Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
(Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa session III)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Keluaran 25:10-22 tentang perintah untuk membuat tabut perjanjian.
Keluaran 37:1-9 tentang pelaksanaannya.
Pengajaran tabernakel/ Kabar Mempelai adalah pelajaran yang praktis, bisa langsung dipraktekkan. Dan kita tinggal menunggu waktunya untuk memetik buah (hasil) yang manis.
Tetapi jika ditolak, maka akan menanggung akibatnya, sampai kebinasaan.

Tabut perjanjian terdiri dari 2 bagian besar:
  1. Tabut/ peti [Keluaran 25:10-16], dari kayu disalut emas, menggambarkan gereja Tuhan yang sempurna, mempelai wanita Surga.
  2. Tutupan pendamaian/ grafirat [Keluaran 25:17-22], dari emas murni, menggambarkan pribadi Yesus sebagai Mempelai Pria Surga.

Keluaran 25:10

25:10“Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.

Tabut perjanjian terbuat dari kayu penaga. Kayu menunjuk manusia daging yang rapuh. Penaga berwarna hitam, menunjuk dosa. Kayu penaga juga keras, menunjuk kekerasan hati. Jadi kayu penaga adalah manusia daging yang berdosa dan keras hati.
Tuhan memanggil manusia yang berdosa dan keras hati, untuk bisa diangkat dan disempurnakan menjadi mempelai wanita-Nya.

Pertama kali, Tuhan memanggil Abraham dari tengah-tengah bangsa yang keras hati di Urkasdim, Sinear. Di Sinear pernah dibuat menara Babel yang merupakan bukti kekerasan hati manusia yaitu mau membuat jalan sendiri ke Surga. Mencari jalan keluar sendiri diluar firman.
Sesudah itu Tuhan memanggil keturunan Abraham yaitu Ishak dan Yakub. Keturunan Yakub adalah bangsa Israel yang keras hati, tegar tengkuk. Buktinya, mereka menyembah berhala/ lembu emas.
Tuhan memanggil dan memilih bangsa Israel yang keras hati untuk menjadi imam-imam dan raja-raja, sampai menjadi inti dari mempelai wanita Surga.

Keluaran 19:6
19:6Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.”

Wahyu 7:4-8

7:4Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
7:5 Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,
7:6 dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu,
7:7 dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,
7:8 dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.

Wahyu 14:1

14:1Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

Ini merupakan pernyataan kasih Tuhan kepada Israel, umat pilihan Tuhan.

Dalam perjanjian baru, Tuhan memanggil bangsa kafir untuk menjadi imam-imam dan raja-raja sampai menjadi mempelai wanita Tuhan, lewat jalur kemurahan yang seharga darah Yesus.

1 Petrus 2:9-10
2:9Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
2:10kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

Jadi, untuk bisa menjadi mempelai wanita Tuhan, maka bangsa kafir harus hidup dalam kemurahan Tuhan. Praktek hidup dalam kemurahan/ belas kasih Tuhan:
  1. Kemurahan Tuhan menuntun kita untuk bertobat (berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan).
    Roma 2:4
    2:4Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?

    Maka bangsa kafir menjadi berharga di hadapan Tuhan dan bebas dari hukuman Allah.
    Jika bangsa kafir mengulang-ulangi dosa, hanya seharga anjing dan babi, akan dibinasakan.

  2. Mengalami pembaharuan lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
    Titus 3:5
    3:5pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

    Baptisan air yang benar yaitu orang yang sudah mati terhadap dosa (bertobat), dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit dalam hidup yang baru yaitu hidup Surgawi, hidup dalam kebenaran. Dari anjing dan babi diangkat menjadi domba.

    1 Timotius 4:1

    4:1Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

    Baptisan Roh Kudus membaharui kita sehingga bisa tegas berpegang pada pengajaran yang benar dan tegas menolak ajaran lain. Sampai kita benar seperti Yesus benar.

  3. Mempersembahkan tubuh yang hidup, kudus dan berkenan kepada Tuhan.
    Roma 12:1
    12:1Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

    Tubuh yang hidup adalah dikuasai Roh Kudus, lewat ketekunan dalam ibadah raya (pelita emas).
    Tubuh yang kudus adalah dikuasai Firman, lewat ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (meja roti sajian).
    Tubuh yang berkenan adalah dikuasai kasih Allah, lewat ketekunan dalam ibadah doa penyembahan (mezbah dupa emas).
    Ini sama dengan kita harus tergembala dengan benar, selalu berada dalam kandang penggembalaan dan beribadah melayani Tuhan dengan taat dengar-dengaran (tahbisan yang benar), sampai menyembah Tuhan.


Maka Tuhan akan mengulurkan tangan anugerah belas kasihan Tuhan. Hasilnya:
  1. Tangan Tuhan dengan kuasa kesembuhan untuk menyembuhkan penyakit jasmani dan rohani.
    Matius 8:14-15
    8:14Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.
    8:15Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Iapun bangunlah dan melayani Dia.

