Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 6:7-86:7Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: "Mari!"6:8Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.Pembukaan meterai yang ke-4 = hukuman Allah Roh Kudus yang ke-4 atas dunia yaitu terjadi kegerakan kuda hijau kuning (kuda kelabu) sehingga maut dan kerajaan maut berkuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh manusia dengan berbagai cara.
Ada 3 macam maut/ kematian:
- Maut/ kematian secara jasmani: meninggal dunia.
- Maut/ kematian secara rohani: hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa sehingga terpisah dari Tuhan, tersesat oleh ajaran palsu.
- Maut/ kematian kedua: lautan api dan belerang.
1 Korintus 15:51-5215:51Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,15:52dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.Mati atau hidup adalah urusan Tuhan, bukan urusan kita. Yang penting adalah selama hidup, kita harus mendengar bunyi nafiri/ sangkakala yang keras, yaitu firman penggembalaan.
Jika selama hidup kita mendengar bunyi sangkakala, maka kita akan mengalami pembaharuan/ keubahan hidup sedikit demi sedikit dari manusia daging menjadi manusia rohani, sampai pada sangkakala terakhir saat kedatangan Yesus kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Tuhan.
Jika seseorang meninggal dunia, namun selama hidup mendengar bunyi sangkakala, maka saat sangkakala terakhir dibunyikan, akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan. Sedangkan yang masih hidup, akan diubahkan dalam sekejap mata untuk mendapat tubuh kemuliaan seperti Yesus. Keduanya menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, masuk Firdaus (kerajaan 1000 tahun damai), sampai masuk Yerusalem Baru, kerajaan Surga yang kekal. Kita bebas dari 3 macam maut.
Matius 24:31-3224:31Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.24:32Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
Yang harus dibaharui adalah hati yang keras diubahkan menjadi hati yang lembut.
Yeremia 17:117:1"Dosa Yehuda telah tertulis dengan pena besi, yang matanya dari intan, terukir pada loh hati mereka dan pada tanduk-tanduk mezbah merekaHati yang keras adalah hati yang mempertahankan dosa sampai puncaknya dosa, tidak mau mengaku dosa, bahkan menyalahkan orang lain dan menyalahkan Tuhan (firman pengajaran benar). Akibatnya adalah dosa diukur dalam hati (permanen) dan dosa diukur pada tanduk mezbah, berarti tidak ada pengampunan lagi, melainkan binasa untuk selamanya.
Hati yang keras harus digempur dengan bunyi sangkakala yang keras (firman pengajaran yang keras) sehingga bisa menjadi rendah hati dan lemah lembut.
Rendah hati = kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama oleh dorongan firman pengajaran yang keras. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Yakobus 1:211:21Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.Lemah lembut = kemampuan untuk menerima firman pengajaran yang benar sekeras apa pun, bisa menerima pribadi Tuhan.
Lemah lembut = kemampuan untuk menerima sesama dalam segala kekurangan/ kelemahannya, juga kemampuan untuk mengampuni dosa sesama dan melupakan.
Maka darah Yesus memperdamaikan kita. Kita memiliki hati damai sejahtera, yang menjadi tempat Roh Kudus. Kita menjadi rumah doa.
Kegunaan Roh Kudus:
- Roh Kudus membuat kita setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kedua kali). Bahkan sampai di tahta Surga selama-lamanya.
Roma 12:11
12:11Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
- Roh Kudus menolong kita dalam kelemahan kita.
Roma 8:26-28
8:26Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
8:27Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
8:28Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Kelemahan paling hakiki yaitu tidak bisa berdoa menyembah Tuhan. Roh Kudus menolong kita sehingga kita bisa berdoa menyembah Tuhan dengan hancur hati, merasa tidak layak dan tidak mampu, hanya tanah liat, sampai menyembah dalam bahasa Roh. Kita hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan.
Maka tangan Tuhan akan diulurkan untuk mendatangkan kebaikan. Yang hancur menjadi baik, yang gagal menjadi berhasil dan indah, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Kita dipakai dalam kegerakan hujan akhir untuk memuliakan Tuhan.
Bejana tanah liat yang sudah hancur sekali pun, bisa dibentuk oleh Tuhan menjadi bejana kemuliaan. Sampai kita diubahkan menjadi sempurna saat Tuhan datang kedua kali.
Tuhan memberkati.