Matius 26:69-75berjudul
Petrus menyangkal Yesus.
Tiga kali Petrus menyangkal Yesus:
- Ayat 69-70: Petrus menyangkal Yesus sebagai orang Galilea.
- Ayat 71-72: Petrus menyangkal Yesus sebagai orang Nazaret.
- Ayat 73-75: Petrus menyangkal Yesus dengan mengutuk dan bersumpah.
ad. 2. Petrus menyangkal Yesus sebagai orang Nazaret.Matius 26:71-7226:71 Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu."26:72 Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu."Lukas 1:26-27,311:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.Nazaret adalah tempat permulaan Yesus menjadi daging dalam kandungan Maria.
Lukas 2:51-522:51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.2:52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.Nazaret adalah tempat Yesus menjadi dewasa secara daging.
Jika digabungkan, Nazaret adalah tempat permulaan Yesus menjadi daging, sampai menjadi dewasa.
Yohanes 1:1,141:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.Yesus adalah Logos, yaitu firman pengajaran.
Jadi,
Nazaret artinya firman pengajaran yang menjadi daging sampai kedewasaan penuh, sampai kesempurnaan.Petrus menyangkal Yesus sebagai orang Nazaret artinya
menyangkal firman pengajaran yang benar, menolak firman pengajaran yang benar.Ini sama dengan memiliki tanah hati yang tidak baik.
Sikap kita terhadap pengajaran tergantung pada tanah hati kita.Dalam Lukas 8:4-15, ada 4 macam tanah hati yang terdiri dari 2 bagian, yaitu:- Tiga tanah hati yang tidak baik = menyangkal firman pengajaran, menolak firman pengajaran, yaitu:
- Tanah hati bagaikan pinggir jalan.
Lukas 8:5,12
8:5 “Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
8:12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
Ini adalah kehidupan yang dikuasai oleh roh jahat dan najis (setan).
Tanah hati seperti pinggir jalan ini artinya:
- Kehidupan yang tidak tergembala, yang suka mendengar suara asing yang tidak senada dengan firman pengajaran yang benar.
Tabernakel adalah satu kesatuan. Kalau ada yang tidak sama, maka pasti akan roboh.
- Hati dan pikiran terganggu, tidak konsentrasi saat mendengar firman.
- Kehidupan yang menerima firman hanya menggunakan logika.
Akibatnya adalah benih tidak bisa tumbuh, tidak bisa mengerti dan tidak bisa percaya pada firman pengajaran yang benar. Ini sama dengan tidak selamat.
- Tanah hati yang berbatu-batu.
Lukas 8:6,13
8:6 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air.
8:13 Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
Ini adalah kehidupan yang menerima firman dengan emosi, artinya:
- Jika firman Allah cocok dengan keinginan daging, tidak menunjuk dosa-dosa, maka ia akan menerima firman dengan gembira.
- Jika firman Allah bertentangan dengan keinginan daging, menunjuk dosa-dosa, maka ia akan mulai bersungut-sungut, marah, dll.
Akibatnya adalah benih tumbuh sebentar, tetapi tidak berakar. Jika terkena panas terik, akan menjadi layu dan mati.
Artinya adalah firman Allah tidak menjadi iman, tidak berakar dalam hati, sehingga tidak tahan menghadapi:
- Pencobaan-pencobaan, sehingga menjadi bimbang, putus asa, kecewa, dan menjadi jalan lain di luar firman. Ini sama dengan menjadi murtad.
- Ajaran-ajaran palsu, sehingga bimbang terhadap pengajaran yang benar, sampai tinggalkan pengajaran yang benar.
- Tanah hati yang bagaikan semak duri.
Lukas 8:7,14
8:7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.
8:14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
Ini adalah kehidupan yang menerima firman dengan kekuatiran, artinya bisa mengerti firman, bisa percaya dan yakin pada firman, tetapi tidak bisa praktek firman. Tidak praktek sama dengan tidak berbuah. Benih yang bertumbuh tetapi tidak ada gunanya, tidak mendapat buah hidup kekal dan binasa selamanya.
- Satu tanah hati yang baik.
Hanya satu saja yang baik. Kalau dipersentasekan, hanya ada 25 persen yang baik.
Dari 12 murid, hanya ada 3 murid yang diajak naik ke atas gunung (25 persen).
Dalam penggembalaan, dalam nikah, kalau seperempat saja sudah benar, itu sudah bagus. Oleh sebab itu, kita harus bersungguh-sungguh berjuang masing-masing.
Lukas 8:8,15
8:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat.” Setelah berkata demikian Yesus berseru: “Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”
8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.”
Tanah hati yang baik artinya bisa mendengar firman dengan sungguh-sungguh, mengerti, percaya dan yakin, sampai praktek firman. Maka pasti akan berbuah seratus kali lipat, berbuah ketekunan, yaitu:
- Ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok dalam penggembalaan.
- Pelita Emas --> ketekunan dalam persekutuan (jemaat mula-mula dalam Kisah Rasul 2:41-42) --> ketekunan dalam Ibadah Raya, ketekunan dalam pelayanan sampai garis akhir.
- Meja Roti Sajian --> ketekunan dalam pengajaran dan pemecahan roti --> ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, ketekunan dalam firman pengajaran.
- Medzbah Dupa Emas --> ketekunan dalam doa --> ketekunan dalam Ibadah Doa, ditambah doa puasa, doa malam.
Ibrani 10:35-36
10:35 Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.
10:36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
Banyak kebutuhan kita di akhir jaman, tetapi semuanya sudah tercakup dalam ketekunan dalam penggembalaan.
Ketekunan untuk menanti kedatangan Yesus kedua kali, yaitu kita harus kuat dan teguh hati.
Mazmur 27:14
27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Kuat dan teguh hati artinya:
- Tidak mau berbuat dosa.
- Tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar, jangan menyangkal firman pengajaran yang benar.
- Tidak putus asa saat menghadapi pencobaan, tidak kecewa, tidak mencari jalan keluar sendiri, tetapi tetap percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
Hasil kuat dan teguh hati adalah:
- Kita mengalami kuasa kemenangan dari Tuhan menghadapi segala pencobaan, krisis, aniaya, penderitaan di dunia.
Yohanes 16:33
16:33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”
- Tuhan akan menjadikan semuanya baik, indah, dan berhasil.
1 Tawarikh 19:13
19:13 Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya.”
- Kuasa untuk mengubahkan hidup kita, sampai sempurna tak bercacat cela dan siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai.
1 Tesalonika 3:13
3:13 Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.
Semua tergantung tanah hati kita saat menerima firman. Petrus adalah hamba Tuhan yang hebat, tetapi tanah hatinya tidak baik, sehingga dia menyangkal Tuhan. Tetapi tanah hati yang baik akan bisa percaya, yakin, sampai praktek firman, sehingga ada buah ketekunan dalam penggembalaan dan kuat dan teguh hati. Maka Tuhan akan memberikan kuasa kemenangan, semua menjadi baik, dan kuasa penyucian sampai kesempurnaan.
Tuhan memberkati.