Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa session 3

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Matius 27 secara keseluruhan menunjuk 7 percikan darah di atas tabut perjanjian, artinya sengsara yang dialami oleh Yesus sampai mati di kayu salib untuk menyelamatkan, menyucikan, dan menyempurnakan kita.

Dalam Matius 27 ada 7 cerita, menunjuk 7 percikan darah/ sengsara yang dialami oleh Yesus.
Kita mempelajari cerita yang ke-empat yaitu Yesus disalibkan sampai mati [Matius 27:32-50].
  • [ay 32] praktek salib
  • [ay 33] tempat penyaliban
  • [ay 34-44] pengertian salib.


Malam ini, kita mempelajari ayat 38-44, yaitu tentang sikap terhadap salib.

Matius 27:38-44

27:38 Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya.

27:39 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala,

27:40 mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!"

27:41 Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata:

27:42 "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.

27:43 Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah."

27:44 Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nya demikian juga.


Sikap terhadap salib:
  1. Sikap negatif terhadap salib:
    1. Mengolok-olok salib. Terdiri dari 3 golongan:
      1. [ay 41-43] imam-imam kepala dan ahli Taurat. Menunjuk hamba Tuhan/ pelayan Tuhan.
      2. [ay 39-40] orang yang lewat di sana, menunjuk golongan manusia pada umumnya.
      3. [ay 38, 44] penyamun/ penjahat yang disalib bersama Yesus.

    2. Menolak salib.
      Matius 16:21-23
      16:21. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
      16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
      16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

      Simon Petrus, hamba Tuhan yang hebat, namun menolak salib sebab mempertahankan pikiran daging/ logika manusia. Sesuatu yang kelihatan baik tetapi tidak benar, itu yang seringkali dipertahankan manusia. Pikiran Tuhan adalah benar dan baik.
      Jika menolak salib, akibatnya adalah menjadi sama dengan iblis, yang akan dibinasakan.

      Simon orang Kirene, orang tidak terkenal, namun mau memikul salib sehingga menerima kemuliaan.

      Yohanes 16:7

      16:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

      Yesus pergi sama dengan sengsara sampai mati di kayu salib, kemudian bangkit dan naik ke Surga, untuk mencurahkan Roh Kudus.
      Manusia tanpa Roh Kudus akan menolak salib, hanya menjadi manusia darah daging yang akan dibinasakan.
      Jika kita menerima salib, maka kita menerima Roh Kudus yang mampu mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yang akan mewarisi hidup kekal.


  2. Sikap positif terhadap salib:
    1. Memandang/ menghargai salib, terutama saat kita mengalami kepahitan hidup, kepedihan hidup di padang gurun dunia, baik dalam nikah, ekonomi, dll.
      Keluaran 15:23-25
      15:23 Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara.
      15:24 Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?"
      15:25 Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka,

      Praktek memandang/ menghargai salib:
      • Tidak bersungut dan saling menyalahkan.
      • Selalu mengoreksi diri (introspeksi diri). Jika ada kesalahan, mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Jika tidak ada kesalahan, maka sikap kita adalah berdiam diri.
      • Tidak berdusta.
      • Selalu mengucap syukur kepada Tuhan.

      Jika kita menghargai salib, kita akan menerima kuasa Roh Kudus yang adalah Roh Penghibur.
      Hasilnya adalah mengubahkan yang pahit menjadi manis. Semua menjadi indah dan bahagia pada waktunya.

    2. Memegang salib, mengangkat/ meninggikan salib, terutama saat menghadapi jalan buntu/ kemustahilan.
      Keluaran 14:16, 21
      14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
      14:21. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.

      Prakteknya adalah mengulurkan tangan kepada Tuhan, menyerah sepenuh kepada Tuhan, taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar sekali pun tidak masuk logika.

      Maka kita akan menerima angin timur yaitu Roh Kudus, Roh Penolong.
      Hasilnya adalah angin timur membuat jalan di tengah laut, artinya Roh Kudus memberi jalan keluar dari semua masalah, menyelesaikan semua masalah sampai yang mustahil sekali pun. Semua selesai dan berhasil pada waktunya.

    3. Memikul salib, rela menderita.
      1 Petrus 4:12-14
      4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
      4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
      4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

      Prakteknya adalah rela sengsara bersama Yesus, rela sengsara tanpa dosa.
      Contohnya adalah rela sengsara karena kehendak Tuhan (karena pengajaran yang benar), sengsara karena ibadah pelayanan, difitnah, dll.

