Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa Session IIISalam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 6:5-66:5Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.6:6Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."Pembukaan meterai yang ketiga = hukuman Allah Roh Kudus yang ketiga atas dunia, yaitu terjadi kegerakan kuda hitam yang menimbulkan kelaparan secara jasmani dan rohani, terutama kelaparan akan firman Allah [Amos 8:11]. Akibatnya adalah manusia, termasuk hamba Tuhan/ pelayan Tuhan, akan rebah dan tidak bangkit lagi, artinya hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa, sampai binasa untuk selamanya.
Jalan keluarnya adalah harus memiliki satu dinar. Arti rohani satu dinar adalah upah bekerja di kebun anggur, sama dengan aktif dalam ibadah pelayanan dalam penggembalaan yang dibina oleh Kabar Mempelai.
Matius 22:19-2122:19Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya.22:20Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?"22:21Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."Satu dinar secara rohani juga artinya kehidupan yang memiliki gambar dan tulisan Allah, sehingga harus diserahkan kepada Tuhan, menjadi milik Tuhan selama-lamanya.
Pada mulanya Tuhan menciptakan manusia sama mulia dengan Tuhan, memiliki gambar dan tulisan Allah Tritunggal dan ditempatkan di taman Eden. Namun manusia diperdaya oleh ular dengan kelicikannya sehingga berbuat dosa dan telanjang, kehilangan gambar Allah, dan dibuang ke dunia, hidup dalam suasana kutukan. Di dalam dunia, manusia tetap berbuat dosa sampai puncaknya dosa, telanjang dan tidak tahu malu. Ini sama dengan memiliki gambar anjing dan babi, sampai gambar setan.
Tuhan berusaha untuk mengembalikan manusia pada gambar dan tulisan Allah Tritunggal, caranya:
- Lewat baptisan air yang benar, sama dengan masuk bahtera Nuh.
1 Petrus 3:20-21
3:20yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa (=bertobat) harus dikuburkan dalam baptisan air bersama Yesus dan bangkit untuk menerima hidup baru, hidup Surgawi, yaitu memiliki hati nurani yang baik (taat dengar-dengaran), hidup dalam kebenaran.
- Lewat doa penyembahan.
Lukas 9:28-29
9:28Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
9:29Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.
Doa penyembahan yang benar harus didorong oleh firman pengajaran benar, yang akan menghasilkan kemuliaan/ keubahan hidup, sampai sama mulia dengan Yesus, kembali pada gambar Allah Tritunggal.
Lukas 9:34
9:34Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka.
Yang harus diubahkan adalah ketakutan.
Lukas 21:25-26
21:25"Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
21:26Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
Ketakutan adalah pembunuh utama manusia, secara jasmani dan rohani, sehingga kering rohani, mati rohani, sampai binasa.
Ada 3 macam ketakutan:
- Ketakutan karena berbuat dosa.
Kejadian 3:9-10
3:9Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
3:10Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
Segala sesuatu di dunia tidak bisa menjamin manusia hidup tenang, bahagia. Jika ada dosa, maka akan tetap ketakutan, sebab dikuasai maut. Jika hidup benar, bebas dari dosa, maka hidup akan tenang, bahagia, semua enak dan ringan.
- Ketakutan karena angin dan gelombang.
Matius 14:24-26
14:24Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
14:25Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
14:26Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
Angin dan gelombang ditiupkan oleh setan dengan kuasa maut untuk menenggelamkan, sehingga gugur dari iman dan binasa selamanya.
Angin = pengajaran palsu yang membuat bimbang pada pengajaran benar, takut untuk berpegang pada pengajaran benar. Akibatnya adalah salah pilih, Tuhan dianggap hantu, ajaran benar ditolak dan mendukung ajaran palsu.
Gelombang = pencobaan-pencobaan di segala bidang sampai yang mustahil, sehingga takut untuk hidup benar dan mengambil jalan sendiri di luar firman, yang sama dengan jalan buntu dan kebinasaan.
- Ketakutan untuk menanti kedatangan Yesus kedua kali.
Wahyu 6:15-16
6:15Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
6:16Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.
Ini terjadi karena ada yang disembunyikan, tidak jujur, tidak terang-terangan.
Akibatnya adalah tertinggal dan binasa selamanya.
Lewat doa penyembahan, terjadi keubahan hidup, dari ketakutan daging menjadi takut akan Tuhan. Praktiknya:
- Membenci dosa-dosa sampai membenci dusta.
Amsal 8:13
8:13Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
- Hidup dalam urapan Roh Kudus dengan 7 wujudnya.
Yesaya 11:1-3
11:1Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2(1)Roh TUHAN akan ada padanya, (2)roh hikmat dan (3)pengertian, (4)roh nasihat dan (5)keperkasaan, (6)roh pengenalan dan (7)takut akan TUHAN;
11:3ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
Tunggul menunjuk kehidupan yang tidak berdaya, gagal, tidak berguna, tidak ada harapan, tidak ada masa depan.
Keluaran 5:12
5:12Lalu berseraklah bangsa itu ke seluruh tanah Mesir untuk mengumpulkan tunggul gandum sebagai pengganti jerami.
Tunggul menunjuk pada kehidupan yang dipakai oleh setan untuk pembangunan Babel. Cirinya adalah tidak setia, jahat dan najis.
Jika kita mau mengaku, maka lewat doa penyembahan, Roh Kudus akan mengurapi kita. Hasilnya:
- Tunggul akan bertunas. Urapan Roh Kudus mematikan dosa-dosa sampai puncaknya dosa sehingga ada harapan untuk hidup benar dan suci, menyenangkan hati Tuhan, menjadi berkat bagi orang lain.
- Berbunga = Roh Kudus memberi karunia-karunia yang menetapkan jabatan pelayanan, untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Ini sama dengan menerima jubah maha indah, sehingga hidup kita akan indah.
Kita harus setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan, jangan menjadi bunga yang layu/ gugur.
- Berbuah = berubah. Roh Kudus mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Galatia 5:22-23
5:22Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Kasih, sukacita, damai sejahtera = gambar Allah Bapa
Kesabaran, kemurahan, kebaikan = gambar Anak Allah.
Kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri = gambar Allah Roh Kudus.
Kita kembali pada gambar Allah Tritunggal, sehingga layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Tuhan memberkati.