Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 6:17
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
Tanda doa puasa yang benar:
- Minyakilah kepala = penyucian pikiran oleh Roh Kudus.
- Cucilah mukamu = penyucian hati oleh kuasa firman.
Jadi, doa puasa yang benar adalah kesempatan seluas-luasnya kepada firman Allah dalam urapan Roh Kudus, untuk menyucikan hati dan pikiran kita. Atau memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada Tuhan untuk menguji hati dan pikiran kita.
Mazmur 26:2
26:2 Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
Doa dari Raja Daud adalah supaya Tuhan selalu menguji dan menyelidiki hati dan pikiran.
Hasilnya:
- Tuhan menuntun kita dalam perjalanan hidup yang benar, sehingga kita tidak pernah serong/ miring, tidak pernah sesat, tidak pernah tersandung, tidak pernah jatuh.
Mazmur 139:23-24
139:23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
139:24 lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
- Menghasilkan perkataan yang benar dan baik, perkataan kesaksian yang membawa berkat bagi orang lain, tidak ada lagi dusta, gosip, fitnah.
Mazmur 17:3
17:3 Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku tidak terlanjur.
Yakobus 3:3-4
3:3 Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
3:4 Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.
Lidah adalah kemudi, yaitu menentukan arah hidup kita, dan menentukan siapa yang menjadi nakhoda dalam hidup kita.
Jika lidah baik, maka nakhodanya adalah Tuhan Yesus, dan mengarah ke masa depan yang berhasil dan indah, sampai ke Yerusalem Baru.
Jika lidah tidak baik, maka nakhodanya adalah setan, dan hanya mengarah ke Babel, yaitu puncak kejahatan dan kenajisan.
- Mata hanya tertuju pada kasih setia Tuhan. Kita menyembah Tuhan, memandang wajah Tuhan, berserah dan berseru kepada Tuhan.
Mazmur 26:2-3
26:2 Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
26:3 Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
Contoh:
2 Tawarikh 20:1-3,12
20:1 Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim.
20:2 Datanglah orang memberitahukan Yosafat: "Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar," yakni En-Gedi.
20:3 Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
20:12 Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu."Apa pun yang sedang kita hadapi, mata harus tetap memandang Tuhan.
Yosafat dan rakyatnya tidak mampu menghadapi masalah yang mustahil. Kalau Tuhan ijinkan kita mengalami hal yang sama dengan Yosafat, maksud Tuhan adalah supaya kita mengalami penyucian hati dan pikiran.
2 Tawarikh 20:20-22
20:20 Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"
20:21 Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
20:22 Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.
Lewat doa penyembahan disertai puasa, mata memandang Tuhan, mulut memuji dan memuliakan Tuhan serta menyeru nama Yesus, tangan berserah kepada Tuhan.
Hasilnya adalah tangan kasih setia Tuhan yang berperang ganti kita, sehingga laskar yang besar menjadi bangkai. Semua masalah yang mustahil sudah diselesaikan oleh kasih setia Tuhan.
2 Tawarikh 20:24
20:24 Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput.Wahyu 21:8
21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Kehidupan yang takut harus diubahkan menjadi takut akan Tuhan.
2 Tawarikh 20:7
20:7 Bukankah Engkau Allah kami yang menghalau penduduk tanah ini dari depan umat-Mu Israel, dan memberikannya kepada keturunan Abraham, sahabat-Mu itu, untuk selama-lamanya?
Abraham adalah orang yang takut akan Tuhan dan taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
Maka mujizat jasmani juga akan terjadi. Tuhan sanggup mengadakan yang tidak ada menjadi ada, mustahil menjadi tidak mustahil. Jika Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia. Mata memandang Dia muka dengan muka selamanya.
Tuhan memberkati.