Matius 26:17-1926:17. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" 26:18 Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku." 26:19 Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah.Hari raya Roti Tidak Beragi = hari raya Paskah = perjamuan Paskah.
Artinya sekarang adalah kelepasan dari dosa-dosa lewat bertobat dan lahir baru.
Perjamuan Paskah akan meningkat dan memuncak sampai pada Perjamuan Kawin Anak Domba.
Wahyu 19:919:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."Perjamuan Kawin Anak Domba adalah kelepasan kita dari segala dosa dan dari dunia, untuk bertemu dengan Tuhan di awan-awan yang permai.
Perjamuan Kawin Anak Domba juga adalah pertemuan antara Yesus dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Sorga dengan sidang jemaat sebagai mempelai wanita Sorga di awan-awan yang permai.
Perjamuan Kawin Anak Domba ini terjadi pada saat kedatangan Yesus kedua kali, sesudah itu masuk Kerajaan 1000 tahun damai, sesudah itu masuk Kerajaan Sorga yang kekal.
Nikah Kristiani bukan hanya sampai di bumi saja, tetapi sampai pada Pesta Nikah Anak Domba Allah atau nikah yang rohani, nikah yang sempurna.
Banyak kehidupan yang dipanggil untuk masuk nikah jasmani, tetapi hanya sedikit yang dipilih untuk masuk nikah yang rohani, nikah yang sempurna. Sebab itu kita harus berusaha keras untuk mencapai nikah yang rohani, Pesta Nikah Anak Domba Allah.Matius 26:1826:18 Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku." Perjamuan Paskah dikaitkan dengan "waktu-Ku hampir tiba".
Dalam Matius 26 ini menunjuk pada waktu kematian Yesus sebagai Anak Domba Paskah sudah hampir tiba. Yesus segera mati di kayu salib, tetapi Dia bangkit dan naik ke Sorga.
Di akhir jaman ini, "waktu-Ku hampir tiba" berarti waktu kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga segera tiba.
Apa yang harus kita persiapkan menyambut kedatangan Yesus kedua kali sehingga bisa masuk Pesta Nikah Anak Domba?Matius 24:32-3324:32. Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. 24:33 Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.Yang harus kita persiapkan adalah
BELAJAR PADA 3 HAL, yaitu:
- Belajar pada pohon ara.
Pohon ara harus melembutsehingga bisa bertunas dan berbuah. Kalau pohon ara tetap keras, maka tidak akan berbuah/hanya berdaun saja/gagal.
Pohon ara yang rantingnya keras menunjuk pada kehidupan yang keras hati, sehingga pasti tidak berbuah dan gagal.
Praktek keras hati adalah:
- Pohon ara di taman Eden.
Kejadian 3:7
3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Daun pohon ara ini digunakan untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa, nikah yang jatuh dalam dosa, nikah yang gagal.
Daun pohon ara ini menunjuk pada kebenaran diri sendiri,yaitu menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan, menyalahkan firman pengajaran yang benar.
Kejadian 3:9-13
3:9. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
3:11. Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
3:12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."
Kalau saling menyalahkan, akibatnya adalah tidak bisa bertobat, dan diusir masuk dalam suasana kutukan. Di mana ada kebenaran diri sendiri, suasana taman Eden akan berubah menjadi suasana kutukan.
Sikap yang benar adalah melembut, yaitu saling mengaku dan saling mengampuni. Maka dosa akan diselesaikan oleh darah Yesus, dan nikah bisa menyatu. Maka ini akan menghasilkan buah-buah berkat dari Tuhan, sampai ke anak cucu. Baik berkat rohani, yaitu ada pembukaan firman; dan berkat jasmani untuk pemeliharaan hidup sehari-hari sampai ke anak cucu.
- Pohon ara di pinggir jalan.
Matius 21:18-20
21:18. Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
21:19 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.
21:20 Melihat kejadian itu tercenganglah murid-murid-Nya, lalu berkata: "Bagaimana mungkin pohon ara itu sekonyong-konyong menjadi kering?"
