Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa Session III
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:54:5Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.Ada 7 obor yang menyala di hadapan tahta Surga, sama dengan 7 lampu pada pelita emas, sama dengan 7 jalinan rambut Simson, sama dengan 7 Roh Allah yaitu Roh Kudus dengan 7 wujudnya, yang digenapkan dalam pribadi Yesus.
Yesaya 11:1-311:1Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.11:2(1)
Roh TUHAN akan ada padanya, (2)
roh hikmat dan (3)
pengertian, (4)
roh nasihat dan (5)
keperkasaan, (6)
roh pengenalan dan (7)
takut akan TUHAN;11:3ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.Puncak dari urapan Roh Kudus adalah takut akan Tuhan. Praktiknya:
- Membenci dosa, sampai membenci dusta.
Amsal 8:13
8:13Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Sama dengan mengasihi Tuhan dan sesama.
Amsal 3:7-8
3:7Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;
3:8itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.
Hasilnya adalah ada kuasa kesembuhan dari penyakit tubuh, penyakit jiwa (ketakutan, stres, dll), penyakit dalam nikah dan buah nikah. Juga menyegarkan tulang, sama dengan ada damai sejahtera, kepuasan Surga, sehingga kita bisa masuk kesatuan tubuh Kristus yang sempurna.
Jika mengasihi dosa, membenci sesama, seperti tulang kering yang berserakan.
- Beribadah dan melayani Tuhan dengan setia dan tulus ikhlas.
Yosua 24:14
24:14Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.
Tulus ikhlas artinya tanpa pamrih, tidak mencari keuntungan jasmani, bahkan berkorban (waktu, tenaga, uang, dll) untuk ibadah pelayanan. Kecuali firman pengajaran yang benar (=pribadi Yesus) jangan dikorbankan.
Yesaya 11:5
11:5Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Kita juga beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar.
Lukas 17:7-8
17:7"Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Sama dengan melayani dengan berikat pinggang. Maka kita memberi makan minum Yesus, sama dengan memuaskan hati Tuhan, ibadah pelayanan yang berkenan kepada Tuhan.
Hasilnya:
- Urusan makan minum adalah urusan Tuhan. Tuhan sanggup memelihara kehidupan kita secara ajaib di tengah kesulitan dunia, sampai jaman antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun.
- Kita mengalami kepuasan Surga sehingga tidak mencari kepuasan di dunia, tidak jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin-mengawinkan (percabulan, perselingkuhan). Hidup kita enak dan ringan.
- Kita sedang dihiasi oleh Tuhan.
Yeremia 2:32
2:32Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.
Ikat pinggang membuat hidup kita menjadi rapi dan indah, sampai menjadi perhiasan mempelai wanita.
- Memuliakan Tuhan dan menyembah Tuhan.
Wahyu 14:7
14:7dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."
Doa penyembahan adalah proses perobekan daging dengan segala keinginan/ hawa nafsunya sehingga kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Ini sama dengan mengulurkan dua tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan juga akan mengulurkan tanganNya, kita hidup dalam tangan anugerah Tuhan yang besar. Hasilnya:
- Kuasa untuk membelah laut.
Keluaran 14:16, 21-22
14:16Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
14:21Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
14:22Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
Sama dengan kuasa pertolongan Tuhan, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Semua masalah diselesaikan oleh Tuhan tepat pada waktunya.
- Kuasa pengangkatan.
Matius 14:29-32
14:29Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
Untuk mengangkat yang gagal menjadi berhasil dan indah pada waktunya. Kita dipakai oleh Tuhan dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
- Kuasa pembaharuan.
Yohanes 21:18-19
21:18Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Dulu Petrus mengulurkan tangan karena hampir tenggelam. Sekarang Petrus mengulurkan tangan karena mengasihi Tuhan lebih dari semua.
Kita harus tekun dalam penggembalaan supaya mengalami peningkatan kasih sehingga bisa mengulurkan tangan bukan karena terjepit, tetapi karena mengasihi Tuhan lebih dari semua. Kita bisa beribadah melayani Tuhan sampai garis akhir. Kita mengalami kuasa pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Sampai kita terangkat ke awan-awan saat Yesus datang kedua kali.
Tuhan memberkati.