Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:17
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,Rasul Yohanes tersungkur di depan kaki Yesus, sama dengan menyembah dengan hancur hati, sampai daging tidak bersuara (seperti orang mati). Rasul Yohanes mengalami jamahan tangan kanan Tuhan sehingga mengalami:
- Jangan takut, sama dengan pembaharuan perasaan sampai tidak ada ketakutan lagi, yang ada hanya keberanian percaya kepada Tuhan.
- Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, sama dengan menerima kasih Allah.
Yang Awal (mezbah korban bakaran) menunjuk penampilan pribadi Yesus sebagai Juru Selamat, kedatangan Yesus pertama kali ke dunia, mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa, sama dengan kasih mula-mula.
Yang Akhir (tabut perjanjian) menunjuk penampilan pribadi Yesus sebagai Mempelai Pria Surga, menunjuk kedatangan Yesus kedua kali untuk mengangkat kita ke awan-awan yang permai, sama dengan kasih sempurna/ kasih matahari.
Lewat tersungkur menyembah Tuhan dan lewat jamahan tangan Tuhan, kita bisa menerima kasih mula-mula sampai kasih yang sempurna/ kasih matahari.
Kegunaan kasih matahari:
- Untuk menghadapi musim dingin rohani.
Yohanes 10:22
10:22Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin.
Kebencian tanpa alasan melanda mulai dalam nikah/ rumah tangga, yaitu terjadi pertengkaran, perselingkuhan, perceraian, kawin-cerai sampai kawin-mengawinkan.
Musim dingin rohani juga melanda penggembalaan dan antar penggembalaan, melanda gereja Tuhan, hamba Tuhan, anak Tuhan. Contohnya: kakak-kakak Yusuf iri hati kepada Yusuf sehingga membenci tanpa alasan, sampai menjual Yusuf. Ini terjadi sebab Yusuf diberkati oleh Tuhan. Iri hati sama dengan mengecilkan berkat Tuhan sehingga suatu waktu bisa kehilangan berkat. Yusuf juga mendapat berkat rohani yaitu jubah yang indah, sama dengan dipakai oleh Tuhan. Iri hati sama dengan mengecilkan pemakaian Tuhan sehingga suatu waktu bisa kehilangan pemakaian Tuhan, tidak dipakai oleh Tuhan.
- Untuk menghadapi mendung dan hujan, pencobaan dan masalah yang besar sampai yang mustahil. Saat mendung dan hujan datang, jika matahari bersinar, maka akan muncul pelangi.
Kejadian 9:13-17
9:13 Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.
9:14 Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan,
9:15 maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.
9:16 Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi.”
9:17 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: “Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi.”
Dalam perjanjian lama, pelangi adalah perjanjian Tuhan dengan segala makhluk. Dalam perjanjian baru, digenapkan dalam bentuk pencurahan Roh Kudus.
Kisah Rasul 2:16-18
2:16 tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel:
2:17 Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
2:18 Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.
Jadi pelangi menunjuk pada urapan Roh Kudus, kepenuhan Roh Kudus, meluap-luap dalam Roh Kudus.
Kegunaan pelangi (urapan Roh Kudus):
- Pelangi di awan, artinya tidak ada lagi penghukuman dari Tuhan atau kebinasaan.
Kejadian 9:15
9:15 maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.
Roma 8:1-2, 13
8:1Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
8:2 Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Roh Kudus menghukum daging yang berdosa (perbuatan dosa) sehingga kita bisa hidup benar dan suci, sampai hidup kekal, tidak masuk penghukuman/ kebinasaan.
- Pelangi di atas kepala, artinya urapan Roh Kudus menguasai pikiran kita supaya tidak disesatkan oleh si jahat, lewat ajaran palsu.
Wahyu 10:1
10:1Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.
2 Korintus 11:2-3
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
Dulu Hawa diperdaya oleh ular sehingga makan buah yang dilarang Tuhan dan memberikannya kepada suaminya. Sekarang wanita mengajar dan memerintah laki-laki di dalam ibadah dan rumah tangga.
1 Timotius 2:11-14
2:11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
2:13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.
2:14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.
Seharusnya kepala dari laki-laki adalah Yesus, dan kepala dari wanita adalah laki-laki. Jika wanita mau menjadi kepala, maka yang menjadi kepala dalam ibadah dan rumah tangga adalah ular.
Jika pikiran dikuasai Roh Kudus maka wanita akan berdiam diri, tunduk, sama dengan menempatkan laki-laki sebagai kepala, berarti menempatkan Yesus sebagai Kepala dalam ibadah dan rumah tangga, sehingga kita bisa merasakan hadirat Tuhan.
- Pelangi melingkungi tahta Surga.
Wahyu 4:3
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
Melihat pelangi di tahta kemuliaan Tuhan adalah lewat tersungkur di depan kaki Yesus, menyembah dengan hancur hati.
Yohanes 11:3-5
11:3 Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.”
11:4 Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.”
11:5 Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.
Tuhan ijinkan kita mengalami masalah yang mustahil supaya bisa tersungkur di depan kaki Tuhan.
Yohanes 11:31-32
31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.”
Kita bisa menyembah Tuhan dengan hancur hati, mengaku hanya tanah liat yang tidak layak, banyak dosa dan kesalahan, hanya berharap kemurahan Tuhan. Maka kita akan melihat kemuliaan Tuhan, mujizat terjadi.
Yohanes 11:39-40
11:39 Kata Yesus: “Angkat batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.”
11:40 Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?”
Mujizat rohani yaitu keubahan hidup. Dari keras hati, mengandalkan logika manusia, hati yang bimbang dan ragu, diubahkan menjadi hati yang percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan. Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan akan mengulurkan tangan untuk melakukan mujizat secara jasmani, yang hancur menjadi baik, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Sampai jika Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan.
Tuhan memberkati.