Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 3:203:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.Tuhan menegor, menasihati, menghajar jemaat Laodikia atau kita semua, sama dengan Tuhan sedang mengetok pintu hati. Berarti Tuhan sedang mendekati kita, satu langkah jaraknya dengan kita, sehingga maut tidak bisa menjamah kita, kita bebas dari maut.
1 Samuel 20:320:3 Tetapi Daud menjawab, katanya: "Ayahmu tahu benar, bahwa engkau suka kepadaku. Sebab itu pikirnya: Tidak boleh Yonatan mengetahui hal ini, nanti ia bersusah hati. Namun, demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu, hanya satu langkah jaraknya antara aku dan maut."Matius 6:276:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?Bukti bebas dari maut adalah kita menggunakan setiap hasta/ langkah hidup kita untuk menyerahkan segala kekuatiran kepada Tuhan.
Lukas 12:29-3212:29 Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu.12:30 Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.12:31 Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.12:32 Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.Praktik menyerahkan segala kekuatiran kepada Tuhan:
- [Lukas 12:32] Menjadi domba yang tergembala, sebab merasa kecil/ tidak berdaya, sehingga selalu berada di dalam kandang penggembalaan.
Kita bertekun dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita emas, ketekunan dalam kebaktian umum, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunia Roh Kudus.
- Meja roti sajian, ketekunan dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman dan korban Kristus.
- Mezbah dupa emas, ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih.
Dalam kandang penggembalaan, kita mengalami penyucian dari tabiat bangsa kafir yang seperti anjing dan babi. Tabiat anjing adalah muntah dijilat kembali, menunjuk pada perkataan sia-sia. Tabiat babi adalah mengulang-ulang dosa.
Kita juga disucikan dari kekuatiran sehingga kita mengalami damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan. Kita hidup dari kemurahan dan belas kasih Tuhan.
- [Lukas 12:31] Mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara di bumi.
Matius 6:33
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Jika kita mengutamakan ibadah pelayanan, beribadah melayani dengan setia dan berkobar-kobar, maka semuanya akan ditambahkan.
1 Petrus 5:7
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Yesus sebagai Gembala Agung rela mati di kayu salib untuk menambahkan semua kebutuhan kita (kebutuhan sehari-hari dan masa depan), memelihara kita sampai hidup dalam kelimpahan. Sehingga kita bisa selalu mengucap syukur.
- Tenang.
1 Petrus 4:7
4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Tenang artinya menguasai diri dan tidak berharap pada orang lain/ sesuatu dari dunia. Kita hanya berharap pada Tuhan, tidak ada kebimbangan dan kekuatiran. Kita bisa berdoa, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, mengulurkan tangan kepada Tuhan.
Lukas 7:13-15
7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
7:15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
Maka Tuhan mengulurkan tangan belas kasihan dengan kuasa kebangkitan, untuk mengadakan mujizat-mujizat. Mujizat rohani adalah mati menjadi hidup, yaitu pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani, sehingga tangisan dihapuskan.
Apa yang menyebabkan tangisan?
- Hati yang bimbang terhadap pribadi Tuhan dan kuasa Tuhan. Ini harus diubahkan menjadi percaya dan berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.
- Diam saja, tidak mau mengaku dosa, malah menyalahkan orang lain sampai menyalahkan Tuhan. Ini yang menyebabkan banyak air mata.
Matius 22:11-13
22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
Ini harus diubahkan menjadi bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika dosa diselesaikan, maka air mata akan dihapus.
- Hamba Tuhan yang tidak setia, malas dan jahat, tidak tanggung jawab.
Matius 25:26, 30
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Ini harus diubahkan menjadi hamba yang setia dan baik, setia dan tanggung jawab.
- Nikah dan buah nikah yang salah juga menyebabkan banyak air mata.
Kita harus menjaga kebenaran nikah, kesucian nikah dan kesatuan nikah.
Maka mujizat jasmani juga akan terjadi, mati menjadi hidup. Mati artinya gagal total, tidak ada masa depan, menderita, tidak bahagia, dan mustahil. Jika Tuhan menjamah, maka semua akan diselesaikan oleh Tuhan, yang gagal menjadi berhasil dan indah, yang mustahil menjadi tidak mustahil, yang menderita menjadi bahagia.
Setiap langkah hidup kita adalah langkah-langkah mujizat bersama Tuhan. Sampai mujizat terakhir, kita sempurna menyambut kedatangan Yesus kedua kali, tidak ada setetes pun air mata.
Tuhan memberkati.