Digabung dengan Ibadah Doa Puasa Session III.Matius 24:45-51adalah tentang berjaga-jaga.
Kita harus selalu berjaga-jaga sebab kedatangan Yesus kedua kali tidak diketahui waktunya, supaya kita tidak ketinggalan tetapi terangkat bersama Dia selama-lamanya.
Ada 3 macam berjaga-jaga:
- Berjaga-jaga pada waktu pembagian makanan rohani.
- Berjaga-jaga dalam hal ibadah pelayanan kepada Tuhan.
- Matius 24:51,berjaga-jaga terhadap kemunafikan.
Ad. 3. Berjaga-jaga terhadap kemunafikan.Kemunafikan adalah tabiat/ ragi/ ajaran sesat dari orang Farisi. Kalau tabiatnya munafik, maka akan menghasilkan ibadah yang munafik.
Ibadah yang munafik adalah ibadah yang lahiriah, hanya sampai di mulut tetapi tidak sampai di hati.
Ibadah yang munafik akan menolak kuasa ibadah, yaitu menolak firman pengajaran yang benar.
Matius 6:16-18,salah satu bentuk ibadah adalah berpuasa.
Berpuasa adalah salah satu bentuk perobekan daging supaya kita bisa mencapai kemuliaan bersama Tuhan.
Tetapi ada puasa yang munafik, yaitu puasa yang ditandai dengan muka muram, supaya kelihatan bahwa ia berpuasa.
Muka muram secara rohani artinya:- Kejadian 4:5,hati yang panas, penuh dengan iri hati, kebencian, kepahitan.
- 1 Samuel 1:6,16-18,sakit hati karena perlakuan yang tidak baik dari orang lain dan cemas/ takut.
- Lukas 24:17-21,kecewa, putus asa, putus pengharapan.
Kalau puasa ditandai muka muram secara jasmani atau rohani, maka puasa itu menjadi puasa yang munafik dan tidak berkenan kepada Tuhan, tidak mendapat apa-apa.
Matius 6:17,Tuhan menunjukkan puasa yang benar, ditandai dengan:- Mencuci muka = penyucian hati oleh firman pengajaran yang benar.
- Meminyaki rambut = pikiran diurapi dengan Roh Kudus.
Jadi,
puasa yang benar adalah memberikan kesempatan seluas-luasnya pada firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus untuk menyucikan hati dan pikiran. Markus 7:21-22,hal-hal yang harus disucikan dari hati dan pikiran.
Matius 5:8,kalau hati suci, maka akan bisa melihat Tuhan, bisa menyembah Tuhan.
Kalau hati iri, cemburu, dll., maka tidak akan bisa menyembah Tuhan.
Puasa adalah kesempatan membersihkan hati, supaya bisa menyembah Tuhan.Bilangan 6:26, saat kita menyembah Tuhan, maka dari wajah Tuhan akan menyinarkan damai sejahtera, sehingga hati kita juga menjadi damai sejahtera, artinya tidak ada lagi iri/ dendam/ kepahitan, tidak ada lagi ketakutan/ kekuatiran/ stres/ depresi, tidak ada lagi kecewa/ putus asa.
Hati damai sejahtera adalah ketenangan sekalipun di tengah badai, sebab sudah menyerah sepenuh kepada Tuhan.
Hasil hati yang damai sejahtera:- Wajah berseri-seri, ada kebahagiaan Sorga yang tidak bisa dipengaruhi keadaan dunia.
- Roma 16:20,menerima hadirat Imam Besar dengan kuasa menghancurkan setan.
Setan adalah sumber masalah, kegagalan, penyakit, dll.
Kalau setan dihancurkan, maka berarti semua masalah, kegagalan, penyakit, dll. diselesaikan oleh Tuhan. Bahkan sampai masalah yang mustahil sekalipun, Tuhan akan menolong.
- 1 Tesalonika 5:23-24, Allah damai sejahtera sanggup untuk memelihara tubuh kita secara jasmani dengan ajaib; juga memelihara jiwa dan roh kita secara rohani, yaitu menyucikan dan mengubahkan kita sampai sama mulia dengan Dia, tak bercacat cela, menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali, bertemu Tuhan muka dengan muka di awan-awan yang permai.
Tuhan memberkati.