Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 11:15-19 bicara tentang bunyi sangkakala yang ketujuh atau nafiri yang terakhir.
Wahyu 11:1811:18.dan semua bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi."Di sini sangkakala ketujuh menampilkan murka Allah (tiga kali tujuh penghukuman), kiamat, sampai hukuman neraka selamanya.
Siapa yang mengalami murka Allah mulai di dunia sampai neraka selamanya?
- Orang-orang di luar Yesus/ tidak percaya Yesus, tidak mengalami penebusan dan pengampunan dosa oleh darah Yesus. Upah dosa adalah maut/ kebinasaan.
- Orang-orang secara umum termasuk pelayan Tuhan yang hidupnya seperti keadaan pada zaman Nuh dan Lot, yaitu hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa, dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan (dosa Babel).
- Lima gadis yang bodoh/ tidak punya hikmat Sorga:
- Tampil seperti kambing.
- Tidak mempunyai minyak persediaan sehingga pelitanya hampir padam bahkan sampai padam, sehingga ketinggalan saat mempelai datang, dan pintu perjamuan kawin ditutup, berarti binasa selamanya bersama dengan dunia.
Oleh sebab itu kita harus menjadi gadis yang bijaksana, yaitu selalu berjaga-jaga supaya pelita tetap menyala.
Syarat pelita tetap menyala:
- Harus memiliki minyak persediaan. Kalau minyak habis, pelita pasti padam.
Minyak persediaan menunjuk pada Roh Kudus yang berlimpah-limpah.
Roh Kudus mulai dari memimpin kita untuk masuk pintu gerbang (percaya Yesus, bertobat, dan baptisan air), sesudah itu mengurapi, memenuhi kita, dan berlimpah-limpah dalam hidup kita.
Dari mana asalnya Roh Kudus yang berlimpah-limpah? Lewat doa penyembahan yang ditandai dengan menutup pintu kamar.
Matius 6:6
6:6.Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintudan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Penyembahan dengan menutup pintu kamar artinya:
- Tidak dipengaruhi oleh dunia dan dosa. Kita menyembah dalam kesucian karena Allah adalah suci.
- Hubungan pribadi dengan Tuhan, tidak dipengaruhi orang lain. Kita hanya mencurahkan isi hati kita kepada Tuhan. Ini yang paling bijaksana.
- Tidak dipengaruhi oleh daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya. Kita menyembah sesuai dengan kehendak Tuhan, taat dengar-dengaran pada kehendak Tuhan sampai daging tidak bersuara lagi.
Ini adalah penyerahan sepenuh kepada Tuhan, seperti yang dialami oleh janda seorang hamba Tuhan.
Kalau sekarang banyak membuka pintu untuk dunia, Tuhan tidak akan membukakan pintu. Mari, banyak menutup pintu.
2 Raja-raja 4:1-7
4:1.Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: "Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya."
4:2.Jawab Elisa kepadanya: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah." Berkatalah perempuan itu: "Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak."
4:3.Lalu berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit.
4:4.Kemudian masuklah, tutuplah pintusesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!"
4:5.Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang.
4:6.Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: "Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi," tetapi jawabnya kepada ibunya: "Tidak ada lagi bejana." Lalu berhentilah minyak itu mengalir.
4:7.Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata: "Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu."
Kita yang menghadapi segala kemustahilan, hutang dan lain-lain, bahkan kebinasaan, perbudakan dosa, apa yang bisa menolong kita? Hanya 'sebuah buli-buli berisi minyak'. Mari kita banyak menutup pintu dan menyembah Tuhan.
Hasilnya adalah mengalami minyak urapan Roh Kudus yang berlimpah-limpah untuk:
- Membayar hutang = membebaskan kita dari hutang rohani, yaitu hutang dosa sampai puncaknya dosa. Sehingga kita bisa hidup benar dan suci.
Hutang jasmani, hutang uang, masalah yang mustahil, kesulitan ekonomi, nikah dan buah nikah, pelayanan, juga akan dibereskan oleh Roh Kudus.
- 'hiduplah dari lebihnya' artinya:
- Roh Kudus Memelihara hidup secara rohani, artinya kita bisa tekun untuk menantikan kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bertekun dalam penggembalaan, setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
- Roh Kudus sanggup memelihara hidup kita secara berkelimpahan, sehingga kita selalu mengucap syukur di tengah kesulitan dunia dan ketidakberdayaan kita sampai nanti antikris berkuasa di bumi. Kita terlepas dari cengkeraman antikris yang berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Kita disingkirkan ke padang gurun, jauh dari mata antikris, dan dipelihara secara langsung oleh Tuhan lewat firman dan perjamuan suci. Kita bisa menyongsong kedatangan Tuhan, tidak masuk kiamat dan murka Allah.
Mari, banyak menutup pintu hari-hari ini. Mohon supaya Roh Kudus berlimpah dalam hidup kita, sehingga semuanya beres, bahkan berkelimpahan. Kita tetap berusaha, tetapi banyak menutup pintu.
- Sumbu harus menyala/ terbakar.
Artinya kita harus mengalami percikan darah/ salib/ ujian/ sengsara daging karena Yesus, sengsara daging tanpa dosa.
1 Petrus 4:12-14
4:12.Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13.Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14.Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Sumbu dari pelita tadinya berwarna putih, tetapi harus rela dibakar sampai menjadi hitam supaya bisa menyala. Kita harus mengalami percikan darah, supaya pelita kita tetap menyala.
Bentuk percikan darah adalah sengsara karena kebenaran, difitnah, doa puasa, doa semalam suntuk, dan sebagainya.
Tanpa salib, pelita tidak akan menyala.
Tidak usah takut! Sumbu memang harus terbakar, tetapi tidak rusak/ hancur. Kehidupan yang mengalami percikan darah tidak akan hancur, karena di balik salib ada Roh kemuliaan/ Roh Kudus yang berlimpah-limpah. Minyak persediaan yang memuliakan kita, artinya mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus (memuliakan kita). Ini adalah Roh Kudus yang tidak terbatas di dalam ruangan maha suci.
'Berbahagialah kamu' = bahagia di tengah penderitaan sama dengan kuat dan teguh hati, artinya:
- Tidak kecewa, putus asa, bangga, atau meninggalkan Tuhan karena sesuatu tetapi hanya mengucap syukur.
- Tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
- Tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan apa pun yang dihadapi.
- Tetap percaya dan berharap Tuhan, menyembah Tuhan, mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Dia akan mengulurkan tangan sehingga mujizat jasmani juga terjadi:
- Pintu-pintu di dunia terbuka bagi kita.
- Yang hancur menjadi baik, yang gagal menjadi berhasil dan baik. Ada masa depan yang berhasil dan indah.
- Ada jalan keluar dari segala masalah.
Kalau pelita tetap menyala, kita bisa menjadi saksi Tuhan lewat memberitakan Kabar Baik bagi jiwa-jiwa yang belum mengenal Yesus, serta Kabar Mempelai bagi jiwa-jiwa yang sudah percaya Yesus, serta menyaksikan kemurahan dan kebaikan Tuhan.
Jika Yesus datang kembali, kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai seperti lima gadis yang bijaksana. Kita merasakan kerajaan Sorga di bumi, pintu Firdaus terbuka, sampai masuk kerajaan Sorga selamanya.
Tuhan memberkati.