Kita melanjutan dari Ibadah Doa Penyembahan.
Keluaran 22: 1 => dosa pencurian
22:1 "Apabila seseorang mencuri seekor lembu atau seekor dombadan membantainya atau menjualnya, maka ia harus membayar gantinya, yakni lima ekor lembu ganti lembu itu dan empat ekor domba ganti domba itu.
Lembu lebih besar dan lebih berat dari pada domba.
Mencuri lembu, artinya: dosa yang sudah membebani manusia--sudah bertumpuk-tumpuk; sudah berat. Kalau tidak dilepaskan, mebebani sampai di neraka. Ini sama dengan
beban dosa.
Mencuri domba, artinya dosa yang merintangi di depan. Namanya rintangan tidak perlu besar-besar, tetapi kecil-kecil. Ini sama dengan
jerat dosa.
Ibrani 12: 1-2
12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua bebandan dosa yang begitu merintangikita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
'
dosa yang begitu merintangi'= jerat dosa.
Mengapabeban dosa dan jerat dosa harus dilepaskan?
- Yang pertama: 'kita mempunyai banyak saksi yang bagaikan awan', artinya: banyak orang yang melihat.
Kalau terlepas dari dosa, kita akan menjadi kesaksian.
Kalau tidak menjadi kesaksian, kita akan menjadi sandungan--seperti leher diberi batu kilangan dan dilempar ke laut. Begitu berat hidupnya, tidak indah, sampai tenggelam dalam lautan api dan belerang.
Matius 18: 6
18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernyalalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.
Wahyu 18: 21
18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Dosa sandungan = dosa Babel yang akan ditenggelamkan di lautan api dan belerang.
- Yang kedua: karena kita berada dalam perlombaan rohaniuntuk menuju kesempurnaan.
Kalau lomba lari dengan memikul beban dan ada rintangan di depan, tidak bisa sampai finish, tetapi sudah jatuh di tengah jalan.
Dalam perlombaaan yang rohani kita harus bebas.
Lalu
bagaimanacara melepaskan diri dari beban dosa dan jerat dosa?
- Lepas dari BEBAN DOSA.
Keluaran 22: 1
22:1 "Apabila seseorang mencuri seekor lembuatau seekor domba dan membantainya atau menjualnya, maka ia harus membayar gantinya, yakni lima ekor lembuganti lembu itu dan empat ekor domba ganti domba itu.
Mencuri lembu harus mengganti dengan lima ekor lembu.
'Lembu' = Yesus.
'Lima ekor' = angka lima menunjuk pada lima luka Yesus di kayu salib.
Ini untuk melepaskan kita dari beban dosa; sudah dibayar Yesus di kayu salib.
Yohanes 19: 33-34
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nyadengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Yesus mati dengan empat luka, dan luka kelima ditusuk dengan tombak.
Dulu orang yang disalib, kalau hari Sabat, mayatnya harus diturunkan. Kalau belum mati, kakinya dipatahkan, supaya cepat mati dan mayatnya diturunkan.
Sampai pada Yesus, Dia sudah mati, lalu ditusuk dengan tombak--luka teresar dan terdalam yang mengeluarkan darah dan air.
Jadi, Yesus mati dengan empat luka utam- -2 di tangan dan 2 di kaki--untuk menebus beban dosa bangsa Israel/umat pilihan.
Tetapi luka kelima yang dibuat oleh prajuri Romawi--bangsa kafir--adalah untuk bangsa kafir; luka terbesar dan terdalam yang mengeluarkan darah dan air untuk melepaksan bangsa kafir dari beban dosa.
Inilah caranya. Jadi, membayar lima lembu sama dengan kita harus memiliki tanda darah dan airyang keluar dari luka kelima--lambung Yesus.
- Tanda darah = bertobat--mengaku dosa kepada TUHAN dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi--; mati terhadap dosa.
Dosa apapun, kalau firman menunjuk, harus diakui. Ini sama dnegan membayar dengan lima ekor lembu.
