Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa session IIISalam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 11:411:4.Mereka adalah kedua pohon zaitundan kedua kaki dianyang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.
Dua saksi Musa dan Elia sama dengan dua pohon zaitun, ada kaitan dengan minyak urapan Roh Kudus.
Dua saksi juga sama dengan dua kaki dian/ pelita emas, berkaitan dengan terang kesaksian.
Jadi, Roh Kudus tidak bisa dipisahkan dari terang kesaksian.
Kuasa Roh Kudus adalah kekuatan untuk bersaksi, sama dengan minyak urapan yang membuat pelita tetap menyala sampai Yesus datang kembali kedua kali di awan-awan yang permai.
Sekarang kita belajar tentang kaki dian emas/ pelita emas/ kandil.
Keluaran 25:31-3225:31."Haruslah engkau membuat kandil dari emas murni; dari emas tempaan harus kandil itu dibuat, baik kakinyabaik batangnya; kelopaknya--dengan tombolnya dan kembangnya--haruslah seiras dengan kandil itu.
25:32.Enam cabangharus timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu dari sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain.
Kaki dian emas terdiri dari tiga bagian supaya pelita bisa menyala:
- Kaki.
- Batang.
- Cabang.
Syarat untuk pelita menyala atau syarat kehidupan menjadi saksi Tuhan adalah harus memiliki kaki.
Kaki sama dengan dasar/ pendirian dari gereja Tuhan.
Efesus 2:19-202:19.Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20.yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Dua macam dasar/ pendirian dari gereja Tuhan:
- Para rasul dan para nabi = Alkitab, firman pengajaran yang benar, yaitu firman Allah yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.
Para rasul = perjanjian baru.
Para nabi = perjanjian lama.
- Yesus Kristus sebagai batu penjuru= kurban Kristus di kayu salib.
Jadi, dasar/ pendirian gereja Tuhan adalah firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus di kayu salib. Ini kita dapatkan terutama lewat ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
Karena itu di dalam gereja Tuhan harus ada ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci untuk membangun dasar. Kalau tidak, gereja Tuhan tidak akan memiliki dasar.
Selain dari ibadah pendalaman alkitab, kita juga bisa mendapatkan firman pengajaran dan kurban Kristus lewat doa puasa yang benar.
Matius 6:176:17.Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
Tanda puasa yang benar:
- 'minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu'
Kepala menunjuk pada pikiran, minyak menunjuk pada Roh Kudus = pikiran diurapi Roh Kudus.
Muka/ wajah menunjuk pada hati. 'cucilah mukamu' = hati disucikan oleh air firman Allah.
Jadi, puasa yang benar adalah memberi kesempatan seluas-luasnya kepada firman Allah dalam urapan Roh Kudus, firman yang dibukakan rahasianya, firman pengajaran yang benar, untuk menyucikan hati dan pikiran kita.
- Tidak makan dan minum = sengsara daging tanpa dosa karena Yesus, ada tanda kurban Kristus.
Jadi di dalam doa puasa ada firman pengajaran dan kurban Kristus.
Inilah dasar membangun gereja Tuhan.
Firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus lewat ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci, dan doa puasa sanggup menyucikan kita secara dobel yaitu lahir dan batin, seluruh hidup:
- Mulai dari penyucian hati dan pikiran.
Hati dan pikiran disucikan dari keinginan jahat sehingga lebih bahagia memberi dari pada menerima. Juga disucikan dari keinginan najis serta kepahitan hati.
Hasilnya adalah kita mendapatkan hati yang murni, suci sampai ke dalam hati.
- Penyucian dari perbuatan dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (nikah yang salah, kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan), sehingga menghasilkan perbuatan benar, suci, dan baik, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.
- Penyucian dari perkataan sia-sia, gosip, fitnah, hujat, menjadi perkataan benar, suci, dan baik.
Mazmur 24:3-424:3."Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4."Orang yang bersih tangannyadan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
'
bersih tangannya'= perbuatan suci.
'
murni hatinya'= hati suci.
'
tidak bersumpah palsu'= perkataan suci.
Kalau sudah disucikan, maka kita bisa naik ke gunung Tuhan untuk berdoa dan menyembah Dia.
Kegunaan doa penyembahan, termasuk doa puasa dan doa semalam suntuk:
- Untuk menghadapi daratan yang dikuasai nabi palsu dengan ajaran-ajaran palsu. Yesus memilih murid-murid-Nya di darat, bukan di udara atau laut.
Lukas 6:12-16
6:12.Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
6:13.Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:
6:14.Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus,
6:15.Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot,
6:16.Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
Lewat doa penyembahan kita mengalami kuasa Tuhan yang memanggil (menyelamatkan, membenarkan), memilih (menyucikan), dan mengangkat kita menjadi imam dan raja, memberi jabatan pelayanan.
Kemudian kuasa Tuhan memantapkan panggilan dan pilihan kita supaya kita tidak berkhianat.
