bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa Session IIIMatius 25:31-3225:31. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. 25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,Pada saat kedatangan Yesus kedua kali, Yesus tampil dalam 2 penampilan:
- sebagai Raja segala raja yang memerintah di atas tahta kemuliaan,
- sebagai Gembala yang menuntun hidup kita sampai ke tahta kemuliaan.
Lewat doa dan puasa,kita akan bisa lebih jelas memandang/menyembah Yesus sebagai Raja segala raja dan Gembala Agung sehingga kita dituntun sampai ke tahta kemuliaan bersama Dia. Matius 6:176:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, Secara jasmani, tanda berpuasa yang benar adalah tidak makan dan tidak minum.
Secara rohani, tanda berpuasa yang benar adalah:
- meminyaki kepala = pikiran diurapi oleh Roh Kudus,
- mencuci muka = hati disucikan oleh firman pengajaran yang benar.
Jadi,
berpuasa adalah memberi kesempatan seluas-luasnya kepada firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus untuk menyucikan hati dan pikiran kita. Markus 7:217:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, 7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Hati dan pikiran ini adalah pusat kerohanian kita. Kalau hati dan pikiran disucikan, maka seluruh kehidupan akan disucikan. Kalau hati dan pikiran disucikan, mata hati kita akan lebih jelas memandang Tuhan.
Matius 5:85:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya,karena mereka akan melihat Allah. Lewat doa puasa, hati kita akan disucikan dan dilembutkan, sehingga bisa menyembah Tuhan (lebih jelas memandang Tuhan) dalam 2 penampilan:- Menyembah Yesus sebagai Raja segala raja.
Yesaya 6:5-7
6:5. Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
6:6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
6:7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
Maka kita akan mengalami penyucian bibir/mulut.
Mulut yang najis adalah perkataan yang kotor, najis, dusta, tidak menjadi berkat bagi orang lain, termasuk perkataan jenaka yang berlebihan.
Mulut ini harus disucikan sehingga tidak ada lagi dusta, berkata benar, menjadi berkat bagi orang lain, jujur dalam pengajaran yang benar, jujur dalam nikah, jujur dalam keuangan.
Hasilnya:
- Diutus oleh Sang Raja dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Yesaya 6:8
6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
Kita harus melayani dengan setia, benar, dan bertanggung jawab.
- Sang Raja yang memelihara kehidupan kita sampai tidak berkekurangan suatupun.
Lukas 22:35-36a
22:35 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?"
22:36 Jawab mereka: "Suatupun tidak."
Secara rohani, tangan Sang Raja juga memelihara kehidupan rohani kita sampai tidak bercacat cela, menjadi mempelai wanita yang layak untuk duduk di tahta kemuliaan.
- Memandang Yesus sebagai Gembala yang Agung.
Matius 20:34
20:34 Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia.
Melihat Yesus sebagai Gembala Agung adalah untuk diikuti.
Wahyu 7:17
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Maka tangan Gembala Agung akan menuntun kita sampai ke tahta Yerusalem Baru.
Bukti melihat Gembala dan dituntun oleh Gembala ke Yerusalem Baru adalah kita mengalami pembaharuan/keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani.
Dua orang buta menunjuk pada suami-istri.
Pembaharuan orang buta menunjuk pada pembaharuan karakter,yaitu egois. Egois adalah kehidupan yang tidak tergembala, hanya mementingkan kepentingan diri sendiri. Kita harus diubahkan menjadi kehidupan yang tergembala.
Juga pembaharuan nikah.Jangan sampai egois dalam nikah, tetapi harus saling mengasihi. Orang yang egois dalam nikah tidak akan bisa melakukan kewajiban. Biar kita diubahkan menjadi kehidupan yang mau memperhatikan kepentingan orang lain, bisa mengasihi suami/istri seperti diri sendiri.
Juga pembaharuan tahbisan.Pelayanan jangan sampai hanya untuk memuaskan diri sendiri, hanya puas dengan perkara jasmani. Pelayanan harus untuk menyenangkan hati Tuhan.
Hasilnya:
- Tangan Sang Gembala menuntun kita ke masa depan yang indah dan pasti.
- Tangan Sang Gembala menghapus air mata, artinya menyelesaikan semua masalah, membahagiakan kita. Wahyu 7:17
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Sampai kedatangan Yesus kedua kali kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia dan tidak ada lagi air mata, masuk Yerusalem Baru dan layak duduk di tahta kemuliaan.
Tuhan memberkati.