Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Keluaran 5-11 adalah tentang kebenaran (Halaman pada Tabernakel).
Keluaran 5 adalah tentang kebenaran dalam firman Allah. Keluaran 6 adalah tentang kebenaran dalam pribadi Allah. Inilah kebenaran yang sebenar-benarnya.
Kalau kebenaran ini ditolak, maka akan mendatangkan tulah atau penghukuman dari Allah.

Malam ini kita mempelajari tulah kedelapan dalam Keluaran 10:1-20, yaitu belalang. Dahulu sudah terjadi di Mesir, nanti juga akan terjadi di akhir jaman.
Wahyu 9:1-3
9:1 Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut.
9:2 Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
9:3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajeng di bumi.

Belalang berasal dari lubang jurang maut. Belalang menunjuk pada dua hal:
  1. Roh setan, sama dengan roh jahat dan roh najis.

  2. Roh peperangan.
    Wahyu 9:7
    9:7 Dan rupa belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan, dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas, dan muka mereka sama seperti muka manusia,

    Di akhir zaman akan terjadi peperangan antar bangsa, antar suku, sampai peperangan paling besar adalah peperangan di dalam rumah tangga, termasuk peperangan di dalam penggembalaan.

    Supaya tidak berperang, kita harus menjaga hati yang damai sejahtera. Supaya hati damai sejahtera, maka kita harus tergembala dengan baik [Mazmur 23].

Kita mempelajari yang pertama. Belalang adalah roh setan, sama dengan roh jahat dan najis yang menghalangi perkembangan firman Allah yaitu:
  1. Menghalangi penaburan benih firman Allah sehingga tidak sempat tumbuh.
    Lukas 8:5,12
    8:5 “Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
    8:12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.

    Prakteknya adalah:
    • Mengganggu konsentrasi/ perhatian saat mendengar firman Allah.
    • Menggunakan logika sehingga tidak dapat percaya pada firman, sama dengan tidak selamat.

  2. Menghalangi pertumbuhan benih firman (sudah tumbuh tetapi sebentar saja lalu kering).
    Lukas 8:6,13
    8:6 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air.
    8:13 Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.

    Prakteknya adalah menerima firman Allah dengan emosi daging, bukan dengan iman. Firman tidak menjadi iman, sama dengan tidak berakar dalam hati. Saat firman menunjuk dosa, saat ada pencobaan, maka kehidupan itu menjadi kering.

  3. Menghalangi proses pembuahan firman Allah (bertumbuh tetapi tidak berbuah).
    Lukas 8:7,14
    8:7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.
    8:14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.

    Halangannya adalah keinginan daging, hawa nafsu daging, ambisi daging, yang membuat kita tidak bisa praktek firman.


Lukas 8:8,15
8:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat.” Setelah berkata demikian Yesus berseru: “Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”
8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.”


Perumpamaan keempat adalah tentang benih yang jatuh di tanah yang baik. Tanah yang baik menunjuk pada kehidupan yang bebas dari gangguan belalang (roh jahat dan roh najis). Oleh sebab itu, dalam ibadah dan pemberitaan firman, kita perlu mengusir setan.

Benih ini bertumbuh dengan baik dan berbuah seratus kali lipat, yaitu berbuah ketekunan. Keberhasilan pemberitaan firman Allah bukan hanya sekedar membuat orang menangis, tetapi sampai orang bisa bertekun.

Praktek buah ketekunan:
  1. Ketekunan dalam kandang penggembalaan.
    Kisah Rasul 2:41-42
    2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
    2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

    Gereja hujan awal sesudah selamat dan dibaptis, selanjutnya masuk dalam ketekunan:
    • Ketekunan dalam persekutuan, menunjuk pada Pelita Emas.
    • Ketekunan dalam pengajaran dan pemecahan roti, menunjuk Meja Roti Sajian.
    • Ketekunan dalam doa, menunjuk Medzbah Dupa Emas.
    Ini menunjuk pada ketekunan dalam Ruangan Suci. Bagi gereja hujan akhir, ini menunjuk pada ketekunan dalam kandang penggembalaan, yaitu ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
    • Pelita Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Bapa.
    • Meja Roti Sajian, yaitu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah.
    • Medzbah Dupa Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Roh Kudus.

    Ketekunan jangan karena dorongan sesuatu perkara jasmani, tetapi harus merupakan buah dari pemberitaan firman.

    Kalau bertekun dalam tiga macam ibadah, maka kita akan mengalami penyucian terus-menerus dari Allah Tritunggal sampai 'takkan kekurangan aku', artinya sampai tubuh, jiwa, roh kita tidak bercacat cela. Semakin kita disucikan, maka semakin nyata pemeliharaan Tuhan secara jasmani dalam hidup kita.

  2. Ketekunan dalam pelayanan.
    Ibrani 12:1
    12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

    Syarat melayani Tuhan (berlomba yang rohani) adalah kesucian, artinya:
    • Beban dosa harus ditanggalkan, artinya dosa-dosa masa lalu harus diakui. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
    • Bebas dari dosa yang merintangi atau jerat dosa.
      Jerat dosa ini dipasang oleh setan pada tempat-tempat yang kita lalui. Contoh jerat dosa adalah kesombongan, kecewa, putus asa, kenajisan.

    Efesus 4:7,11-12
    4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
    4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

    Kehidupan yang melayani dengan kesucian akan menerima jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, yaitu jubah yang maha indah, sehingga kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.

