Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa Session IIISalam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 3:1-6 adalah tentang sidang jemaat di Sardis.
Wahyu 3:1
3:1 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!Yesus tampil sebagai yang memiliki:
- Ketujuh bintang.
- Ketujuh Roh Allah.
ad. 1. Yesus tampil sebagai yang memiliki ketujuh bintang.
Bintang secara khusus adalah gembala, secara umum adalah sidang jemaat, imam-imam dan pelayan Tuhan.
Jadi, Yesus tampil sebagai Gembala Agung yang memiliki tujuh sidang jemaat. Atau, Yesus tampil sebagai Gembala Agung, sebagai pemimpin dan pemilik sidang jemaat.
Kisah Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.Yesus tampil sebagai Gembala Agung sebab Yesus membeli sidang jemaat dengan darahNya sendiri.
Jadi, seorang gembala harus sungguh-sungguh dalam penggembalaan, yaitu memberi makan sidang jemaat dan menaikkan doa penyautan. Kalau gembala tidak sungguh-sungguh, dia berhutang darah yang tidak bisa dibayar dengan apa pun.
Demikian juga domba-domba harus sungguh-sungguh dalam penggembalaan, yaitu sungguh-sungguh makan firman penggembalaan. Kalau sudah makan, maka pasti akan aktif dalam pelayanan. Kalau tidak makan, maka pasti akan suam-suam sampai rebah, sampai binasa selamanya. Kalau jemaat tidak sungguh-sungguh, juga berhutang darah yang tidak bisa dibayar dengan apa pun.
Tugas Yesus sebagai Gembala Agung, sebagai pemimpin dan penilik sidang jemaat:
- Gembala Agung menuntun kita ke air yang tenang.
Mazmur 23:1-2
23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Tuhan menuntun kita ke air yang tenang supaya kita hidup dalam ketenangan dan kelegaan, damai sejahtera dalam urapan Roh Kudus. Kalau tenang dan damai, maka hasilnya:
- Semua akan jadi enak dan ringan.
- Untuk menghadapi kegoncangan darat, laut, udara, sehingga tidak stres, tidak takut bersama dunia, tetapi selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
Lukas 21:25-26
21:25 “Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
21:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
- Gembala Agung menuntun kita di jalan yang benar, supaya kita hidup dalam kebenaran atau hidup sesuai kebenaran firman Allah.
Mazmur 23:3
23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Mazmur 5:13
5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Hasil hidup dalam kebenaran adalah Tuhan memagari kita dengan berkat dan anugerahNya. Kita bersuasana Firdaus di tengah dunia ini.
Kalau kita hidup dalam damai sejahtera dalam urapan Roh Kudus, dan hidup sesuai kebenaran firman Allah, itulah dua sayap burung nasar yang besar.
Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Dua sayap burung nasar akan menyingkirkan kita ke padang gurun yang jauh dari mata antikris. Di situ kita akan dipelihara dan dilindungi oleh Tuhan secara langsung selama 3.5 tahun. Sementara bumi dikuasai antikris, dan siapa yang mau hidup di bumi harus menyembah antikris.
- Gembala Agung menuntun kita ke mata air kehidupan, di mana tidak ada setetes pun air mata.
Wahyu 7:17
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.”
Kita dituntun ke Yerusalem Baru, kandang penggembalaan terakhir. Artinya kita harus mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari pembaharuan hati.
Yehezkiel 11:19
11:19 Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat,
Hati yang keras dan cenderung jahat diubahkan menjadi hati nurani yang baik, hati yang taat dengar-dengaran dan hati yang tulus.
1 Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Matius 3:16
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Hati nurani yang baik, yaitu hati yang taat dan tulus, diperoleh lewat baptisan air.
Kejadian 1:2
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Hati yang taat dan tulus adalah seperti permukaan air laut atau titik nol. Ini menunjuk pada kerendahan hati, yaitu kemampuan untuk mengaku dosa pada Tuhan dan sesama. Maka kehidupan kita akan menjadi tempat Roh Kudus.
Yohanes 6:63
6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
Daging tanpa Roh Kudus adalah tidak berguna. Kalau ada Roh Kudus, maka hidup kita mulai berguna. Kita sangat membutuhkan Roh Kudus.
Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Kegunaan Roh Kudus adalah Roh Kudus mendorong kita untuk setia berkobar-kobar dalam beribadah melayani Tuhan sampai garis akhir, yaitu sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Tuhan kedua kali.
Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Roh Kudus juga membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Ini adalah mujizat rohani, mujizat terbesar. Lidah diubahkan sehingga kita bisa menyembah Tuhan dengan hancur hati, merasa tidak mampu, tidak layak, tidak berharga apa-apa, hanya menyerah sepenuh kepada Tuhan. Sampai kita bisa menyembah dengan bahasa Roh.
Zakharia 4:6-7
4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: “Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!”
Mujizat jasmani juga akan terjadi. Gunung yang besar, yaitu masalah yang bertumpuk-tumpuk, akan menjadi rata. Semua yang mustahil menjadi tidak mustahil. Kalau gunung sudah dirobohkan, maka ada jaminan masa depan yang berhasil dan indah.
Saat Yesus datang kedua kali, mulut tidak lagi salah dalam perkataan melainkan hanya menyeru "Haleluya".
Wahyu 19:6-7,9
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.”
Kita masuk nikah yang rohani, nikah yang sempurna, yaitu Perjamuan Kawin Anak Domba. Lanjut masuk Firdaus, Kerajaan 1000 tahun damai. Lanjut masuk Yerusalem Baru, kandang penggembalaan yang terakhir.
Wahyu 22:3-4
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
Kita menjadi milik Tuhan selamanya.
Tuhan memberkati.