Ini menunjuk pada kehidupan yang tidak tergembala = kehidupan yang tidak punya pokok, tidak melekat pada pokok anggur yang benar.
Berdaun lebat artinya banyak pelayanan, banyak aktivitas, tetapi tanpa firman pengajaran yang benar, tidak sesuai kehendak Tuhan.
Akibatnya juga adalah dikutuk oleh Tuhan, kering rohaninya, tidak ada kepuasan, sehingga mencari kepuasan-kepuasan di dunia dan jatuh dalam dosa.
Matius 7:21-23
7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Melayani tanpa pengajaran yang benar = pembuat kejahatan, makin melayani makin berbuat jahat, sampai akibatnya "Enyahlah dari pada-Ku".
Melembut artinya tergembala pada firman pengajaran yang benar, seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar.
Yohanes 15:3
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Kalau tergembala pada firman pengajaran yang benar, maka kita akan mengalami penyucian secara intensif/terus-menerus, terutama terhadap dosa Yudas, yaitu keinginan akan uang (akar kejahatan) yang akan selalu diikuti akar kenajisan, yang mengarah pada dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.
Kalau disucikan, maka kita akan bisa menghasilkan buah-buah terang, yaitu buah kesucian.
Ibrani 13:4-5
13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Mulai dari nikah yang suci, tidak ada persundalan, perzinahan, perselingkuhan.
Juga kesucian dalam hal keuangan, yaitu jujur soal keuangan. Dalam berkat yang kita terima ada milik Tuhan yang harus dikembalikan, juga ada berkat milik sesama. Semua harus jujur dalam nikah, jangan sampai ada sembunyi-sembunyi antara suami/istri.
Pelayanan dengan buah-buah terang sama dengan memberi makan Yesus yang lapar, memuaskan Tuhan.
Ibrani 13:6
13:6 Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"
Maka Tuhan ada bersama kita, untuk membela dan menolong kita, menyelesaikan segala masalah kita tepat pada waktuNya.
- Belajar pada hamba yang setia dan bijaksana.
Matius 24:45
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
Setia dan bijaksana = memberi makan Tuhan, memuaskan dan menyenangkan Tuhan. Maka Tuhan pasti memuaskan kita, memberi kebahagiaan Sorga, menata rapi dan indah masa depan kita.
- Belajar pada nabi Nuh.
Matius 24:37-38
24:37 "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
24:38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
Kejadian 6:8
6:8. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Kita harus hidup dalam kasih karunia Tuhan. Prakteknya:
- Masuk bahtera dengan 3 tingkat.
Ini mengingatkan kita pada Tabernakel. Yang masuk adalah pasangan mempelai.
Jadi, masuk bahtera dengan 3 tingkat artinya menerima dan berpegang teguh pada pengajaran Tabernakel dan Kabar Mempelai yang diwahyukan pada alm. van Gessell.
Jangan coba-coba keluar dari bahtera, nanti akan mati!
- Hidup benar dan tulus, jujur ('ya' katakan 'ya', 'tidak' katakan 'tidak'), sampai menyembah Tuhan.
Kejadian 6:9
6:9 Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.
Rahasia seorang hamba Tuhan adalah bergaul dengan Tuhan, yaitu banyak menyembah Tuhan.
- Menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung, penderitaan tanpa dosa bersama Tuhan.
1 Petrus 2:19
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
1 Petrus 4:14
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Maka di situ ada Shekinah Glory, sinar kemuliaan Tuhan, yaitu keubahan hidup sedikit demi sedikit dari manusia jasmani menjadi manusia rohani. Mulai dari jujur, tidak ada dusta.
Dengan adanya dupa dan darah, maka setiap langkah hidup kita adalah langkah mujizat, sampai keubahan terakhir menjadi sama mulia dengan Tuhan, sampai kembali ke Yerusalem Baru.
Tuhan memberkati.