Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa Session III
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 11:2
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
Di pulau Patmos, Tuhan menunjukkan kepada Rasul Yohanes tentang pelataran/ halaman bait suci Allah yang tidak memenuhi ukuran Tuhan yaitu kesempurnaan, daging tidak bersuara (tirai terobek), sehingga harus masuk aniaya antikris yang berkuasa di bumi selama 3,5 tahun.
Tabernakel terdiri dari 3 ruangan:
- Pelataran = kebenaran/ keselamatan.
Semua manusia sudah berbuat dosa dan menuju kebinasaan. Jika bisa masuk halaman bait suci Allah, maka akan diselamatkan, tidak binasa. Ini merupakan hasil pekerjaan firman penginjilan yang membawa orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan.
- Ruangan suci = kesucian.
- Ruangan maha suci = kesempurnaan.
Kesucian dan kesempurnaan merupakan hasil pekerjaan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua/ Kabar Mempelai yang menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai sempurna seperti Yesus.
Jadi pelataran/ halaman bait Suci adalah gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang hanya menerima firman penginjilan (sampai selamat dan diberkati) tetapi tidak mau menerima firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, tidak mau menerima penyucian, tidak mau mengalami perobekan daging sehingga tidak bisa sempurna.
Matius 15:19
15:19 Karena dari hati timbul segala (1)pikiran jahat, (2)pembunuhan, (3)perzinahan, (4)percabulan, (5)pencurian, (6)sumpah palsu dan (7)hujat.
Terutama menolak penyucian hati dan pikiran, tetap mempertahankan hati yang jahat/ kotor, berisi 7 dosa, menyebabkan 7 lampu pada pelita padam, mata gelap, hidupnya membabi buta dan tidak bisa melihat Tuhan/ menyembah Tuhan. Tidak bisa mencapai kesempurnaan, tidak diukur oleh Tuhan sehingga harus masuk aniaya antikris 3,5 tahun sampai dipancung untuk memenuhi ukuran penyembahan sampai daging tidak bersuara, sempurna.
Jalan keluarnya adalah berpuasa.
Tanda puasa yang benar adalah tidak makan dan minum secara jasmani.
Matius 6:17
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
Tanda secara rohani:
- Minyakilah kepala = kita mengalami perobekan daging supaya pikiran diurapi Roh Kudus. Jangan memakai pikiran daging, yang mengarah pada kepentingan daging, kehendak daging sehingga melawan Tuhan.
- Cucilah mukamu = kita mengalami penyucian hati oleh firman Allah.
Jadi puasa yang benar adalah proses perobekan daging sehingga kita mengalami penyucian hati dan pikiran oleh firman Allah dalam urapan Roh Kudus, firman Allah yang dibukakan rahasianya oleh Roh Kudus, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab, firman pengajaran yang benar. Kita mengalami penyucian dari 7 dosa sehingga pelita menyala, kita hidup dalam terang kesucian.
Maka kita menerima dua hal:
- Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, mulai dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus sempurna.
Ini sama dengan menerima jubah indah, maka hidup kita menjadi indah.
2 Timotius 1:6
1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
Dijaga, jangan sampai jubah dilepas oleh setan.
Doa puasa adalah proses perobekan daging untuk mempertahankan jubah pelayanan dan meningkatkan karunia Roh Kudus sehingga kita bisa setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir, sampai menjadi jubah putih berkilau-kilau (jubah mempelai).
- Mata bisa melihat Tuhan, menyembah Tuhan.
Matius 5:8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Dalam penyembahan, kita memandang wajah Tuhan, berseru kepada Tuhan, dan mengangkat tangan kepada Tuhan.
Bilangan 6:26,25
6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
Hasilnya:
- Kita mengalami sinar damai sejahtera.
Kita mengalami ketenangan, tidak merasakan apa-apa lagi yang daging rasakan, semua menjadi enak dan ringan, wajah berseri.
- Kita mengalami sinar kasih karunia, belas kasih Tuhan yang besar.
Kita mengaku setiap detak jantung kita sampai semua hal dalam hidup kita berasal dari belas kasih Tuhan. Saat berhasil/ diberkati, tidak bangga tetapi mengucap syukur. Saat belum berhasil, tidak putus asa, tetap mengucap syukur.
Ibrani 4:14-16
4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Kasih karunia Tuhan dapat menolong kita tepat pada waktunya.
- Kita mengalami sinar kemuliaan untuk mengubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani. Dari takut diubahkan menjadi takut akan Tuhan, jujur, membenci dosa. Kita menjadi rumah doa. Sampai sempurna.
Tuhan memberkati.