Pembicara: Pdm. Youpri Ardiantoro
Markus 12:28-3412:28Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"12:29Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.12:30Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.12:31Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."12:32Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.12:33Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."12:34Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Dalam susunan tabernakel, Markus 12:13-44 terkena pada tabut perjanjian.
Tabut perjanjian terdiri dari 2 bagian:
- Tutupan pendamaian/ tutupan grafirat, terbuat dari emas murni.
Pada tutupan terdapat dua kerub. Kerub pertama menunjuk Allah Bapa (Tuhan). Kerub kedua menunjuk Allah Roh Kudus (Kristus). Tutup dengan 7 kali percikan darah menunjuk Anak Allah (Yesus). Jadi, tutupan menunjuk Allah Tri Tunggal dalam pribadi Tuhan Yesus Kristus.
- Peti, terbuat dari kayu penaga yang disalut emas luar dan dalam. Kayu penaga menunjuk manusia berdosa. Emas menunjuk sifat tabiat Illahi.
Jadi, peti menunjuk gereja yang sempurna, mempelai wanita Surga.
Tabut perjanjian berisi tongkat Harun, dua loh batu dan buli-buli emas.
Keluaran 25:1625:16Dalam tabut itu haruslah kautaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu.Pada dua loh batu berisi 10 hukum [Keluaran 20:1-17]. Loh batu pertama berisi 4 hukum, menunjuk kasih kepada Tuhan. Loh batu kedua berisi 6 hukum, menunjuk kasih kepada sesama.
Jika kita mau menjadi mempelai wanita Tuhan, maka hidup kita harus diisi kasih. Kita harus memiliki kasih Allah.
1 Yohanes 4:10-114:10Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.4:11Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.Bagaimana kita bisa memiliki kasih? Kita mendapat kasih hanya dari Tuhan, yang diwujudkan saat Yesus mati di kayu salib.
1 Yohanes 4:19-214:19Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.4:20Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.4:21Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.Bukti kita memiliki kasih adalah bisa mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama.
Praktik mengasihi Tuhan:
- Mau diperdamaikan [1 Yohanes 4:10].
Semua dosa bisa diperdamaikan, tinggal mau atau tidak. Caranya lewat dua hal:
- Lewat pekerjaan firman yang menyatakan kesalahan dan menegor. Juga lewat hajaran. Tujuannya supaya kita sadar akan dosa, menyesal, dan mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Maka darah Yesus aktif untuk menutupi segala dosa kita dan mencabut akar-akar dosa sehingga kita tidak berbuat dosa lagi. Ini sama dengan mati terhadap dosa.
- Lewat baptisan air.
Roma 6:4
6:4Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Orang mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam baptisan air bersama Yesus, untuk keluar dari air bersama Yesus dan menghasilkan hidup baru, hidup dalam kebenaran, hidup dalam urapan Roh Kudus.
Orang yang bertobat dan hidup benar adalah orang yang mengasihi Tuhan.
Mazmur 37:25-26
37:25Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Hasilnya adalah Tuhan memberkati sampai ke anak cucu, dan menjadi berkat bagi orang lain.
- Menjadi kehidupan yang tergembala.
Yohanes 21:15-17
21:15Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Mulai dari seorang gembala harus tergembala, kemudian domba-domba harus tergembala. Tiga kali pertanyaan Yesus menunjuk 3 macam ibadah pokok dalam sistim penggembalaan. Kita harus tergembala pada pribadi Yesus/ firman pengajaran yang benar.
Firman penggembalaan adalah firman pengajaran yang diulang-ulang sehingga kita bisa disucikan dan dibaharui.
Wahyu 7:17
7:17Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Sampai kita dituntun ke tempat penggembalaan terakhir yaitu Yerusalem Baru.
Mazmur 23:1-2
23:1Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Dalam penggembalaan, kita mendapat jaminan pemeliharaan dari Tuhan secara jasmani dan rohani.
- Menuruti segala perintah Tuhan.
Yohanes 14:15
14:15"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Yaitu taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
Contoh: Petrus setelah tergembala, bisa taat sampai rela mati untuk Tuhan.
Yohanes 21:18-19
21:18Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Contoh lain: Abraham taat dengar-dengaran saat disuruh mempersembahkan Ishak, anaknya. Hasilnya adalah mengalami kuasa dari Yehovah Jireh, Allah yang menyediakan.
Jadi mempelai wanita Surga harus berisi kasih kepada Tuhan, mulai dari berdamai, hidup benar, tergembala dan taat dengar-dengaran.
1 Yohanes 4:21, 204:21Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.4:20Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.Praktik mengasihi sesama adalah tidak boleh ada kebencian. Mulai dari dalam nikah, dalam penggembalaan, antar penggembalaan. Jika ada tidak enak hati, harus cepat diselesaikan.
Jika mempertahankan kebencian, tidak mempunyai kasih, sama dengan tidak bisa menjadi mempelai wanita Tuhan. Tanpa dua loh batu, tabut perjanjian sama dengan kosong.
Jika hati diisi kasih Allah, bisa mengasihi Tuhan dan sesama, hasilnya:
- Hidup.
Amsal 7:1-3
7:1Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu.
7:2Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.
7:3Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.
Kita mengalami pertumbuhan secara jasmani dan rohani.
- Menjadi surat Kristus yang bisa dibaca oleh semua orang.
2 Korintus 3:2-3
3:2Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
3:3Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.
Kita menjadi saksi di mana pun kita berada.
- Mendapat penghargaan/ penghormatan.
Amsal 3:3-4
3:3Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
3:4maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.
Penghargaan = hikmat/ kebijaksanaan. Jika kita memiliki kasih, maka kita mendapat hikmat Surgawi. Hikmat dari Tuhan berguna untuk:
- Memakai kita dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus sampai sempurna. Bagaikan orang bijaksana membangun rumah di atas dasar batu karang.
Jika tidak memilki kasih, tidak mendapat hikmat, seolah-olah membangun rumah, namun akhirnya roboh dan hancur, tidak mencapai kesempurnaan.
- Masuk pesta nikah Anak Domba.
Hanya 5 gadis bijaksana yang bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba.
Tuhan memberkati.