Ad. 2 SAKSI BENAR.
Matius 26:63-66
26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."
26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."
26:65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
26:66 Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!"
Yesus sebagai contoh saksi yang benar. Yesus tetap bersaksi sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup, sekalipun menghadapi siksaan dan kematian.
Yesus tetap bersaksi tentang kebenaransekalipun harus mengalami siksaan dan kematian.
Ibrani 3:6
3:6 tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.
Yesus tetap bersaksi sebagai Mesias = Yesus tetap bersaksi sebagai Kepala atas rumahNya sekalipun menghadapi siksaan dan kematian.
Kesaksian Yesus yang benar ini untuk membela kita sebagai tubuhNya. Kalau Yesus tidak bersaksi sebagai Kepala, kita sebagai tubuhNya akan binasa, bagaikan tubuh tanpa Kepala.
Oleh sebab itu, kita juga harus menjadi saksi yang benar seperti Yesus, yaitu tetap bersaksi bahwa Yesus adalah Kepala atas tubuhNya apapun resiko yang kita hadapi.
Praktek bersaksi bahwa Yesus adalah Kepala atas tubuhNya adalah :
Untuk masuk pembangunan tubuh Kristus, kita memang harus mengorbankan apapun juga. Hanya satu yang tidak boleh dikorbankan, yaitu firman pengajaran yang benar. Tetapi segala yang kita korbankan ini tidak sebanding dengan melihat langit terbuka.
II Timotius 1:6
1:6. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
Karunia Roh Kudus didapat dari penumpangan tangan seorang gembala. Sesudah melayani, kita harus makin setia dan berkobar-kobar dalam karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan.
Keluaran 29:9
29:9 Kauikatkanlah ikat pinggang kepada mereka, kepada Harun dan anak-anaknya, dan kaulilitkanlah destar itu kepada kepala mereka, maka merekalah yang akan memegang jabatan imam; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya.Demikianlah engkau harus mentahbiskan Harun dan anak-anaknya.
Jabatan pelayanan kita berlaku sampai garis akhir/ sampai selama-lamanya. Tidak ada istilah "pensiun". Kalau pensiun, maka hak akan berkurang, sampai kehilangan hak masuk Kerajaan Sorga.
Kisah Rasul 20:24
20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.
Jangan menghiraukan apapun di dunia ini, termasuk diri kita sendiri jangan dihiraukan. Kita hanya memandang Tuhan dan melayani sampai garis akhir.
Wahyu 20:6
20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
Sampai di Sorga pun, kita tetap menjadi imam-imam dan raja-raja.
Wahyu 22:3,5
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
22:5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
Penyembahan dan penundukan tidak dapat dipisahkan.
Jangan sampai kita menggunakan leher untuk geleng-geleng.
Ratu Wasti geleng-geleng saat diundang Raja Ahasyweros, akhirnya dia dibuang. Ester tidak punya apa-apa, tetapi dia tunduk, akhirnya dia diangkat menjadi ratu.
Bagi kaum muda, jangan sampai melawan orang tua yang benar.
Penyembahan dan penundukan = mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan juga akan mengulurkan tangan kasihNya pada kita = Tuhan memeluk kita.
Hasil dipeluk oleh Tuhan adalah:
Tangan kasih Tuhan membaharui/ mengubahkan.
Kita diubahkan dari manusia daging (buli-buli tanah liat) menjadi manusia rohani (buli-buli emas) seperti Yesus. Pembaharuan dimulai dari hati yang tulus ikhlas dan damai sejahtera. Sampai suatu waktu, kita menjadi sama mulia dengan Tuhan.
Tuhan memberkati.