- Tanda air = baptisan air.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan di dalam air bersama dengan Yesus, sehingga ia bangkit dari dari air bersama dengan Yesus untuk mendapatkan hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran; hidup dalam urapan Roh Kududs--waktu Yesus keluar dari air, Roh Kudus turun.
Kalau daging, tidak bisa hidup benar; yang ada hanya kebenaran diri sendiri yaitu sudah salah tetapi menyalahkan orang lain.
Tetapi kalau Roh Kudus, benar-benar kebenaran dari TUHAN. Ia berbuat oodsa, ia mau mengaku dan hidup benar.
- Lepas dari JERAT DOSA.
Keluaran 22: 1
22:1 "Apabila seseorang mencuri seekor lembu atau seekor dombadan membantainya atau menjualnya, maka ia harus membayar gantinya, yakni lima ekor lembu ganti lembu itu dan empat ekor dombaganti domba itu.
Harus membayar dengan empat ekor domba.
'Domba'= Yesus.
'Empat ekor'= angka empat menunjuk pada empat injil yang memberitakan tentang pribadi Yesus:
- Injil keselamatan = firman penginjilan/kabar baik = memberitakan tentang pribadi Yesus yang datang pertama kali ke dunia untuk mati dikayu salib dan menyelamatkan orang berdosa.
- Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus= firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua/kabar mempelai = memberitakan Yesus yang akan datang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria sorga, untuk menyucikan dan menyempurnakan kita semua.
Ini yang bisa memotong jerat-jerat dosa yang menyandung kita.
Jerat dosa ini ditaruh di depan kita. Masing-masing, kita sebagai pegawai, gembala ditaruh dosa sombong; ditaruh di tempat yang biasa kita lewat.
Bawa pedang! Tinggal potong jerat dosa, beres. Mari sungguh-sungguh!
Jadi, membayar dengan empat ekor domba sama dengan kita mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, sehingga kita disucikan dari jerat-jerat dosa, yaitu:
- Keinginan akan uang yang membuat kikir dan serakah.
- Dosa kenajisan = percabulan dan lain-lain.
- Ajaran palsu. Di kitab Bilangan, TUHAN katakan: Kalau sudah masuk Kanaan, jangan ingin tahu ibadah orang Kanaan; jangan ingin tahu ilahnya; bertanyapun, jangan, supaya jangan kamu terjerat. Ini adalah suatu ketegasan.
Kita hati-hati! Kita sering dijerat pada tiga hal ini.
Ibrani 12: 2-3
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Kalau sudah terlepas dari beban dosa dan jerat dosa (Ibrani 12: 1 di atas),
mata kita bisa tertuju pada Yesus.
Artinya: kita
menyembah TUHAN, sehingga terjadi pembaharuan/keubahan hidup--mujizat terbesar--dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Dia, yaitu
kuat teguh hati--'
jangan kamu menjadi lemah dan putus asa'.
Mari malam ini, apapun yang kita hadapi, pandang TUHAN dan menyembah TUHAN supaya kita kuat teguh hati! Mungkin mata sudah melihat yang hancur, mari kuat teguh hati dalam hal jasmani dan rohani.
Dalam bidang jasmani: ekonomi, kesehatan, dan lain-lain, kalau sudah tidak bisa lagi, justru kita tetap memandang Dia--menyembah Dia.
Mungkin dalam bidang rohani: sudah jatuh, kita memandang Dia. Tetap kuat dan teguh hati, jangan putus asa!
Nikah dan buah nikah, doakan malam ini, bergumul bersama Dia.
'
Ingatlah selalu akan Dia'= kita ingat Dia dalam penyembahan dan Dia ingat kita juga.
Kuat teguh hati artinya
- Tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran. Jangan menyimpang! Justru saat menghadapi pencobaan dan banyak masalah, jangan keluar dari pengajaran yang benar.
