkan yang busuk menjadi harum, yang hancur menjadi baik, yang gagal menjadi berhasil, untuk dipakai oleh Tuhan. Dan saat Tuhan datang kedua kali, kita akan diubahkan menjadi sama sempurna seperti Tuhan, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, bersama Tuhan selamanya.
Tuhan memberkati.