  2. Tangan Tuhan dengan kuasa kebangkitan untuk membangkitkan anak muda yang sudah mati.
    Lukas 7:13-14
    7:13Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!”
    7:14Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!”

    Artinya tangan Tuhan memulihkan nikah dan buah nikah yang sudah hancur. Masa depan yang hancur Tuhan jadikan indah dan bahagia. Masalah yang mustahil, bagaikan menghadapi orang mati, diselesaikan oleh Tuhan.

  3. Tangan Tuhan dengan kuasa pengangkatan untuk mengangkat kita dari ketenggelaman.
    Matius 14:29-31
    14:29Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
    14:30Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!”
    14:31Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”

    Segala yang gagal Tuhan angkat menjadi berhasil. Sampai kita diangkat di awan-awan yang permai dan disempurnakan. Kita memandang Tuhan muka dengan muka, tutup dengan peti menjadi satu, tidak terpisahkan untuk selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 17 Oktober 2009 (Sabtu Sore)
    ... tanda-tanda mujizat jasmani. Penyesatan oleh antikris dan nabi palsu ini akan mengarah pada penyembahan palsu yaitu penyembahan antikris. Puncaknya tanda mujizat palsu adalah menurunkan api dari langit ini melawan pekerjaan Yesus yang menurunkan api Roh Kudus dari Sorga Yohanes . Kalau anak Tuhan hanya sibuk mencari api yang jasmani maka ia ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 November 2019 (Kamis Sore)
    ... engkau datang berlindung. Kemudian berkatalah Rut Memang aku mendapat belas kasihan dari padamu ya tuanku sebab tuan telah menghiburkan aku dan telah menenangkan hati hambamu ini walaupun aku tidak sama seperti salah seorang hamba-hambamu perempuan. Bertanyalah ia Siapakah engkau ini Jawabnya Aku Rut hambamu kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 08 Agustus 2018 (Rabu Sore)
    ... rohani-- bahaya karena akan membawa pada maut kematian kedua di neraka selama-lamanya. Wahyu . Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua lautan api. Samuel . Tetapi Daud menjawab katanya Ayahmu tahu benar bahwa engkau suka kepadaku. Sebab itu pikirnya Tidak boleh Yonatan mengetahui ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 13 Desember 2023 (Rabu Sore)
    ... hal ini nanti ia bersusah hati. Namun demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu hanya satu langkah jaraknya antara aku dan maut. Kenyataan yang ada adalah kita hanya satu langkah jaraknya dengan maut. Padahal untuk masuk Yerusalem baru tidak boleh ada maut. Satu langkah sama dengan satu denyut jantung. Begitu dekat ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 15 Februari 2019 (Jumat Sore)
    ... hendak menyamai Yang Mahatinggi . Sebaliknya ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan ke tempat yang paling dalam di liang kubur. Yang pertama Lucifer menjadi setan karena kesombongan--lima kali disebutkan 'aku hendak. . . . ' sampai hendak menyamai Tuhan. Ini sama dengan melawan lima luka Yesus di kayu salib--kerendahan hati Yesus. Yang kedua Lucifer ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 Maret 2019 (Selasa Sore)
    ... dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya. Sikap kita terhadap bunyi sangkakala firman penggembalaan menentukan nasib kita apakah naik ke awan-awan permai atau turun ke lubang jurang maut. Yohanes - Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku jangan tinggal di dalam ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Malang, 14 Mei 2015 (Kamis Sore)
    ... rohani maka kita akan melihat kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan kita akan terangkat bersama Dia selamanya. Bagaimana kita bisa berjaga-jaga dikaitkan dengan waktu kedatangan Yesus kedua kali yang seperti pencuri Markus - Hati-hatilah dan berjaga-jagalah Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Dan halnya sama seperti ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Juli 2018 (Selasa Sore)
    ... akan bercahaya atas kamu. Kita harus selalu mengalami kebangunan rohani lewat Kabar Mempelai. Hanya Kabar Mempelai firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang bisa membangunkan gereja Tuhan dari tidur rohani. Suasana dan praktek kebangunan rohani yaitu Berusaha untuk hidup bijaksana untuk mengerti sampai praktek kehendak ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 27 Desember 2023 (Rabu Sore)
    ... di dunia adalah letih lesu beban berat dan susah payah yang mengakibatkan air mata. Kalau dibiarkan akan menjadi ratap tangis selamanya di neraka binasa selamanya. Karena itu Tuhan memberikan contoh ratap tangis yang benar. Ibrani . Dalam hidup-Nya sebagai manusia Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 06 November 2010 (Sabtu Sore)
    ... adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Roma Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah Mempelai wanita-Nya perlu untuk diselamatkan karena semua manusia telah berbuat dosa sehingga hanya menunggu kebinasaan saja. Di dalam dunia tidak ada keselamatan selain dari Yesus karena Yesus ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.