Pembicara: Pdt. Dadang Hadi Santoso
Matius 10:3810:38Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.Siapa yang layak untuk mengikut Tuhan, layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali, sampai layak masuk Yerusalem Baru? Yaitu kehidupan yang mau memikul salib. Memikul salib artinya mau menanggung penderitaan daging karena kehendak Tuhan.
2 Tesalonika 1:11-121:11Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu,1:12 sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.Wujudnya adalah mau menerima firman pengajaran yang benar, firman pengajaran lebih tajam dari pedang bermata dua.
Ibrani 4:124:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.Menerima firman pengajaran yang benar seperti daging terkena pedang, sakit dan menderita bagi daging.
Firman pengajaran juga seperti palu yang keras dan seperti api.
Yeremia 23:2923:29Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?Namun bukan untuk menghancurkan kita, tetapi untuk membentuk kehidupan kita, manusia berdosa yang keras seperti batu, supaya menjadi sama mulia seperti Yesus.
Keluaran 34:134:1Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Pahatlah dua loh batu sama dengan yang mula-mula, maka Aku akan menulis pada loh itu segala firman yang ada pada loh yang mula-mula, yang telah kaupecahkan.Seperti dua loh batu yang baru, dibentuk dan dipahat sama seperti dua loh batu yang mula-mula.
Dua loh batu yang mula-mula, batunya dari Tuhan, ditulisi oleh Tuhan, menunjuk pribadi Yesus, Mempelai Pria Surga.
Dua loh batu yang baru, batunya dari dunia, ditulisi oleh Tuhan lewat Musa, menunjuk manusia keras hati yang mau dijadikan sama seperti Yesus.
Tempat untuk kita bisa dibentuk menjadi sama seperti Yesus adalah di ruangan suci, ada 3 macam alat, menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah:
- Pelita emas = ketekunan dalam ibadah raya.
- Meja roti sajian = ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
- Mezbah dupa emas = ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Jika kita tekun dalam kandang penggembalaan, kita mengalami pembentukan secara intensif, sedikit demi sedikit, sampai menjadi sama mulia dengan Yesus.
Matius 5:27-285:27Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.5:28Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.Pembentukan mulai dari hati, bagian yang paling keras, yaitu:
- Hati yang berisi keinginan jahat dan najis.
Keinginan jahat yaitu cinta akan uang, membuat kikir (tidak bisa memberi) dan serakah (merampas milik orang lain).
Keinginan najis yaitu dosa seks dengan berbagai ragamnya, termasuk kawin campur, kawin cerai, sampai kawin mengawinkan.
- Hati yang tidak taat pada firman pengajaran yang benar.
Zakharia 7:12
7:12Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.
Jika sudah dibentuk, disucikan, maka batu bisa ditulisi 10 hukum Allah.
Keluaran 34:2834:28Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan TUHAN empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman.
Sama dengan ditulisi dengan kasih dari Mempelai Pria Surga.
2 Korintus 3:33:3Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.Jika tidak mau menerima firman pengajaran yang benar, menolak dibentuk dengan pedang dan palu, maka akan tetap menjadi batu yang keras. Sehingga akan ditulisi oleh dosa, sampai permanen.
Yeremia 17:117:1“Dosa Yehuda telah tertulis dengan pena besi, yang matanya dari intan, terukir pada loh hati mereka dan pada tanduk-tanduk mezbah merekaBukti jika hati kita ditulisi oleh kasih dari Mempelai Pria Surga:
- Bisa menjadi suratan Kristus yang terbuka, menjadi kesaksian.
- Bisa mengasihi Tuhan, mengutamakan Tuhan lebih dari yang lain.
Daniel 3:16-18
3:16Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
3:17Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
3:18tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.”
Sadrakh, Mesakh, Abednego lebih mengasihi Tuhan daripada nyawanya.
Markus 8:35
8:35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.
Yesaya 54:5-754:5Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.54:6Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati TUHAN memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu.54:7Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali.Jika hati ditulisi oleh kasih dari Mempelai Pria Surga, hasilnya adalah kita mengalami kasih setia Tuhan selama-lamanya. Kegunaan kasih setia Tuhan:
- Untuk menyelamatkan kita dari segala pencobaan, sampai puncaknya saat jaman antikris berkuasa selama 3,5 tahun di bumi.
- Untuk menciptakan yang tidak ada menjadi ada, yang mustahil menjadi tidak mustahil, yang sudah mati/ busuk menjadi indah. Sampai menciptakan kita menjadi sama mulia dengan Tuhan, menjadi mempelai wanita Tuhan.
Tuhan memberkati.