Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa Session III.Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 19:16 19:16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."Yesus adalah Tuan di atas segala tuan dan hamba = Imam Besar, Kepala dari imam-imam.
Yesus adalah Raja segala raja = Kepala dari raja-raja.
Jadi penampilan Yesus dengan dua nama artinya Yesus tampil sebagai Imam Besar dan Raja segala raja.
Oleh sebab itu, kita harus menjadi imam dan raja, yang diurapi Roh Kudus sehingga menang atas dosa. Kita bisa hidup benar dan suci, menang atas halangan/ rintangan, bisa setia berkobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.
Seorang imam harus mempunyai 3 hal:
- Karakter yang baik: taat dan setia.
- Potensi dari Tuhan: karunia Roh Kudus.
- Tahbisan yang benar [Keluaran 29], berkaitan dengan pakaian [Keluaran 28].
Keluaran 28:37 28:37 Haruslah patam itu engkau beri bertali ungu tua, dan haruslah itu dilekatkan pada serban, di sebelah depan serban itu.Pengertian rohani serban:
- Penundukan seorang imam yang dinyatakan lewat doa penyembahan dan penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan.
1 Korintus 11:6
11:6 Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.
Rambut = penundukan.
Jika imam tidak tunduk, maka rambutnya dicukur sampai gundul sehingga menjadi bola permainan setan dan hawa nafsu daging. Jika istri tidak tunduk pada suami, maka menjadi bola permainan setan dan suami.
1 Korintus 11:15-16
11:15 tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.
11:16 Tetapi jika ada orang yang mau membantah, kami maupun Jemaat-jemaat Allah tidak mempunyai kebiasaan yang demikian.
Ciri khas imam/ istri yang tidak tunduk adalah suka berbantah-bantah, suka melawan.
Roh tidak taat muncul saat kesulitan/ terjepit dan saat diberkati. Contoh: Saul.
1 Samuel 13:6-7,12-14
13:6 Ketika dilihat orang-orang Israel, bahwa mereka terjepit — sebab rakyat memang terdesak — maka larilah rakyat bersembunyi di gua, keluk batu, bukit batu, liang batu dan perigi;
13:7 malah ada orang Ibrani yang menyeberangi arungan sungai Yordan menuju tanah Gad dan Gilead, sedang Saul masih di Gilgal dan seluruh rakyat mengikutinya dengan gemetar.
13:12 maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran."
13:13 Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.
13:14 Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."
Saat terjepit, roh tidak taat menyerang pikiran sehingga menjadi pikiran daging yang bertentangan dengan pikiran Tuhan, menjadi tidak taat, bodoh dan nekat.
1 Samuel 15:13-15
15:13 Ketika Samuel sampai kepada Saul, berkatalah Saul kepadanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN; aku telah melaksanakan firman TUHAN."
15:14 Tetapi kata Samuel: "Kalau begitu apakah bunyi kambing domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi lembu-lembu yang kudengar itu?"
15:15 Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas."
Saat diberkati, roh tidak taat menyerang hati sehingga hati dipenuhi keinginan daging yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, sehingga tidak taat.
Akibatnya adalah Saul kehilangan kerajaan, artinya berhenti melayani, kehilangan jabatan pelayanan sampai kehilangan kerajaan Surga, binasa.
1 Korintus 11:5
11:5 Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
Jika imam tunduk, maka ibadah pelayanan meningkat sampai doa penyembahan, menjadi rumah doa dan doanya naik ke hadirat Tuhan.
Amsal 28:9
28:9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.
Jika tidak tunduk, maka doanya adalah kekejian, menjadi sarang penyamun yang akan dibinasakan.
- Perhiasan.
Keluaran 28:2
28:2 Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan.
1 Petrus 3:4-6
3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Perhiasan rohani:
- Lemah lembut, bisa menerima firman pengajaran sekeras apapun untuk menyucikan hidup kita. Kita bisa menerima sesama dalam kekurangan, sehingga bisa mengampuni dan melupakan. Juga bisa menerima sesama dalam kelebihan untuk diteladani.
- Pendiam, berdiam diri. Kita mengoreksi diri oleh ketajaman pedang firman. Jika ada dosa, mengaku dan jangan berbuat lagi. Jika tidak ada dosa tetapi disalahkan, jangan membela diri, serahkan pada Tuhan.
Pendiam juga tidak banyak komentar yang negatif.
Wanita tidak mengajar dan memerintah laki-laki.
- Penurut, taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Seperti Sarah tunduk kepada Abraham dan menamai dia tuannya = mengangkat Yesus sebagai Imam Besar, Tuan atas segala tuan.
Kejadian 18:11-15
18:11 Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.
18:12 Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?"
18:13 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
18:14 Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."
18:15 Lalu Sara menyangkal, katanya: "Aku tidak tertawa," sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: "Tidak, memang engkau tertawa!"
Sarah memiliki kelemahan permanen yaitu mandul dan mati haid, tidak mungkin punya anak. Sehingga hidupnya tertawa kecut, pahit getir, penuh air mata, penderitaan.
Tetapi Sarah tunduk kepada suaminya dan kepada Tuhan sehingga mengalami pembukaan pintu rahim, artinya:
- Mengalami kuasa Tuhan untuk menghapus kemustahilan, menyelesaikan semua masalah mustahil. Memulihkan nikah dan buah nikah yang hancur.
- Kuasa Tuhan sanggup mengubahkan tertawa kecut menjadi tertawa bahagia.
Kejadian 21:5-7
21:5 Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.
21;6 Berkatalah Sara: "Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku."
21:7 Lagi katanya: "Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya."
Segala yang pahit getir menjadi manis. Tuhan sanggup menghapus air mata kita.
- Kuasa Tuhan untuk menghapus aib/ cacat cela.
Kejadian 30:22-23
30:22 Lalu ingatlah Allah akan Rahel; Allah mendengarkan permohonannya serta membuka kandungannya.
30:23 Maka mengandunglah Rahel dan melahirkan seorang anak laki-laki. Berkatalah ia: "Allah telah menghapuskan aibku."
Kuasa Tuhan menyucikan, mengubahkan kita sampai sempurna. Pintu Perjamuan Kawin Anak Domba terbuka, pintu Firdaus terbuka sampai pintu Yerusalem baru terbuka.
Tuhan memberkati.