    1 Timotius 4:14
    4:14 Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.

    Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus ini diberikan oleh pemberitaan firman dan lewat penumpangan tangan gembala. Kalau sudah ditahbiskan, jangan sampai lalai dalam jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Kalau lalai, itu sama dengan kembali telanjang dan hidup dalam air mata. Kita harus setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir. Jangan terganggu beban dosa dan jerat dosa.

    2 Timotius 2:5
    2:5 Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.

    Kita harus melayani dengan kesucian sampai mendapatkan mahkota mempelai.

  3. Ketekunan dalam menanti kedatangan Tuhan.
    Wahyu 3:10
    3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, ....

    Mazmur 27:14
    27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

    Syaratnya adalah kuat dan teguh hati, sama dengan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar apa pun resiko yang kita hadapi.
    Taat sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Tuhan akan mengulurkan tangan belas kasihNya bagi kita. Mungkin kekuatan kita tidak seberapa, tetapi Tuhan melihat ketaatan kita.

    Wahyu 3:8
    3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

    Kalau taat, kita hidup dalam tangan Tuhan yang kuat dan penuh belas kasihan. Hasilnya:
    • Tangan Tuhan yang kuat dan penuh belas kasihan akan membuka pintu, artinya memberi jalan keluar dari segala masalah sampai yang mustahil, dan memberikan masa depan yang indah dan berhasil.

    • Tangan Tuhan yang kuat dan penuh belas kasihan sanggup melindungi dan memelihara kita di zaman antikris.
      Wahyu 3:10
      3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

    • Tangan Tuhan yang kuat dan penuh belas kasihan sanggup menjadikan kita sokoguru di Yerusalem Baru.
      Wahyu 3:12
      3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

      Artinya tangan Tuhan yang kuat sanggup menyucikan dan membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia rohani. Sampai menjadi mempelai wanitaNya saat kedatanganNya kedua kali. Sekalipun kekuatan kita tidak seberapa, tetapi kalau taat, maka kita akan menjadi tiang di Yerusalem Baru.



Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 Juni 2024 (Minggu Siang)
    ... kepada-Ku maka Aku akan kembali kepadamu firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali . Bolehkah manusia menipu Allah Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus . Kamu telah kena kutuk tetapi kamu ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 11 September 2013 (Rabu Sore)
    ... Tuhan pelayan Tuhan sampai tidak ada cacat cela noda dan dosa sampai Gereja Tuhan mengalami penyucian dan kesempurnaan sehingga siap untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Dalam Kitab Wahyu menulis penyucian kepada sidang jemaat sampai dengan penyucian yang terakhir. Kitab Wahyu adalah Kitab yang terakhir dari Alkitab. Setelah Kitab Wahyu ini ...
  • Ibadah Natal Kaum Muda Remaja, 18 Desember 2010 (Sabtu Sore)
    ... sambil menggelengkan kepala mereka berkata Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata Orang lain Ia selamatkan tetapi diri-Nya sendiri tidak ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 Januari 2018 (Minggu Pagi)
    ... berbuah. Kekuatiran membuat iman tidak bertumbuh. Pencobaan dalam segala bidang yang memuncak pada pencobaan antikris yang akan berkuasa di bumi selama . tahun. Wahyu Karena engkau menuruti firman-Ku untuk tekun menantikan Aku maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 26 Mei 2012 (Sabtu Sore)
    ... kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham bapa leluhur kita bahwa Ia mengaruniai kita supaya kita terlepas dari tangan musuh dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. Nyanyian pujian Zakharia ini menubuatkan pribadi Yesus sebagai tanduk keselamatan artinya ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 15 Mei 2013 (Rabu Sore)
    ... adalah Yusuf. Dalam Kitab Kejadian Yusuf dijual dimasukkan dalam penjara dsb. Tetapi dia tetap disertai oleh Tuhan. Kejadian Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba bersama-sama dengan saudara-saudaranya anak-anak Bilha dan Zilpa kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 September 2020 (Selasa Sore)
    ... Allah di bumi yaitu tubuh kita dan tempat kita beribadah melayani. Sekarang Tabut Perjanjian masih dalam bentuk kabarnya yaitu Kabar Mempelai firman pengajaran yang lebih tajam dari bermata dua. Kita harus mengutamakan Kabar Mempelai setiap kali kita beribadah melayani sehingga tubuh jiwa dan roh kita diisi oleh Kabar Mempelai. Oleh sebab itu tujuan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 13 September 2015 (Minggu Sore)
    ... belajar tentang NGENGAT yang merusakkan pakaian putih sehingga menjadi telanjang lagi. Sekalipun sudah memiliki pakaian putih harus dijaga. Ngengat biasanya suka pada pakaian yang kotor dimakan terus sampai akhirnya berlubang bahkan telanjang. Sudah kita pelajari pakaian putih adalah pakaian pelayanan--jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita untuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 Juli 2018 (Minggu Pagi)
    ... perjamuan kawin Anak Domba di awan-awan yang permai saat Yesus datang kedua kali di awan permai. Matius Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Banyak kehidupan Kristen yang ketinggalan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 Juli 2019 (Minggu Siang)
    ... Tuhan ada di tengah-tengah kita. Mari hari-hari ini hanya ada dua arus Kehidupan yang tidak mau bertobat sampai tidak bisa bertobat--keras hati-- menyembah berhala dan akibatnya binasa selamanya. Kehidupan yang mau bertobat sehingga bisa hidup benar dan suci beribadah melayani dan menyembah Tuhan sampai sempurna seperti Dia. Kalau tidak membangun Bait ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.