Matius 24:32-35menunjuk pada
NUBUAT TENTANG POHON ARA(bangsa Israel).
Pohon ara yang sudah melembut rantingnya, sudah bertunas dan berbuah, menunjuk pada:
- Kehidupan Kristen (baik Israel maupun Kafir) yang sudah mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani.
- Kehidupan yang dipersiapkan untuk menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali, yang sudah di ambang pintu.
Tetapi sekalipun pohon ara sudah melembut, sudah bertunas dan berbuah, kita harus tetap waspada.
Mengapa demikian?
Wahyu 6:13,sebab pohon ara masih bisa menggugurkan buah-buahnya yang mentah karena digoncang angin yang kencang, seperti bintang-bintang akan berguguran.
Angin kencang ini menunjuk pada pencobaan-pencobaan, baik secara jasmani maupun rohani (pengajaran palsu dan dosa-dosa).
Buah pohon ara akan berguguran seperti bintang berguguran karena tidak tahan menghadapi angin kencang, ini menunjuk pada banyak anak-anak Tuhan yang bimbang bahkan gugur dari iman karena pencobaan-pencobaan. Mereka menyangkal Tuhan bahkan binasa untuk selama-lamanya.
Setan membuat pencobaan untuk membuat kita bimbang dan gugur dari iman, tetapi Tuhan mengijinkan angin kencang datang sebagai ujian iman supaya kita berbuah matang.
Sikap gereja Tuhan menghadapi pencobaan:Kidung Agung 4:16,ada
kerelaan hati,artinya tidak bersungut, tidak mengomel saat pencobaan datang, tetapi justru mengucap syukur kepada Tuhan, tidak berbuat dosa melainkan tetap hidup dalam kebenaran.
Kalau kita rela dan kuat hati dalam pencobaan, maka akan
menghasilkan rempah-rempah yang semerbak baunya (ada penyembahan) dan menghasilkan buah yang matang. Mazmur 26:1-3,Raja Daud juga menyadari bahwa untuk menghasilkan buah yang matang, kita harus menghadapi ujian.
Saat-saat kita berada dalam ujian, itu adalah
kesempatan seluas-luasnya bagi Tuhan untuk menyelidiki, menyucikan batin dan hati kita.Batin dan hati kita akan disucikan dari perkara-perkara yang tidak baik,
sampai menghasilkan hati yang tidak ragu-ragu, yang tidak bimbang, tetapi hati yang percaya sepenuh kepada Tuhan, hati yang mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu. Kalau hati disucikan, maka mata hanya akan menyembah Tuhan.
Menyembah Tuhan itu berarti menyerah sepenuh kepada Tuhan, hanya berharap pada belas kasihan Tuhan, hasilnya:- Mazmur 17:7-8,mengalami kasih setia Tuhan yang ajaib,untuk memelihara dan melindungi kehidupan kita secara ajaib, di tengah dunia yang sudah sukar ini, sampai nanti di zaman antikris.
Wahyu 12:14,di saat antikris berkuasa, kasih setia Tuhan lewat sayap burung nazar akan menerbangkan kita ke padang gurun dan memelihara kita secara ajaib.
- Mazmur 69:14,mengalami kasih setia Tuhan yang besar,yang lebih besar dari segala masalah terbesar kita, sampai masalah dosa pun, Tuhan sanggup menyelesaikan.
- Yesaya 54:5-8,mengalami kasih setia Tuhan yang abadi,yang tidak pernah berubah, untuk mengangkat kita dari kejatuhan-kejatuhan, mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani, sampai suatu waktu menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Tuhan memberkati.