Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 7:97:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa adalah mempelai wanita Sorga yang sempurna, yang layak menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai sampai bisa berdiri di hadapan takhta Sorga.
Syarat untuk bisa berdiri di hadapan takhta Sorga adalah:
- Memakai jubah putih.
- Memegang daun-daun palem.
ad. 2. Memegang daun palem.
Ini dikaitkan dengan perjalanan terakhir Yesus menuju Yerusalem dengan menunggangi keledai muda.
Yohanes 12:12-1512:12. Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem, 12:13 mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!" 12:14 Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis: 12:15 "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai." Keledai adalah gambaran bangsa Kafir.
Yerusalem adalah gambaran Kerajaan Sorga.
Muda artinya kehidupang yang selalu mengalami pembaharuan.
Jadi, yang dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna (perjalanan menuju Kerajaan Surga) adalah bangsa kafir yang dibaharui.
Pelayanan pembangunan tubuh Kristus mulai dari nikah, lalu meningkat masuk dalam penggembalaan, antar penggembalaan, sampai kesatuan tubuh Kristus yang sempurna (Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna).
Langkah-langkah keledai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna adalah:
- Langkah penyucian. Kita harus suci untuk bisa dipakai Tuhan.
- Langkah penyerahan diri sepenuh. Kita harus menyerah untuk bisa dipakai Tuhan.
Proses penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan adalah:
- Menyerahkan segala kekuatiran kepada Tuhan.
Mazmur 55:23
55:23 Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.
1 Petrus 5:7-8
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
5:8. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
"Serahkanlah segala kekuatiranmu" dituliskan dua kali artinya kita harus menyerahkan kekuatiran secara rohani dan jasmani.
Contoh kekuatiran secara rohani adalah kekuatiran dalam pelayanan.
Contoh kekuatiran secara jasmani adalah kekuatiran dalam pekerjaan, penyakit, nikah (jodoh), dan kekuatiran akan masa depan.
Kuatir artinya takut pada sesuatu yang belum terjadi.
Kekuatiran mengakibatkan tidak benar. Jika orang kuatir akan sesuatu maka akan mengambil jalan pintas, jalan di luar firman, melakukan yang tidak benar, sehingga jatuh bahkan rebah dan tidak bangkit lagi, tidak tertolong lagi.
Orang benar tidak perlu kuatir karena Tuhan tidak akan membiarkan. Tuhan beserta orang benar. Jika kita hidup benar, maka kita tidak akan goyah apalagi terjatuh.
Penyebab kekuatiran adalah mendengar suara singa iblis yang mengaum yakni gosip, ancaman yang mengerikan, sampai ajaran palsu.
Oleh karena itu, agar tidak kuatir (tidak goyah, tetap kuat teguh hati), kita harus menjaga jangan sampai mendengar auman singa iblis.
Kuatir merupakan gejala tidak tergembala. Karena itu dalam menghadapi kekuatiran, kita harus mantap dalam penggembalaan, tekun dalam tiga macam ibadah pokok, hanya mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman penggembalaan (suara gembala).
Firman penggembalaan adalah firman pengajaran yang benar yang dipercayakan Tuhan pada seorang gembala untuk disampaikan terus-menerus, berulang-ulang, dan berkesinambungan, menjadi makanan pokok bagi sidang jemaat, untuk pertumbuhan rohani dan sebagai kekuatan ekstra.
Bentuk firman penggembalaan yaitu:
- Firman nubuatan.
Amos 3:7-8
3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
3:8 Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?"
Firman nubuatan (pembukaan rahasia firman) adalah firman yang mengungkapkan segala sesuatu yang belum terjadi, tapi pasti akan terjadi, supaya kita siap sedia.
Firman nubuatan adalah auman singa Yehuda yang menandingi auman singa setan, sehingga kita tenang (tidak kuatir, tidak goyah) dan tetap kuat dan teguh hati.
- Firman penyucian (pedang firman) adalah firman yg mengungkapkan segala dosa sampai segala dosa yang tersembunyi dalam sidang jemaat.
Jika dosa tersembunyi, maka hadirat Tuhan sebagai Imam Besar juga tersembunyi, artinya tidak ada pelayanan Imam Besar. Akibatnya adalah tidak ada urapan Roh Kudus, tidak pernah puas, kering, tidak ada damai, makin terjerumus dan merosot.
Jika dosa disembunyikan, maka akan menjadi kanker dosa yang menyerang bagian tubuh yang lemah (orang yang lemah secara rohani):
- Kanker mulai dari kanker mulut.
2 Timotius 2:16-18
2:16 Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.
2:17 Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus,
2:18 yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang.
