Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:5b-61:5... Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.Ada 2 kekuatan darah Yesus:
- Darah Yesus melepaskan kita dari segala dosa. Artinya, kita tidak mau berbuat dosa lagi, sekalipun ada kesempatan, keuntungan, ancaman, dll sehingga kita selalu hidup dalam kebenaran.
- Darah Yesus mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja. Imam adalah seorang yang benar dan suci, seorang yang memiliki jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, seorang yang berdiri di antara manusia berdosa dengan Tuhan untuk ikut pelayanan pendamaian supaya orang berdosa diselamatkan, diperdamaikan dengan Tuhan. Jika imam tidak benar dan suci, akan menjadi tukang adu domba. Imam juga adalah seorang yang beribadah melayani Tuhan.
1 Petrus 2:5
2:5Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Tugas imam adalah dipakai/ diutus oleh Tuhan dalam pembangunan rumah rohani, pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Diutus dalam penuaian jiwa-jiwa yang sudah selamat, untuk masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Lukas 10:1-310:1Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.10:2Kata-Nya kepada mereka: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.10:3Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.Suasana pengutusan di akhir jaman adalah seperti anak domba di tengah serigala. Artinya:
- Suasana salib, penderitaan bagi daging, tidak enak bagi daging.
- Suasana sangat tidak berdaya dan tidak bisa mengandalkan segala sesuatu dari diri sendiri (kepandaian, kekayaan, kedudukan, dll).
- Suasana kegoncangan, ketakutan, kekuatiran, kebimbangan, dll.
- Suasana krisis di segala bidang.
- Suasana menakutkan dan mengerikan.
Jalan keluarnya adalah tergembala, sebab hanya Yesus Gembala yang baik, yang dapat mengalahkan serigala/ setan, lewat korbanNya di kayu salib.
Syarat tergembala:
- Ketekunan dalam kandang penggembalaan (ruangan suci), dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya.
- Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
- Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa.
Ada jaminan perlindungan dari Tuhan sebab ruangan suci dan ruangan maha suci dilindungi oleh 4 lapis tudung: tudung tabernakel (naungan seorang gembala lewat doa penyahutan), tudung bulu kambing (naungan Allah Roh Kudus), tudung kulit domba celupan merah (naungan Anak Allah), tudung kulit lumba-lumba/ minagajah (naungan Allah Bapa).
- Tergembala pada firman pengajaran yang benar, seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar, sehingga kita bisa disucikan.
Carang melekat pada pokok anggur yang benar, artinya:
- Kita hidup dalam ketekunan dan kesucian sehingga bisa berbuah manis.
- Menyerahkan diri sepenuh kepada Yesus Gembala Agung, tergantung sepenuh kepada Yesus Gembala Agung.
Proses penyerahan diri sepenuh:
- Menyerahkan kekuatiran/ kebimbangan kepada Yesus.
1 Petrus 5:7
5:7Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Kuatir/ bimbang merupakan gejala tidak tergembala. Contohnya Petrus kuatir/ bimbang di tengah lautan yang bergelora. Petrus kuatir/ bimbang terhadap kuasa Tuhan karena angin pencobaan, bimbang terhadap pengajaran yang benar karena angin pengajaran palsu. Akibatnya Petrus tenggelam. Namun Petrus bisa mengulurkan tangan, bergantung sepenuh kepada Tuhan sehingga bisa diangkat dari ketenggelaman.
Petrus kuatir/ bimbang di lautan yang tenang, yaitu kuatir terhadap kehidupan sehari-hari dan masa depan, sehingga Petrus kembali menjadi penjala ikan, tinggalkan pelayanan karena kuatir akan perkara jasmani. Akibatnya adalah tidak menangkap apa-apa (gagal total) dan telanjang (tidak benar).
Matius 6:31-33
6:31Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Jika kita menyerahkan kekuatiran kepada Tuhan, maka kita bisa mengutamakan ibadah pelayanan dan kebenaran lebih dari segala sesuatu. Hasilnya, semua akan ditambahkan oleh Tuhan dari kayu salib.
- Menyerahkan diri sepenuh, sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan.
Yohanes 21:18-19
21:18Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.”
21:19Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.”
Artinya:
- Rela berkorban apa pun untuk Tuhan, bahkan sampai rela mati untuk Tuhan. Ini sama dengan memiliki hati yang tulus seperti merpati.
- Taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, sama dengan hati yang taat.
Hati yang tulus dan taat didapatkan mulai dari baptisan air.
Maka langit akan terbuka, mujizat rohani akan terjadi yaitu pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Matius 10:16
10:16“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Jika mujizat rohani terjadi, maka mujizat yang jasmani juga terjadi, yang mustahil menjadi tidak mustahil, ada jalan keluar dari segala masalah. Suasana pengutusan menjadi suasana mujizat.
Jika Yesus datang kembali kedua kali, maka kita akan diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan, dan langit akan terbuka, kita masuk pesta kawin Anak Domba, masuk kerajaan 1000 tahun damai, sampai masuk Yerusalem Baru.
Tuhan memberkati.