Imamat 24: 5-9=> roti sajian
24:5. "Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belasroti bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;
24:6. engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas murniitu, di hadapan TUHAN.
24:7. Engkau harus membubuh kemenyantulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan itulah yang harus menjadi bagian ingat-ingatan roti itu, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN.
24:8. Setiap hari Sabat ia harus tetap mengaturnya di hadapan TUHAN; itulah dari pihak orang Israel suatu kewajiban perjanjian untuk selama-lamanya.
24:9. Roti itu teruntuk bagi Harun serta anak-anaknya dan mereka harus memakannya di suatu tempat yang kudus; itulah bagian maha kudus baginya dari segala korban api-apian TUHAN; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya."
Roti sajian terdiri dari dua belas roti yang
disusun menjadi dua susun, enam buah sesusun. Dari sini kita dapatkan angka 66, menunjuk pada enam puluh enam kitab dalam alkitab--
firman pengajaran yang benar. Alkitab inilah ukuran dari firman pengajaran yang benar.
Kemudian
meja terbuat dari kayu disalut dengan emas murni; menunjuk pada
hati--kehidupan kita.
Jadi dua belas roti diletakkan di atas meja, artinya
hati kita/seluruh hidup kita harus diisi dengan firman pengajaran yang benar, lewat mendengar firman dengan sungguh-sungguh dalam urapan Roh Kudus, mengerti, percaya/yakin, sampai mempraktikkan firman pengajaran yang benar (taat dengar-dengaran), sehingga kita hidup dalam
kesucian; kita bisa
saling mengasihi(1 Petrus 1: 22), bahkan mengasihi musuh.
1 Petrus 1: 221:22.Karena kamu telah menyucikandirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihidengan segenap hatimu.Kalau ini sudah ada (kita mau diisi firman, hidup suci dan saling mengasihi), di atas roti akan dibubuhkan
kemenyan; kita bisa
berdoa menyembah Tuhan.
Biarlah kesempatan ini kita gunakan untuk bisa menyembah Tuhan--ada kemenyan yang dibakar dan berbau harum di hadapan Tuhan.
Doa penyembahan adalah proses perobekan daging dengan segala hawa nafsu, keinginan daging, kepandaian, kekayaan, kedudukan, sehingga kita bisa menyerah sepenuh pada Tuhan; bergantung sepenuh pada Tuhan. Boleh kita kaya, tetapi tidak boleh diandalkan, sebab itu harus dirobek. Tadi di Imamat 24 disebutkan: '
kemenyan itulah yang harus menjadi bagian ingat-ingatanroti itu.'
Jadi kita menyerah sepenuhnya kepada Tuhan; bergantung sepenuhnya kepada Tuhan sama dengan
kita hanya ingat Tuhan saja, jangan yang lain; kita hanya mengangkat tangan pada Tuhan. Itu saja. Ingatan akan dosa, kepandaian, kekayaan, kedudukan, pengalaman robek semua; jangan andalkan itu semua! Dan
Tuhan akan selalu mengingat kita, artinya: Dia memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk kita; Dia mengulurkan tangan kepada kita.
Kita ingat Tuhan; kita mengulurkan tangan kepada Tuhan:
Hanya Engkau Tuhan, tidak ada yang lain.Maka Tuhan juga selalu mengingat kita; memperhatikan, mempedulikan, bergumul untuk kita; Dia mengulurkan tangan kepada kita.
Hasilnya:
- Ayat 9= 'mereka harus memakannya'= jaminan pemeliharaan Tuhan secara jasmanikepada kita yang kecil dan tidak berdaya, di tengah kesulitan dunia yang besar sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Kalau diberi panjang umur sampai Tuhan datang kita harus melewati zaman antikris.
Harun harus memakannya, kalau tidak makan, berarti dosa. Luar biasa pelayanan Tuhan kalau kita bisa diisi firman, disucikan, saling mengasihi, dan hanya menyembah Tuhan--ingat Tuhan dan Tuhan mengingat kita.
Ayat 8= 'hari Sabat'= jaminan pemeliharaan secara rohaniyaitu mengalami Sabat--damai sejahtera di dalam Roh Kudus; kita mengalami urapan Roh Kudus (Sabat kecil), sehingga enak dan ringan di tengah gelombang sekalipun, sampai Sabar besar (kerajaan Seribu Tahun Damai), dan Sabat kekal (Yerusalem baru).
- Mengalami keubahan hidup. Pada cerita perempuan Kanani; bangsa kafir, Tuhan berkata: 'tidak patut roti untuk anak-anak diberikan pada anjing.' Jawaban perempuan itu: 'Tetapi anjing menjilat remah-remah roti.'
Kalau bangsa kafir mau diisi firman--makan roti--, akan terjadi jaminan keubahan hidup atau pembaharuan hidup (mujizat rohani) dari anjing menjadi domba; manusia daging/kafir menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Pembaharuan mulai dari mulutnya--'benar Tuhan, anjing menjilat remah-remah roti'; kata-kata iman.
Mulut tidak ada dusta, tetapi hanya kata-kata iman--kata-kata berdasarkan firman pengajaran yang benar--; berseru nama Yesus. Dan mujizat secara jasmani terjadi: kuasa kesembuhan yang ajaib: kuasa kesembuhan secara jasmani--anaknya yang dirasuk setan sembuh; penyakit, masalah ekonomi dipulihkan oleh Tuhan--, kesembuhan secara rohani--dari hidup dalam dosa, kutukan, kita bisa bertobat dan kembali pada Tuhan, dan nikah buah nikah dipulihkan.
Dan jika Yesus datang kembali, terjadi mujizat terakhir yaitu kita tidak salah dalam perkataan.
Kita manusia daging; bangsa kafir; anjing, banyak salah dalam kata-kata, tetapi kesempatan ini diisi firman, gunakan untuk berkata benar, terutama menyembah pada Tuhan; berseru nama Yesus, supaya kesembuhan jasmani dan rohani terjadi, dan nikah dan buah nikah dipulihkan. Semuanya bisa diselesaikan. Sampai kalau Tuhan datang kembali terjadi mujizat terakhir yaitu kita diubahkan jadi sempurna seperti Dia, tidak salah dalam perkataan, hanya berseru:
Haleluyauntuk menyambut kedatangan-Nya ke dua kali di awan-awan yang permai.
Ingat Dia, Dia akan ingat kita!Dia mempedulikan kita. Serahkan semua pada Dia!
Yakinlah, Dia tidak akan membiarkan kita, asal mau diisi roti firman, disucikan dan menyembah Dia.
Jangan berpikir Tuhan tinggalkan kita! Tidak! Biarpun kita kafir--anjing--, selama kita mau diisi roti firman, disucikan dan mau menyembah Dia, Dia tidak pernah meninggalkan kita. Serahkan semua baik jasmani, rohani maupun nikah dan buah nikah kita, kita hanya ingat Dia. Tidak ada yang mustahil bagi Dia. Dia bertanggung jawab atas hidup kita.
Tuhan memberkati.