bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa Session IIIKeluaran 4: Seorang hamba Tuhan/pelayan Tuhan harus memiliki tanda dari Tuhan. Tanda itu harus bisa dilihat dan bisa diperlihatkan.
Jadi, seorang hamba Tuhan/pelayan Tuhan memiliki tanda dari Tuhan sebagai bukti bahwa kita sudah bertemu dengan Tuhan.
Ada 3 tanda yang Tuhan berikan:- Keluaran 4:1-5, tongkat jadi ular.
Tongkat = salib = tanda darah = Medzbah Korban Bakaran, artinya adalah bertobat.
Kekayaan, kepandaian, gereja besar bukan tanda bertemu Tuhan. Tetapi bertobat adalah tanda sudah bertemu Tuhan.
- Tangan berkusta.
Keluaran 4:6-8
4:6 Lagi firman TUHAN kepadanya: "Masukkanlah tanganmu ke dalam bajumu." Dimasukkannya tangannya ke dalam bajunya, dan setelah ditariknya ke luar, maka tangannya kena kusta, putih seperti salju.
4:7 Sesudah itu firman-Nya: "Masukkanlah tanganmu kembali ke dalam bajumu." Musa memasukkan tangannya kembali ke dalam bajunya dan setelah ditariknya ke luar, maka tangan itu pulih kembali seperti seluruh badannya.
4:8 "Jika mereka tidak percaya kepadamu dan tidak mengindahkan tanda mujizat yang pertama, maka mereka akan percaya kepada tanda mujizat yang kedua.
Tangan berkusta = tanda air = Bejana Pembasuhan, yaitu baptisan air, lahir baru.
Tangan = perbuatan.
Kusta = kebenaran diri sendiri.
Jadi, tangan berkusta = perbuatan yang hanya berdasarkan kebenaran diri sendiri.Ini merupakan dosa, putih tapi kusta. Dosa putih ini sulit untuk disadari dan sulit bertobat.
Tangan dimasukkan kedua kali di dada sehingga pulih artinya kita harus mengoreksi diri sendiri, jangan mengoreksi orang lain.Kalau ada hal yang tidak cocok dengan firman, harus disadari, disesali, dan diakui. Harus bertobat dan lahir baru!
1 Yohanes 3:9
3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Lahir baru artinya:
- Tidak berbuat dosa lagi = tidak mau berbuat dosa sekalipun ada ancaman/godaan/keuntungan/kesempatan = lepas dari dosa.
- Sampai tidak dapat berbuat dosa lagi, seperti Yesus.
Melayani tetapi tidak lahir baru berarti sama dengan orang dunia.
Contoh kehidupan yang lahir baru adalah Yusuf.
Saat dibenci, difitnah saudara-saudaranya, Yusuf tidak membalas dengan kejahatan, tetapi membalas dengan kasih. Yusuf juga tidak mau tidur dengan istri Potifar, tidak mau berbuat dosa.
Kehidupan yang kusta akan terasing (di luar perkemahan Israel).
1 Petrus 3:9-10
3:9 dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati,karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.Sebab:
3:10 "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Hasil kehidupan yang lahir baru adalah diberkati untuk menjadi berkat bagi orang lain, dan memiliki masa depan yang indah.Seperti Yusuf menjadi berkat bagi saudara-saudaranya.
- Air dicurahkan = tanda roh = Pintu Kemah, yaitu kepenuhan Roh Kudus.
Keluaran 4:9-12
4:9 Dan jika mereka tidak juga percaya kepada kedua tanda mujizat ini dan tidak mendengarkan perkataanmu, maka engkau harus mengambil air dari sungai Nil dan harus kaucurahkan di tanah yang kering,lalu air yang kauambil itu akan menjadi darahdi tanah yang kering itu."
4:10. Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah."
4:11 Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: "Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN?
4:12 Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan."
Kepenuhan Roh Kudus artinya kita berjalan oleh Roh Kudus, dipimpin oleh Roh Kudus, hidup oleh Roh Kudus, sehingga daging tidak bersuara lagi, dan kita bisa masuk Ruangan Suci (ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok):
- Pelita Emas --> ketekunan dalam Ibadah Raya.
- Meja Roti Sajian --> ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
- Medzbah Dupa Emas --> ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Sampai Pintu Tirai terobek, yaitu daging tidak bersuara lagi dan kita masuk Ruangan Maha Suci, kesempurnaan.
Roma 8:15
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Praktek kepenuhan Roh Kudus adalah taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
Air dicurahkan di tanah yang kering.
Tanah yang kering menunjuk pada kehidupan yang tidak mau taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar = keras hati.
Akibatnya adalah air menjadi darah = masuk penghukuman yang kekal, tidak ada kesempatan lagi untuk bertobat.
Biar malam ini kita mengalami keubahan, bisa mengaku dosa, bisa melembut. Jangan sampai terus mempertahankan dosa!
Kalau hati lembut, maka Roh Kudus akan dicurahkan melimpah-limpah. Hasilnya:
- Yang mati menjadi hidup, artinya Roh Kudus mampu memelihara hidup kita secara jasmani dan rohani, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Kehidupan yang kering menjadi bahagia.
Yehezkiel 47:6-9
47:6 Lalu ia berkata kepadaku: "Sudahkah engkau lihat, hai anak manusia?" Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai.
47:7 Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana.
47:8 Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,
47:9 sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.
- Membuat pohon gandarusa tumbuh di tepi air, tidak pernah kering, tidak pernah loyo; artinya Roh Kudus meneguhkan pelayanan kita sampai kedatangan Tuhan kedua kali, kita tidak pernah tersandung, tidak pernah jatuh, tidak pernah meninggalkan pelayanan.
Yesaya 44:3-4
44:3 Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.
44:4 Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai.
Mazmur 137:1
137:1. Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.
Kalau hati kering, tanpa Roh Kudus, tidak dengar-dengaran, maka pohon gandarusa dipakai untuk menggantungkan kecapi. Artinya pelayan Tuhan itu suatu waktu pasti akan meninggalkan pelayanan.
- Roh Kudus menyucikan dan mengubahkan kehidupan kita sampai jernih seperti kristal = jujur.
Wahyu 22:1
22:1. Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Kita harus jujur dalam hal pengajaran, maka akan bisa jujur dalam nikah, jujur dalam segala hal.
Orang semacam ini akan diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan saat kedatanganNya kedua kali.
Wahyu 21:11
21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
Tabiat mempelai yang dicari Tuhan adalah jujur!
Tuhan memberkati.