Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:8a4:8Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, ...Empat makhluk menunjuk empat pribadi yang sudah mengalami pengangkatan ke Sorga, yaitu Henokh, Musa, Elia, dan Tuhan Yesus.
Empat makhluk ini penuh dengan mata, menunjuk pakaian bermata-mata.
Keluaran 28:3928:39Haruslah engkau menenun kemeja dengan ada raginya, dari lenan halus, dan membuat serban dari lenan halus dan haruslah kaubuat ikat pinggang dari tenunan yang berwarna-warna.Pakaian putih sama dengan kesucian.
Bermata-mata sama dengan dalam urapan Roh Kudus.
Jadi, kita harus memiliki pakaian kesucian dalam urapan Roh Kudus, atau pakaian kemuliaan, pakaian putih berkilau-kilau.
Bagaimana kita bisa mendapatkan pakaian putih berkilau-kilau? Kita belajar dari Yesus yang naik ke atas gunung untuk berdoa sehingga wajahNya berubah dan pakaianNya menjadi putih berkilau-kilau.
Lukas 9:28-299:28Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaranitu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.Proses untuk memiliki pakaian putih berkilau-kilau:
- Harus mengalami penyucian oleh firman pengajaran yang benar.
Ibrani 4:12
4:12Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Kita mengalami penyucian mulai dari hati dan pikiran yang adalah gudangnya dosa.
Markus 7:21-22
7:21sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
7:22perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
Hati dan pikiran yang jahat dan najis berisi 12 keinginan jahat dan najis.
- Percabulan.
- Pencurian.
- Pembunuhan, kebencian tanpa alasan.
- Perzinahan.
- Keserakahan.
- Kejahatan.
- Kelicikan.
- Hawa nafsu.
- Iri hati.
- Hujat, membenarkan ajaran yang salah dan menyalahkan ajaran yang benar.
- Kesombongan
- Kebebalan, yaitu tidak bisa ditegur dan dinasehati lewat firman pengajaran yang benar, juga lewat nasehat secara pribadi. Jika bebal, maka hati nuraninya akan mati sehingga enjoyberbuat dosa.
Akibatnya adalah tidak bisa masuk persekutuan tubuh Kristus yang sempurna (puncak kesucian dan kesempurnaan), tetapi masuk dalam persekutuan tubuh Babel (puncak kejahatan dan kenajisan).
Jika hati dan pikiran disucikan dari 12 jahat dan najis, maka perbuatan juga disucikan sehingga menghasilkan perbuatan yang benar, suci, dan baik. Kita bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Kita tidak merugikan orang lain. Perkataan juga disucikan sehingga menghasilkan perkataan yang benar, suci, dan baik, tidak merugikan orang lain. Ini sama dengan memakai pakaian putih bermata-mata seperti Yesus. Kita meneladani Yesus yang mati di kayu salib dengan lima luka utama.
1 Timotius 4:12
4:12 Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam (1) perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Maka kita bisa menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kesucian bagi orang lain. Kita bisa menerangi orang lain yang dalam kegelapan.
- [Lukas 8:29] Doa penyembahan.
Firman pengajaran yang benar mendorong kita kepada tahbisan ibadah pelayanan yang benar, sampai doa penyembahan yang benar. Sebaliknya, pengajaran palsu mendorong pada ibadah pelayanan palsu, sampai penyembahan palsu.
Doa penyembahan adalah proses perobekan daging sehingga kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Mulai dari panca indra berubah. Malam ini kita belajar mulai dari mata yang diubahkan sehingga mata tertuju pada Yesus yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
Praktik mata memandang Tuhan:
- Memperhatikan ladang Tuhan/ pekerjaan Tuhan/ ibadah pelayanan, sama dengan menjadi imam-imam dan raja-raja.
Yohanes 4:34-35
4:34Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
4:35Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
Keluaran 30:20-21
30:20Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan, haruslah mereka membasuh tangan dan kaki dengan air, supaya mereka jangan mati. Demikian juga apabila mereka datang ke mezbah itu untuk menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban api-apian bagi TUHAN,
30:21haruslah mereka membasuh tangan dan kaki mereka, supaya mereka jangan mati. Itulah yang harus menjadi ketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya, bagi dia dan bagi keturunannya turun-temurun."
Dalam Perjanjian Lama, jika seorang imam mau melayani Tuhan, harus lebih dulu membasuh tangan dan kaki. Jika tidak, maka akan mati.
Lukas 3:21,23
3:21Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit
3:23 Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,
Yesus juga dibaptis lebih dulu, baru kemudian memulai pekerjaanNya.
Jadi, syarat melayani Tuhan adalah bertobat dan masuk baptisan air. Hasil baptisan air adalah menerima hidup baru, hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran, yaitu menjadi imam dan raja.
Yohanes 4:34
4:34Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Setelah menjadi imam dan raja, sikap kita adalah mengutamakan ibadah pelayanan, setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan, taat dengar-dengaran sampai garis akhir. Ini sama dengan memberi makan Yesus, sama dengan memuaskan Tuhan. Maka Tuhan juga memuaskan kita, memelihara kehidupan kita.
- Memperhatikan kemurahan Tuhan.
Mazmur 107:43
107:43Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN.
Jika kita memakai pakaian putih bermata-mata, maka mata Tuhan selalu tertuju kepada kita, memperhatikan kita, mempedulikan, bergumul untuk kita.
Hasilnya:
- Tuhan memperhatikan setiap langkah hidup kita.
Ayub 31:4
31:4Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala langkahku?
Sebab hanya satu langkah jaraknya kita dengan maut.
Kita harus tetap pada langkah-langkah iman (kebenaran dan kesucian) sehingga maut tidak bisa menjamah. Tangan anugerah Tuhan yang besar sanggup memelihara dan melindungi kita dari kesulitan sampai jaman antikris. Tangan Tuhan menuntun kita ke masa depan yang berhasil dan indah.
- Tuhan memperhatikan kehidupan yang sudah hancur/ busuk.
Yohanes 11:33-34, 39-40
11:33Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
11:34"Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"
11:39Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Yaitu kehidupan yang jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Juga nikah dan buah nikah yang hancur, penuh air mata. Kehidupan yang menghadapi masalah yang mustahil. Yang busuk dipulihkan menjadi baik, yang gagal menjadi berhasil, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
- Tuhan memperhatikan manusia yang hina, tidak berharga.
Mazmur 144:3-4
144:3Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya?
144:4Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.
Mazmur 8:5-6
8:5apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
8:6Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
Tuhan mengubahkan kita sampai sama sempurna dengan Dia, kita terangkat ke awan-awan yang permai, sampai terangkat ke tahta Surga.
Tuhan memberkati.