Artinya kita tetap menjadi imam dan raja yang beribadah melayani Tuhan dengan setia, benar, dan suci sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali), sehingga kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, sampai menjadi mempelai wanita sorga.
Kuasa Tuhan juga memberikan kemenangan atas nabi palsu dengan ajaran palsu yang menjatuhkan imam-imam dan raja-raja, sehingga berkhianat/ tidak setia.
Hati-hati terhadap ketidaksetiaan pada Tuhan, sesama, dan dalam nikah.
Berkhianat ini dimulai dengan ketidaksucian, pikiran najis, jahat.
Kalau tidak setia dan suci, akan dipakai oleh Babel.
- Untuk menghadapi lautan yang dikuasai oleh antikris dengan kekuatan mamon dan perkara jasmani yang membuat angin gelombang di lautan dunia.
Matius 14:23-33
14:23.Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
14:24.Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
14:25.Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
14:26.Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
14:27.Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
14:28.Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
14:29.Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30.Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31.Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32.Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
14:33.Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."
Artinya:
- Pencobaan dan masalah di segala bidang yang sulit bahkan mustahil.
- Hati yang bimbang, takut, dan kuatir akan sesuatu di dunia sampai melawan Tuhan.
Akibatnya adalah tenggelam sehingga tidak bisa mencapai pelabuhan damai sejahtera, Yerusalem baru, berarti binasa untuk selamanya.
Lewat doa penyembahan, kita mendapat kuasa Tuhan yang membuat kita diam dan tenang.
Diam = mengoreksi diri lewat ketajaman pedang firman. Kalau ditemukan dosa, terutama dosa bimbang, cepat mengaku kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi, bertobat.
Tenang = menguasai diri sehingga tidak berharap pada yang lain tetapi hanya percaya dan berharap Tuhan, sehingga kita bisa berdoa. Mungkin kita punya kepandaian, tetapi tetap mengandalkan Tuhan.
Diam dan tenang, bertobat dan berdoa, sama dengan mengulurkan tangan, berseru dan berserah kepada Tuhan. Maka Dia mengulurkan tangan belas kasih-Nya untuk mengangkat kita dari ketenggelaman.
Artinya:
- Mengangkat dari kemerosotan untuk dipulihkan.
- Mengangkat dari kegagalan total menjadi berhasil dan indah pada waktunya.
- Untuk menghadapi langit/ udara yang dikuasai oleh setan dengan roh jahat dan najis, dosa-dosa sampai puncaknya dosa, yang mengakibatkan kita kehilangan gambar Allah Tritunggal dan telanjang (terkutuk dan binasa).
Matius 17:1-3
17:1.Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2.Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
17:3.Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
Di atas gunung= udara/ langit.
Mazmur 24:3-5
24:3."Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4."Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
24:5.Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
Lewat doa penyembahan, kita menerima kuasa Tuhan untuk melepaskan kita dari kutukan dosa. Sehingga kita mengalami hujan berkat Tuhan secara rohani, yaitu firman, Roh Kudus, dan kasih, yang memberi kepuasan Sorga sehingga kita selalu mengucap syukur. Kita tidak akan mencari kepuasan di dunia yang membuat jatuh dalam dosa.
Berkat jasmani juga kita terima sampai mengucap syukur. Juga berkat rumah tangga, kebahagiaan dan kesatuan rumah tangga, rumah tangga menjadi rumah doa.
Kita juga menghadapi langit yang dikuasai Tuhan saat Dia datang kembali sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.
Apa yang dibutuhkan? Pembaharuan.
Lewat doa penyembahan kita mengalami kuasa Tuhan yang membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Berubah sama dengan berbuah, sembilan buah roh.
Galatia 5:22-23
5:22.Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23.kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
'kasih, sukacita, damai sejahtera'= gambar Allah Bapa.
'kesabaran, kemurahan, kebaikan'= gambar Anak Allah.
'kesetiaan,kelemahlembutan, penguasaan diri'= gambar Allah Roh Kudus.
Kita kembali pada gambar Allah Tritunggal.
Ini bagaikan ada tutup pendamaian.
Artinya kita mengalami kuasa perlindungan Tuhan yang ajaib, maut tidak bisa menjamah, bahkan kiamat dan neraka tidak bisa menjamah.
Kita dilindungi terhadap apa pun di dunia (dosa, kebencian, goncangan) sehingga kita mengalami damai sejahtera, ketenteraman, semua enak dan ringan.
Kembali pada gambar Allah Tritunggal artinya kembali pada tabiat Yesus, yaitu taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi, pintu tirai terobek. Kita kembali pada suasana Firdaus.
Kalau tidak taat pada Tuhan, gembala yang benar, dan orang tua yang benar, pasti mengalami kutukan selamanya, kehilangan Firdaus.
Sampai terakhir, kembali pada gambar Allah Tritunggal sama dengan sempurna seperti Yesus untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru kekal selamanya.
Tuhan memberkati.