Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 21:1-8 terbagi menjadi 3 bagian:
- [ayat 1] Langit dan bumi baru -->pembaharuan perhatian.
- [ayat 2-3] Manusia baru -->pembaharuan hati sampai seluruh hidup.
- [ayat 4-8] Suasana baru.
- [ayat 4] Suasana tanpa maut.
- [ayat 6] Suasana kepuasan Surga.
- [ayat 7] Suasana kemenangan.
- [ayat 8] Suasana kebenaran, kesucian, kesempurnaan.
ad. c. Suasana kemenangan.
Wahyu 21:7 21:7 Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.Tahun 2024 adalah tahun kemenangan.
Syarat untuk menang bersama Tuhan:
- Menjadi imam yang suci.
- Dipanggil, dipilih, setia.
- Kita harus hidup dalam tangan Tuhan.
Amsal 21:31 21:31 Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan, tetapi kemenangan ada di tangan TUHAN.Bagaimana supaya bisa hidup dalam tangan Tuhan?
- Kita harus taat dengar-dengaran = mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan mengulurkan tangan, kita hidup dalam tangan Tuhan.
Herodes tidak taat dalam nikah, mengambil istri Filipus saudaranya = di luar tangan Tuhan. Akibatnya adalah memenggal kepala Yohanes Pembaptis, binasa.
Petrus tidak taat dalam tahbisan, dari penjala manusia kembali menjadi penjala ikan = di luar tangan Tuhan. Akibatnya adalah gagal, telanjang.
Namun Petrus kembali taat sehingga menangkap 153 ekor ikan. 1+5+3 = 9, angka kasih karunia yang sanggup menjadikan yang tidak ada menjadi ada untuk memelihara hidup kita, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
- Kita harus merendahkan diri dan mengaku hanya tanah liat yang berada dalam tangan Tuhan, dibentuk oleh tangan Tuhan menjadi makhluk hidup.
Kejadian 2:7
2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Namun manusia seringkali sombong, lupa bahwa dirinya hanya tanah liat sehingga merasa benar sendiri, merasa hebat, lupa diri, lupa Tuhan, lupa orang tua. Ini sama dengan di luar tangan Tuhan. Manusia hanya berbuat dosa sampai puncak dosa, binasa.
Mazmur 103:8-14
103:8 TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
103:9 Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam.
103:10 Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,
103:11 tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;
103:12 sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
103:13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
103:14 Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.
Tuhan selalu ingat manusia adalah debu tanah liat yang banyak kekurangan, kelemahan, dosa sehingga Tuhan tidak menghukum, tetapi mengutus Yesus, Anak-Nya yang tunggal, satu-satunya manusia yang tidak berdosa, merendahkan diri sampai mati di kayu salib untuk menanggung, mengampuni dan melepaskan dosa, sehingga manusia bisa kembali ke dalam tangan Tuhan.
Praktik mengaku tanah liat:
- Mengaku tidak layak, hanya untuk diinjak-injak sehingga mendorong kita untuk selalu berdamai dengan Tuhan dan sesama.
Proses berdamai:
- Lewat dorongan pedang firman yang menunjuk dosa, kita bisa sadar, menyesal, mengaku dosa sejujurnya dengan hancur hati kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
- Mengampuni dosa orang lain dan melupakan.
Maka darah Yesus menghapus segala dosa, sehingga kita mengalami damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan. Ini bukti kita kembali kepada Tuhan, semakin dekat dengan Tuhan, berada dalam tangan Tuhan. Jika makin jauh dari Tuhan, hidup akan semakin berat.
Contoh orang-orang yang berdamai dan kembali ke dalam tangan Tuhan:
- Perempuan Samaria mengakui dosa kenajisan dan meninggalkannya [Yohanes 4:16-18], dosa kepahitan iri, benci, dendam [Yohanes 4:9].
- Ayub mengakui dosa kebenaran diri sendiri (menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain dan Tuhan, dengan pura-pura berbuat baik).
Ayub 32:1-2
32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
Ayub 42:5-6
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Ciri kebenaran sendiri adalah terlalu banyak bicara sampai salah bicara, bersungut, berbantah, bertengkar.
- Mengaku tidak mampu, tidak bisa apa-apa sehingga mendorong kita untuk menyerah sepenuh kepada Tuhan.
Mulai dari menyerahkan kekuatiran, ketakutan, dll, sampai menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan. Kita bisa percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, kita bisa tersungkur di bawah kaki Tuhan, seperti rasul Yohanes di pulau Patmos.
Wahyu 1:9,17
1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
Kita menyembah Tuhan dengan hancur hati.
Rasul Yohanes memilik meja roti sajian (firman) dan pelita emas (kesaksian Yesus) tetapi tidak memiliki mezbah dupa emas, artinya kurang menyembah Tuhan atau penyembahan belum mencapai ukuran, belum gemar menyembah Tuhan. Tuhan izinkan dibuang ke pulau Patmos = menderita karena Yesus, percikan darah untuk meningkatkan kerohanian kita sampai bisa gemar menyembah Tuhan, hanya memandang wajah Yesus, tersungkur di bawah kaki Yesus, menyembah dengan hancur hati, mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan mengulurkan tangan kepada kita, kita hidup dalam tangan Tuhan.
Hasilnya:
- [ayat 17] Kuasa pembaharuan dari takut pada sesuatu di dunia sampai melawan Tuhan, menjadi takut akan Tuhan. Kita tidak mau berbuat dosa, membenci dosa sampai dusta, taat dengar-dengaran.
- Kuasa untuk membangkitkan apa yang sudah mati.
Wahyu 1:18
1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Kuasa perlindungan, pemeliharaan Tuhan di tengah kesulitan dunia. Kuasa untuk menyelesaikan semua masalah mustahil. Kuasa untuk membentuk kita menjadi bejana kemuliaan Tuhan = hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang dipakai oleh Tuhan untuk memuliakan Tuhan. Kuasa untuk menjadikan semua baik.
- Kuasa penciptaan untuk menciptakan kita sempurna.
Tuhan memberkati.