Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
bersamaan Penataran II Calon Imam dan Imam-imam

Matius 27:11-26 tentang 7 percikan darah diatas tabut perjanjian.
Artinya sekarang adalah sengsara yang dialami oleh Yesus sampai mati di kayu salib untuk menyelamatkan, menyucikan, sampai menyempurnakan gereja Tuhan.

Kita mempelajari percikan darah yang ketiga yaitu Yesus diolok-olok[Matius 27:27-31].
Olokan yang dialami Yesus:
  1. Mengenakan jubah ungu kepada Yesus kemudian memukul Yesus.
    Matius 27:28
    27:28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.

    Ini sama dengan mengolok-olok kewibawaan Yesus sebagai Raja.
    Wibawa Yesus sebagai Raja yaitu mengalahkan dosa. Jika kita tetap mempertahankan dosa, mempertahankan yang salah, ini sama dengan mengolok-olok Yesus.

  2. Memahkotai Yesus dengan mahkota duri.
    Matius 27:29

    27:29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: “Salam, hai Raja orang Yahudi!”

    Sebenarnya mahkota Yesus sebagai Raja segala raja adalah pelangi, mahkota kemuliaan.
    Memahkotai Yesus dengan mahkota duri sama dengan mengolok-olok kemuliaan Yesus sebagai Raja.

    Kehidupan yang hatinya penuh dengan kenajisan dan kejahatan (seperti duri), maka perbuatan dan perkataannya akan memilukan hati Tuhan, memedihkan hati orang tua, membuat gembala berkeluh kesah sehingga doa penyautan terhalang. Akhirnya dirinya sendiri akan tertusuk duri dan hanya untuk dibakar selama-lamanya.
 
Yesus rela memakai mahkota duri untuk menanggung dan melepaskan kita dari duri-duri.
Pengertian rohani dari duri-duri:
  1. Keinginan daging dan kekuatiran yang membuat manusia/ anak Tuhan/ hamba Tuhan berpikiran daging.
    Markus 4:18-19
    4:18 Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu,
    4:19 lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

    Praktek memakai pikiran daging:
    1. Mencari perkara dunia/ daging sehingga tidak ada kesempatan untuk mencari perkara rohani.
    2. Mencari perkara dunia/ daging dengan menghalalkan segala cara yang bertentangan dengan firman.

    Yesus rela memakai mahkota duri untuk melepaskan kita dari pikiran daging dan memberikan pikiran rohani seperti Dia. Prakteknya:
    1. Mencari perkara Sorga/ rohani lebih dari perkara dunia. Setia dalam ibadah pelayanan.
    2. Selalu berusaha untuk hidup dalam kebenaran, apa pun risikonya.
    Pelayan Tuhan yang memiliki pikiran rohani adalah pelayan Tuhan yang setia dan benar, bagaikan melayani dengan berikat pinggang.

    Yesaya 11:5
    11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

    Berikat pinggang artinya selalu siap sedia untuk melayani.

    Lukas 17:7-8
    17:7 “Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
    17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

    Maka urusan makan minum adalah urusan Tuhan. Tuhan menjamin kebutuhan kita, masa depan kita, dan Tuhan memberikan kebahagiaan Surga.

  2. Kutukan, penderitaan, masalah, air mata, kegagalan, sampai kebinasaan.
    Kejadian 3:17-19
    3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
    3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
    3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.”

    Suasana duri ini tergantung pada apa yang didengar [Kejadian 3:17]. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati.

    Yesus rela memakai mahkota duri untuk melepaskan kita dari kutukan, masalah, sampai kebinasaan.
    Jadi kita harus menghadapi segala sesuatu di dunia ini dengan tetap berpegang teguh kepada Yesus sebagai Kepala, menempatkan Yesus sebagai Kepala. Dalam penderitaan, kesusahan, masalah, kita harus meningkatkan hubungan kita dengan Tuhan sampai hubungan tubuh dengan Kepala.

    Praktek menempatkan Yesus sebagai Kepala:
    1. Rendah hati dan lemah lembut.
      Matius 11:28-29
      11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
      11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

      Rendah hati = kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
      Lemah lembut = mengampuni dosa orang lain dan melupakan.
      Jika dosa diselesaikan, maka kita mendapat perhentian, ketenangan, kedamaian, tidak stres lagi, semua menjadi enak dan ringan.
      Pelayanan menjadi enak dan ringan sehingga kita tidak akan pernah tinggalkan pelayanan pembangunan tubuh Kristus sampai garis akhir.

      Dalam hal pelayanan, harus dijaga 2 hal:
      • Jangan tidak melayani.
      • Jangan tinggalkan pelayanan apapun resikonya.

      Sebab kalau tidak melayani atau tinggalkan pelayanan, maka akan dipakai dalam pelayanan pembangunan Babel.

    2. Diam dan tenang.
      Yesaya 30:14-16
      30:14 seperti kehancuran tempayan tukang periuk yang diremukkan dengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu kepingpun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak.”
      30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Tetapi kamu enggan,
      30:16 kamu berkata: “Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat,” maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: “Kami mau mengendarai kuda tangkas,” maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

      Diam = mengoreksi diri lewat ketajaman pedang firman pengajaran. Jika ada dosa, harus diakui dan bertobat. Bertobat sama dengan tanda darah, tanda keselamatan.
      Tenang = menguasai diri, jangan berharap orang lain tetapi berharap Tuhan saja dan taat dengar-dengaran. Kita bisa berdoa, menyembah Tuhan, sama dengan dupa.

