Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa Session III
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 3:18-193:18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!Tuhan menegor, menasihati, dan menghajar jemaat Laodikia (= jemaat akhir jaman) untuk membeli harta Surgawi supaya kaya rohani, tidak suam rohani dan tidak dimuntahkan oleh Tuhan, tetapi bisa berkenan kepada Tuhan, menyenangkan Tuhan. Maka Tuhan juga akan menyenangkan kita, memberi kebahagiaan Surga sampai hidup kekal. Ada 3 macam harta Surga: emas (iman), pakaian putih (pelayanan) dan minyak (urapan Roh Kudus).
Matius 6:19-206:19 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.6:20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.Waspada, ada 3 musuh yang mengincar harta Surga:
- Ngengat, merusak pakaian putih, yaitu jahat dan malas.
- Karat, merusak logam.
- Pencuri, mencuri minyak urapan
Kita masih mempelajari yang ketiga.
Praktik pencuri (antikris) mencuri minyak urapan:
- Menghujat Roh Kudus [Matius 12:31-32], yaitu tidak mau mengaku dosa, tidak aktif dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus.
(sudah dijelaskan dalam Ibadah Raya Malang, 31 Januari 2016)
- Mendukakan Roh Kudus.
Efesus 4:30-32
4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Yaitu menyimpan kepahitan, kegeraman, dll, sehingga menjadi garam yang tawar. Hatinya tawar, kecewa, putus asa, tidak setia dalam ibadah pelayanan, sampai tinggalkan Tuhan. Perbuatannya busuk, jahat dan najis. Perkataannya tawar, yaitu dusta, fitnah, dll.
Matius 5:13
5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Akibatnya adalah terbuang seperti muntah dan masuk aniaya antikris.
Sikap yang benar adalah jangan mendukakan Roh Kudus. Artinya membuang kepahitan, kegeraman, dll.
Efesus 4:32
4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Kita menjadi ramah, saling mengaku dan saling mengampuni. Maka darah Yesus menyelesaikan dosa-dosa sehingga kita mengalami damai sejahtera. Ini sama dengan menjadi garam yang asin, kehidupan yang diurapi Roh Kudus.
Markus 9:49-50
9:49 Karena setiap orang akan digarami dengan api.
9:50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
Ciri garam yang asin adalah kuat dan teguh hati, tidak kecewa/ putus asa menghadapi apa pun, tetap setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan, sampai garis akhir. Perbuatan benar dan suci. Perkataan benar dan baik, bisa bersaksi dan menjadi berkat bagi orang lain.
Garam asin juga menunjuk kehidupan yang dipakai untuk memuliakan Tuhan, sampai menjadi garam dunia atau terang dunia, sempurna seperti Yesus.
Sifat garam asin:
- Mau dikirim ke tempat-tempat yang membutuhkan, sekalipun tidak sesuai keinginannya. Ini sama dengan taat dengar-dengaran.
- Murah tetapi dibutuhkan, artinya sederhana, tidak menonjolkan diri/ sesuatu dari dunia, ada tetapi merasa tidak ada.
- Rela melarut untuk memberi rasa enak, menjadi berkat bagi orang lain. Tidak egois, rela berkorban untuk Tuhan dan untuk orang lain.
Contoh garam asin adalah Yesus yang taat sampai mati di kayu salib. Kita juga harus taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, menyembah Tuhan, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan. Hasilnya:
- Kita mengalami uluran tangan Tuhan dengan kuasa penciptaan.
Yohanes 21:3, 7
21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
Petrus gambaran laki-laki, yang sering mengandalkan kemampuan, kepandaian, pengalaman, dll, sampai tidak taat pada firman. Akhirnya gagal dan telanjang.
Yohanes 21:5-6
21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
Jika taat dengar-dengaran pada firman, kita mengalami kuasa penciptaan untuk memelihara kita secara ajaib di tengah kemustahilan.
- Tuhan mengulurkan tangan dengan kuasa kesembuhan.
Markus 5:25-28
5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
5:26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
5:27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
5:28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
Perempuan pendarahan 12 tahun, sering berharap orang lain, berharap uang, dll. Akibatnya keadaannya makin buruk. Jika bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengulurkan tangan dengan kuasa kesembuhan untuk menyembuhkan penyakit secara jasmani dan rohani. Perpecahan dalam nikah rumah tangga, kebusukan dalam nikah dan buah nikah, akan dipulihkan oleh Tuhan.
- Tuhan mengulurkan tangan dengan kuasa pengangkatan.
1 Petrus 5:5-6
5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Kaum muda jika bisa taat dengar-dengaran, akan ditinggikan pada waktunya. Tuhan mengulurkan tangan dengan kuasa pengangkatan untuk menjadikan semua berhasil dan indah pada waktunya. Kita dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus. Kita diubahkan, mulai dari jujur, sama dengan garam asin yang tidak bisa tawar.
Sampai jika Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan, layak menyambut kedatangan Yesus di awan-awan yang permai.
Tuhan memberkati.