Tetap taat dengar-dengaran--tetap berada di rel!
Sebagai contoh kereta api, sekalipun diberi beban, kalau tetap berada di rel, tetap akan selamat sekalipun ada angin ribut. Tidak ada masalah.
Sebaliknya, sekalipun hanya angin sepoi-sepoi--enak dan ringan--kalau tergelincir dari rel, tidak bisa lagi.
Pegang teguh pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran, jangan menyimpang!
Kami juga hamba TUHAN, dalam pelayanan banyak goncangan. Kalau tetap di rel tidak ada masalah. Yang salah adalah kita coba-coba menghindar dari rel karena menggunakan otak, sehingga kita hancur. Jangan! Biar saja, yang penting tetap di rel pengajaran yang benar--kehendak TUHAN--dan taat dengar-dengaran.
- Tetap hidup benar apapun resikonya; jangan berbuat dosa. Berbuat dosa juga melenceng. Jaga kebenaran!
- Tidak kecewa dan putus asa, tetapi tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
- Tetap percaya dan berharap kepada TUHAN.
Itu saja. Menghadapi apa saja, tetap berada di rel. Ini rumusnya. Kalau sudah bisa berpegang teguh pada pengajaran yang benar, sudah aman. Seperti Petrus yang sudah bimbang, kembali lagi pada pengajaran yang benar dan taat, sudah beres.
Mari kembali, peang teguh pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran! Pasti kita tetap hidup benar--tidak berbuat dosa dan tidak jatuh dalam dosa--, tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN--tidak kecewa, putus asa dan tinggalkan TUHAN--, tetap percaya dan berharap sepenuh kepada TUHAN--seperti mengulurkan tangan pada TUHAN. TUHAN yang menyertai dan bergumul untuk kita.
Hasilnya:
1 Tawarikh 28: 20
28:20 Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.
Kita hanya mengulurkan tangan dan mata memandang Dia--percaya dan berharap Dia.
Hasilnya:
TUHAN akan menyelesaikan semua pada waktunya; berhasil dan indah pada waktunya, sampai sempruna jika Dia datang. Kita bisa bersama Dia selamanya.
Terus di rel, sampai nanti terangkat! Jangan keluar dari rel! Jangan ke mana-mana! Tetap di rel dan baru nanti keluar dari rel utnuk terangkat ke awan-awan yang permai.
Malam ini, selesaikan dosa-dosa! Bayar semua! Akui semua beban dosa! Bayar dengan lima ekor lembu--kurban Kristus: bertobat dan masuk baptisan air. Yang belum dipbatis, berdoa. Yang pelaksanaannya belum cocok dengan alkitab, berdoa juga. TUHAN tolong.
Bertobat dan masuk baptisan air= hidup benar; dalam urapan Roh Kudus.
Kemudian, untuk terlepas dari jerat dosa, bayar dengan empat domba--Injil kemuliaan/penyucian.
Kalau sudah bebas dari semuanya, mata kita bisa tertuju kepada TUHAN. Kita kuat teguh hati malam ini. Dia yang menyertai dan bergumul untuk kita.
Banyak kereta yang jatuh, tetapi kita tetap bersama Dia.
Tetap kuat! TUHAN menolong kita semua. Kita saling mendoakan. Ulurkan tangan pada Dia dan Dia juga mengulurkan tangan kasih setia kepada kita.
Ada kesulitan, masa depan suram, mari kuat teguh hati! Dia tidak pernah meninggalkan kita. Selesaikan beban dosa dan jerat dosa, supaya Dia bersama ktia.
Bergumul bersama Dia. Dia tidak tinggalkan kita. Serahkan semua, kita hanya memandang Dia; menyerah sepenuh kepada Dia. Biar mata masih memandang apa saja, yakin Dia mampu. Jangan putus asa! Yang sudah berhasil, jangan sombong, tetapi tetap memandangg Dia. Kita menyembah Dia.
TUHAN memberkati.