Matius 25:16-30 menunjuk
SIKAP TERHADAP TALENTA. Setelah kita menerima talenta, kita harus menjaganya karena kita harus mempertanggungjawabkan jabatan pelayanan itu saat kedatangan Yesus kedua kali.
Sikap positif diwakili oleh hamba yang menerima 5 dan 2 talenta = hamba yang setia dan baik. Hasilnya adalah memperoleh upah untuk hidup sekarang sampai upah hidup kekal.
Sikap negatif diwakili oleh hamba yang menerima 1 talenta.
Matius 25:18, 24-26, 3025:18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.25:24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.25:25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."Hamba yang menerima 1 talenta menyembunyikan talentanya di dalam tanah sehingga disebut hamba yang
jahat dan malas.HAMBA YANG JAHAT1 Yohanes 3:11-12, 153:11 Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;3:12 bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuhadiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.Kain adalah gambaran hamba Tuhan yang jahat karena membunuh Habel.
Membunuh = membenci =
tanpa kasih sesama. Kain membunuh Habel karena perbuatan kain jahat dan perbuatan Habel benar.
Kain dan Habel menunjuk nikah rumah tangga dan sesama pelayan.
Di dalam nikah rumah tangga dan ibadah pelayanan,
banyak orang yang akan membenci orang benar.Kalau semua benar, maka tidak akan timbul masalah. Tetapi jika ada yang benar dan ada yang tidak benar, maka pasti akan ada kebencian.
Contoh lain kehidupan yang membenci orang benar adalah saudara Yusuf pada Yusuf, karena Yusuf dipakai oleh Tuhan yaitu memiliki karunia mimpi/karunia pembukaan Firman.
Kejadian 37:2-437:2 Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun -- jadi masih muda -- biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.37:3 Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.37:4 Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.HAMBA YANG MALASAmsal 20:420:4 Pada musim dinginsi pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa.Hamba yang malas adalah hamba yang tidak mau bekerja/melayani karena musim dingin.
Musim dingin = dingin rohani =
tanpa kasih Allah. Matius 24:1224:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.Jadi, hamba yang jahat dan malas adalah
hamba yang melayani tanpa kasih.Pelayanan tanpa kasih = tidak berguna = durhaka.
Akibatnya adalah dilemparkan ke dalam kegelapan yang paling gelap/ke dalam api neraka.
Sesudah kita menerima jabatan pelayanan, kita juga harus menerima kasih Allah supaya kita dapat melayani dengan kasih.
Proses menerima kasih Allah:- Berdamai, artinya:
- Menyadari, menyesali, dan mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dengan sungguh-sungguh.
Dengan sungguh-sungguh = dengan hancur hati, dengan linangan air mata.
Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. - Mengampuni dosa sesama yang sudah diakui dengan sungguh-sungguh dan melupakannya.
Jadi, berdamai adalah hancur hati/menangis karena dosa, yaitu hancur hati untuk mengaku dosa dan mengampuni dosa orang lain.
Hasil berdamai:
- Kita menerima kasih Allah sehingga kita dapat melayani dengan kasih.
Amsal 28:13
28:13 Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannyaakan disayangi.
Meninggalkan dosa = tidak berbuat dosa lagi.
- Kasih menutupi banyak dosa sehingga kita dapat hidup dalam kebenaran (melayani dengan benar = senjata kebenaran).
1 Petrus 4:8
4:8 Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
Melayani dengan kebenaran akan berkenan di hadapan Tuhan dan kita dipagari oleh Tuhan.
Tuhan tidak mencari pelayan yang hebat, tetapi Tuhan mencari pelayan yang benar.
Mazmur 5:13
5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari diadengan anugerah-Mu seperti perisai.
Dipagari oleh Tuhan artinya kita dilindungi dari segala mara bahaya dan dipelihara oleh Tuhan untuk hidup sekarang sampai hidup kekal. Jika mempertahankan dosa, maka pagar akan diangkat oleh Tuhan dan saat penghukuman Tuhan datang tidak ada yang akan bertanggung jawab. Tuhan memagari kita sampai tidak bercela/sempurna seperti Yesus saat kedatanganNya kedua kali.
- Menyembah Tuhan dengan hancur hati/linangan air mata.
Yesaya 38:1-5
38:1 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
38:2 Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN.
38:3 Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hatidan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
38:4 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya:
38:5 "Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi,
Hizkia adalah pelayan Tuhan yang tulus hati dan setia, tetapi divonis mati oleh Tuhan = percikan darah.
Hizkia menangis dengan sangat seperti bayi, artinya menyembah dengan hancur hati, mengaku tidak berdaya dan tidak layak apa-apa, hanya bergantung pada tangan belas kasihan Tuhan.
Saat mengalami percikan darah, jangan menyalahkan orang lain atau menyalahkan Tuhan tetapi kita harus menyembah Tuhan.
Hasilnya adalah tangan Tuhan diulurkan untuk mendatangkan mujizat:
- Secara jasmani, masalah yang mustahil menjadi tidak mustahil.
- Secara rohani, mengalami pengampunan dosa dan keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sama mulia dengan Tuhan saat kedatangan Yesus kedua kali. Kita masuk ke dalam Pesta Nikah Anak Domba di awan-awan, masuk ke Firdaus sampai masuk ke Yerusalem Baru.
Tuhan memberkati.