      Maka ada Roh Kemuliaan untuk mengadakan mujizat terbesar, membaharui hidup kita dari manusia daging menjadi manusia rohani sepert Yesus, bisa kuat dan teguh hati. Artinya:
      • Berpegang teguh pada satu firman pengajaran yang benar.
      • Tidak putus asa, tidak kecewa saat menghadapi sesuatu, juga tidak bangga.
      • Tetap menyembah Tuhan, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, hanya berharap kepada Tuhan. Jangan berharap orang lain.

      1 Tawarikh 28:20
      28:20 Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.

      Hasilnya:
      1. Kita hidup dalam gendongan tangan Tuhan, kita dilindungi dan dipelihara secara jasmani dan rohani.
        Yesaya 49:14-16
        49:14 Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."
        49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
        49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

      2. Kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus sampai sempurna, bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 September 2017 (Selasa Sore)
    ... dicoret dari buku di dunia dari Kartu Keluarga dll . Jika orang mati secara rohani maka namanya juga tidak tertulis dalam buku kehidupan sehingga harus dilempar ke dalam neraka. Korintus - Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir yang ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 06 April 2016 (Rabu Malam)
    ... dosa bahkan daging justru mendorong kita untuk berbuat dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Kita sadar itu dosa dan tidak boleh dilakukan tetapi daging tidak mampu. Sebab itu malam ini kita mohon Roh Kudus memberikan kekuatan ekstra untuk membantu ktia mematikan perbuatan dosa sampai puncaknya dosa sehingga ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 Maret 2022 (Selasa Sore)
    ... Mezbah Korban Bakaran dipersembahkan korban-korban binatang penghapus dosa korban pendamaian. Setiap kali dipersembahkan korban pendamaian untuk dibakar akan terjadi dua hal Asap naik ke atas doa permohonan untuk pengampunan dosa yang sampai ke hadirat Tuhan. Abu turun ke bawah artinya Berkat rohani berkat dari hasil pengampunan dosa yaitu percaya Yesus dan ...
  • Ibadah Doa Siang Surabaya, 25 Juni 2017 (Minggu Siang)
    ... di perkemahan itu demikian Tidak usah lagi ada orang laki-laki atau perempuan yang membuat sesuatu menjadi persembahan khusus bagi tempat kudus. Demikianlah rakyat itu dicegah membawa persembahan lagi. . Sebab bahan yang diperlukan mereka telah cukup untuk melakukan segala pekerjaan itu bahkan berlebih. Mulai Keluaran termasuk Keluaran merupakan pelaksanaan pembangunan Bait ...
  • Ibadah Doa Malang, 15 Maret 2011 (Selasa Sore)
    ... kulit yang tua karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula. Waktu yang tepat untuk berpuasa adalah saat mempelai diambil dari kita artinya adalah Saat kita mengalami masalah-masalah yang belum selesai. Saat ...
  • Ibadah Doa Malang, 03 Maret 2022 (Kamis Sore)
    ... oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya. . Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya. . Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 06 Januari 2018 (Sabtu Sore)
    ... satu daging. . Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia. . Kata mereka kepada-Nya Jika demikian apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya . Kata Yesus kepada mereka Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu ...
  • Ibadah Doa Malam Malang, 27 April 2017 (Kamis Malam)
    ... mau diutus oleh Tuhan maka pasti akan diutus oleh setan untuk pembangunan Babel. Ada dua macam bekal pengutusan Dua pedang yaitu firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Lukas - Lalu Ia berkata kepada mereka Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi bekal dan kasut adakah kamu ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 Oktober 2019 (Sabtu Sore)
    ... malam merupakan pelipatgandaan dari korban tahbisan. Kalau tiap hari menyembelih binatang berarti bersuasana pesta siang dan malam sama dengan TAHBISAN YANG BERPESTA. Yang lalu kita belajar nikah yang berpesta diterangkan dalam Ibadah Kaum Muda Remaja September sampai Ibadah Kaum Muda Remaja Oktober . Tahbisan sama dengan ibadah pelayanan. Jadi beribadah melayani Tuhan harus ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 03 Desember 2016 (Sabtu Sore)
    ... dari mulut-Ku. Praktik suam-suam kuku Tidak panas artinya tidak ada kasih Tuhan yaitu tidak setia dan tidak berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Tidak dingin artinya tidak sejuk tidak damai sejahtera. Artinya ada ketakutan kekuatiran gelisah mengalami letih lesu dan berbeban berat tidak bahagia. Hidupnya seperti muntah yaitu najis. Artinya perkataannya najis sia-sia ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.