Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 27:57-61 percikan darah yang ke-6 yaitu Yesus dikuburkan.
Matius 27:57-6027:57. Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga. 27:58 Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya. 27:59 Dan Yusufpun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, 27:60 lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia. Yesus dikuburkan untuk membuktikan 3 hal:
- Bahwa Yesus sudah menyelesaikan tugas dari Bapa, yaitu sebagai korban pendamaian untuk menyelamatkan manusia berdosa.
- Bahwa Yesus benar-benar manusia yang lahir dan kemudian mati.
- Bahwa Yesus adalah manusia paling miskin di dunia.
Yesus lahir di kandang milik orang lain. Yesus melayani memakai perahu/ keledai milik orang lain. Yesus dikuburkan di kuburan milik orang.
Harta Yesus satu-satunya adalah salib dan menjadi satu-satunya warisan dari Yesus kepada kita.
Yusuf Arimatea memberanikan diri untuk meminta mayat Yesus. Sekarang artinya rela menanggung salib bersama Yesus, rela masuk pengalaman salib bersama Yesus.
Yusuf Arimatea adalah orang kaya, orang pandai, orang terpandang (punya kedudukan) tetapi rela memikul salib Yesus, mengalami pengalaman kematian bersama Yesus.
Siapa kita, yang seringkali menolak salib Yesus karena mengikuti keinginan daging.
Untuk mengambil mayat Yesus harus ada ijin khusus, artinya jika kita boleh atau dianggap layak menderita bersama Yesus, menanggung salib bersama Yesus, itu merupakan kasih karunia, belas kasihan, kemurahan Tuhan.
Kisah Rasul 5:415:41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus. Dari sekian banyak murid, hanya Yusuf Arimatea yang mendapat ijin khusus, memperoleh kasih karunia, belas kasihan, kemurahan Tuhan untuk memikul salib bersama Yesus.
Kasih karunia, belas kasihan, kemurahan Tuhan merupakan kekuatan ekstra supaya kita bisa bertahan dalam pengalaman salib, tidak kecewa/ putus asa, tetapi bisa bergembira/ berbahagia dalam penderitaan bersama Yesus.
Praktek pengalaman salib:
- Mati terhadap dosa dan hidup untuk kebenaran, apa pun risiko yang dihadapi.
1 Petrus 2:21-24
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Pengalaman salib bersama Tuhan mulai dari baptisan air.
Roma 6:1-4
6:1. Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Jika bisa masuk baptisan air yang benar, itu merupakan kasih karunia Tuhan, belas kasihan, kemurahan Tuhan. Seperti Yusuf Arimatea mendapat ijin khusus untuk mengambil mayat Yesus.
Jika kita sekeluarga bisa masuk baptisan air yang benar, merupakan kasih karunia, belas kasihan, kemurahan Tuhan. Seperti Nuh sekeluarga masuk bahtera Nuh dan diselamatkan.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa (bertobat), dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit dalam hidup yang baru, hidup Surgawi.
Roma 6:18
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Hidup baru yaitu:
- Dimerdekakan dari dosa, mengalami kelepasan dari dosa, artinya:
- tidak berbuat dosa apa pun risikonya, sampai membenci dosa,
- tidak berdusta,
- tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.
- Menjadi hamba kebenaran, artinya:
- hidup dalam kebenaran,
- menjadi hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang setia dan benar.
- Tergembala.
1 Petrus 2:25
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Di luar penggembalaan pasti sesat.
Tergembala sama dengan masuk pintu sempit (perobekan daging), yaitu:
- Masuk dalam kandang penggembalaan (ruangan suci), ketekunan dalam 3 macam ibadah.
Jika di luar kandang, pasti tidak benar dan tidak suci, akan kering rohani. - Taat dengar-dengaran pada suara firman penggembalaan.
Jika tidak taat, pasti disesatkan oleh ajaran palsu dan jatuh. Hawa mendengar suara Tuhan dan suara ular, pada akhirnya disesatkan dan jatuh. Salomo juga mendengar suara istrinya, pada akhirnya juga disesatkan dan jatuh.
Jika kita tergembala, maka kita mengalami penyucian secara terus-menerus, sampai kita menjadi penyembah yang benar, menjadi rumah doa.
Mazmur 95:6-8
95:6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
95:7 Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
95:8 Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun,
Menyembah sama dengan:
- Merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan, mengaku tidak berdaya apa-apa, hanya seperti domba sembelihan yang setiap saat diancam maut.
- Memandang wajah Tuhan dan hanya berharap belas kasihan Tuhan.
- Mengulurkan tangan kepada Tuhan, berserah sepenuh kepada Tuhan, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
Maka Tuhan akan mengulurkan tangan belas kasihan kepada kita. Hasilnya:
- Tuhan Sang Pencipta dengan kuasa penciptaan untuk menciptakan apa yang tidak ada menjadi ada. Semua masalah diselesaikan oleh Tuhan, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
- Tangan Tuhan mengubahkan hidup kita menjadi manusia baru, kehidupan yang taat dan setia.
- Tangan Tuhan menuntun kita sampai kehidupan kekal. Kita bisa hidup benar, suci, sampai sempurna.
Wahyu 7:17
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Semakin kita hidup benar dan suci, air mata semakin dihapus, hidup kita semakin indah dan bahagia. Tangan Tuhan menuntun kita sampai ke tempat penggembalaan terakhir, Yerusalem Baru.
Tuhan memberkati.