Kanker mulut secara rohani adalah perkataan kosong, sia-sia, dusta, gosip, hujat (menyalahkan ajaran yang benar dan membenarkan ajaran yang salah), sampai ajaran palsu. Hati-hati dengan ajaran palsu. Contoh ajaran palsu adalah ajaran yang menolak salib, hanya menggembar-gemborkan kebangkitan secara jasmani. Kanker rohani mengakibatkan orang yang lemah rohani menjadi mati rohani.
- Kanker rahim, secara rohani artinya tidak lahir baru, tetap mempertahankan hidup lama yang penuh dengan kebusukan, yang menimbulkan kebenaran diri sendiri (kebenaran dengan menyalahkan orang lain atau menutupi dosa dengan menyalahkan Tuhan atau menyalahkan orang lain, kebenaran di luar Alkitab). Kebenaran diri sendiri hanya mengakibatkan perpecahan.
Hosea 5:13-14
5:13 Ketika Efraim melihat penyakitnya, dan Yehuda melihat bisulnya, maka pergilah Efraim ke Asyur dan mengutus orang kepada Raja 'Agung'. Tetapi iapun tidak dapat menyembuhkan kamu dan tidak dapat melenyapkan bisul itu dari padamu.
5:14 Sebab Aku ini seperti singa bagi Efraim, dan seperti singa muda bagi kaum Yehuda. Aku, Aku ini akan menerkam, lalu pergi, Aku akan membawa lari dan tidak ada yang melepaskan.
Kanker dosa harus disucikan oleh auman singa Yehuda, yakni firman penggembalan yang diulang-ulang, sehingga kita bisa hidup suci.
Jika hidup suci, maka pasti Tuhan akan memelihara. Kita tidak perlu kuatir lagi karena bisa menyerahkan segalanya kepada Tuhan.
Jika tidak suci, maka pasti tidak terpelihara dan tetap hidup dalam kekuatiran.
1 Petrus 5:7
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Mazmur 23:1
23:1. Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
"Takkan kekurangan aku" artinya terpelihara bahkan berkelimpahan.
Jika hidup suci, maka Tuhan akan memelihara kita lahir dan batin sampai berkelimpahan. Kita bisa selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Makin suci, makin bahagia, makin terpelihara, makin mengucap syukur kepada Tuhan. Saat kita butuh, Tuhan yang menyediakan, sampai hidup berkelimpahan di Sorga nanti.
- Menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan.
Mazmur 37:5-7
37:5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
37:6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
37:7. Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
Prakteknya adalah:
- "Lebih bahagia memberi daripada menerima" artinya bisa mengembalikan milik Tuhan, dimulai dari milik Tuhan yang terkecil yakni perpuluhan. Baru kemudian bisa menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan.
Perpuluhan adalah pengakuan bahwa semua ini dari Tuhan, hanya karena Tuhan saja. Inilah jaminan hidup kita.
Persembahan khusus bagi Tuhan adalah memberi untuk pekerjaan Tuhan, dan kemudian memberi bagi sesama yang membutuhkan.
Kisah Para Rasul 20 : 35
20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
- Diam dan tenang.
Diam artinya berdiam diri dan koreksi diri. Jika ada dosa, kita harus mengaku dan bertobat. Maka kita akan selamat. Jika tidak ada dosa, kita harus tetap diam (tidak membela diri). Maka Tuhan yang akan membela.
Yesaya 30:14-15
30:14 seperti kehancuran tempayan tukang periuk yang diremukkan dengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu kepingpun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak."
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
Tenang artinya menguasai diri, tidak berharap orang lain atau sesuatu di dunia, hanya percaya dan berharap Tuhan saja. Kita harus tenang supaya bisa berdoa, berserah dan berseru pada Tuhan, mengulurkan tangan kepada Tuhan. Dan Tuhan akan memberikan kemenangan pada waktuNya.
1 Petrus 4:7
4:7. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Mazmur 37:5
37:5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
Tuhan akan bertindak:
- Meneduhkan. Kita menjadi damai sejahtera.
Jaga hati damai! Jika tidak damai, maka semua akan merosot.
Hati damai adalah landasan berkat Tuhan. Jika hati damai, maka semua enak dan ringan. Kita bisa setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir, terus maju sampai masuk Yerusalem Baru.
- Memberi keajaiban.
Ayub 37:14
37:14. Berilah telinga kepada semuanya itu, hai Ayub, diamlah, dan perhatikanlah keajaiban-keajaiban Allah.
Semua akan diselesaikan oleh Tuhan, yang mustahil menjadi tidak mustahil, yang gagal menjadi berhasil dan indah, yang hancur menjadi bejana kemuliaan (dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus untuk memuliakan Tuhan).
Yeremia 18:4
18:4 Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.
Saat Yesus datang kedua kali, kita akan diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia, layak untuk menyambut kedatanganNya di awan-awan yang permai, sampai berdiri di hadapan takhta Sorga.
Tuhan memberkati.