      1 Petrus 4:7
      4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

      Jika ada darah dan dupa, maka ada shekinah glory.

      Kesalahan kita adalah tidak diam dan tidak tenang, melainkan menggunakan kecepatan kuda, yaitu kekuatan sendiri, jalan keluar sendiri yang di luar firman. Ini berbahaya sebab pengejar kita lebih cepat, artinya masalah tidak akan pernah selesai sampai kebinasaan.

      Yohanes 7:6

      7:6 Maka jawab Yesus kepada mereka: “Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.

      Jika sudah diam dan tenang namun doa belum dijawab, maka kita belajar sabar untuk menunggu waktu Tuhan. Sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengulurkan tangan kepada kita, dan shekinah glory akan kita alami.

      Pengkhotbah 3:11

      3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

      Shekinah glory (kemuliaan Tuhan) membuat semua indah pada waktunya, semua selesai pada waktunya, semua berhasil pada waktunya. Sampai yang terindah saat Tuhan datang kedua kali, kita bisa menyambut kedatangan Yesus di awan-awan yang permai.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Natal Kaum Muda Remaja Surabaya, 22 Desember 2018 (Sabtu Sore)
    ... dan kawin mengawinkan . Hati-hati pada masa perkenalan dan pertunangan Bentuk dosa ini dalam bentuk angan-angan pikiran perbuatan dan perkataan. Ini yang akan dihakimi. Roma . Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah Semua manusia sudah berbuat dosa dan harus dihakimi menurut tiga kitab di takhta putih Alkitab ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 10 Juni 2015 (Rabu Dini Hari)
    ... imam. Artinya kehidupan yang mengasihi Tuhan pasti ada kesaksian yang nyata dalam hidupnya. Kesaksian perlu harus disaksian dengan tujuan Untuk memuliakan nama Tuhan. Untuk menjadi berkat bagi sesama. Untuk menjadi keyakinan pasti bagi diri sendiri sama dengan keyakinan iman yang teguh sehingga tidak bimbang dan tidak diombang-ambingkan oleh pencobaan atau ajaran palsu. ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 November 2016 (Minggu Pagi)
    ... Baiklah tinggal di sini sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel. Tetapi Elisa menjawab Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau. Lalu pergilah mereka ke Betel. Berkatalah Elia kepadanya Hai Elisa baiklah tinggal di sini sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho. Tetapi jawabnya Demi ...
  • Ibadah Doa Malang, 08 Agustus 2017 (Selasa Sore)
    ... kita mulai dari hati yang merupakan gudangnya dosa. Markus - sebab dari dalam dari hati orang timbul segala pikiran jahat percabulan pencurian pembunuhan perzinahan keserakahan kejahatan kelicikan hawa nafsu iri hati hujat kesombongan kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang. Hati disucikan dari keinginan jahat keinginan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 April 2022 (Sabtu Sore)
    ... sebab kami yakin bahwa hati nurani kami adalah baik karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik. Yang pertama beribadah melayani Tuhan dengan setia dan hati nurani yang baik. Hati nurani yang baik artinya bisa membedakan antara yang benar dari pada yang tidak benar mulai soal pengajaran yang benar ...
  • Ibadah Doa Malang, 24 Juni 2021 (Kamis Sore)
    ... Kamu telah mulai dengan Roh maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging Contoh Yudas Iskariot. Ia dipanggil dan dipilih oleh Tuhan artinya disucikan dan diurapi Roh Kudus sehingga ia diangkat menjadi rasul dan bendahara. Ini berarti dimulai dengan roh manusia rohani . Tetapi Yudas tidak setia bahkan meninggalkan ibadah pelayanan sehingga ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 Agustus 2022 (Minggu Siang)
    ... pelayanan. Ibadah pelayanan adalah satu-satunya jerih payah yang tidak sia-sia di dunia ini. Dua hal yang harus diperhatikan dalam tahbisan Ketaatan. Yang dibutuhkan dari seorang hamba adalah ketaatan. Masalah kebodohan dan sebagainya masih bisa ditolong tetapi kalau tidak taat tidak akan ada artinya. Petrus tidak taat. Ia sudah diangkat menjadi penjala ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 28 April 2016 (Kamis Sore)
    ... Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah sebuah takhta terdiri di sorga dan di takhta itu duduk Seorang. Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. Yang dilihat Musa adalah tabut perjanjian dengan shekinah ...
  • Ibadah Raya Malang, 07 Januari 2024 (Minggu Pagi)
    ... benar ditenggelamkan dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit mendapat hidup baru hidup dalam kebenaran kesucian sampai kesempurnaan. Kita pelajari Penakut tidak percaya. Contoh Petrus. Matius - Tetapi ketika dirasanya tiupan angin takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak Tuhan tolonglah aku Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya memegang dia dan berkata Hai orang yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 Maret 2019 (Selasa Sore)
    ... gembala mendapat kasih karunia Tuhan masih ada harapan seluruh keluarga jemaat bisa diselamatkan. Tuhan menghukum manusia daging yang tidak mempunyai meterai Allah di dahi yaitu hanya memikirkan dan mencari perkara-perkara duniawi sehingga mengabaikan perkara rohani. Bahkan tidak ragu mengorbankan perkara rohani untuk mendapatkan perkara duniawi. Wahyu Dan mereka diperkenankan bukan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.