Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Keluaran 17: 1-4
Perikop: Di Masa dan Meriba.
17:1 Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin, berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai dengan titah TUHAN, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak ada airuntuk diminum bangsa itu.
17:2 Jadi mulailah mereka itu bertengkardengan Musa, kata mereka: "Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum." Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN?"
17:3 Hauslahbangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlahbangsa itu kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"
17:4 Lalu berseru-serulah Musa kepada TUHAN, katanya: "Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!"
Bangsa Israel tiba di tempat perhentian/persinggahan yang bernama
Rafidim, tetapi sayang,
tidak ada air.
Air adalah gambaran Roh Kudus.
Artinya:
perhentian/kesukaan di luarRoh Kudus, bukanlah kesukaan sesungguhnya, tetapi kesukaan daging, bahkan bisa menimbulkan pertengkaran dan lain-lain.
Akibatnya: bangsa Israel menjadi
haus, kering rohani, tidak ada kepuasan.
Ada tiga hal yang menyebabkan kehidupan Kristen haus/kering rohani:
- Yang pertama: Meriba(di Masa dan Meriba).
Meriba, artinya adalah pertengkaran.
Kalau ada pertengkaran, maka akan menjadi haus dan kering rohani.
Pertengkaran disebabkan karena mempertahankan kebenaran diri sendiri.
Kalau kebenaran dari Tuhan, maka kita bisa saling mengaku dan saling mengampuni, tidak akan bertengkar.
Tetapi kalau kebenaran diri sendiri, tidak mau saling mengaku dan mengampuni. Suami benar, tetapi isteri kebenaran diri sendiri, maka akan bertengkar. Atau isteri benar, tetapi suami kebenaran diri sendiri, juga akan bertengkar. Atau keduanya kebenaran diri sendiri, juga akan bertengkar.
Kebenaran sendiriadalah kebenaran di luar firman, hanya menyalahkan orang lain.
- Penyebab kering rohani yang kedua: Masa.
Masa, artinya adalah pencobaan/pikulan berat.
Kita banyak menghadapi masalah, pencobaan dan pikulan berat.
Tetapi, apa yang membuat kering?
Yang menyebabkan kering adalah saat menghadapi pencobaan, kita tidak menyerah sepenuh pada Tuhan, tetapi menggunakan kekuatan sendiri. Ini akan kering, kita tidak mampu.
- Keluaran 17: 7
17:7 Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan: "Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?"
Penyebab kering rohani yang ketiga: 'Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?' = bimbang/ragukepada pengajaran benar(pribadi Tuhan) dan kuasa Tuhan.
Akibat haus/kering rohani:
Keluaran 17: 3-4
17:3 Hauslah bangsa ituakan air di sana; bersungut-sungutlahbangsa itu kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"
17:4 Lalu berseru-serulah Musa kepada TUHAN, katanya: "Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!"
- Akibat pertama: bersungut-sungut, menjelek-jelekkan orang, bergosip.
- Akibat kedua: melempari Musa dengan batu (tindakan brutal) = keras hati = kebencian tanpa alasan, sampai terjadi penganiayaan dan pembunuhan.
Jalan keluar dari Tuhan:
Keluaran 17: 5-6
17:5 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Berjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah beserta engkau beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu tongkatmu yang kaupakai memukul sungai Nil dan pergilah.
17:6 Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di Horeb; haruslah kaupukul gunung batuitu dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum." Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel.
Jalan keluarnya adalah
gunung batu harus dipukul.
Gunung batu (batu karang) adalah Yesus.
1 Korintus 10: 4
10:4 dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.
Gunung batu harus dipukul =
Yesus harus mati di kayu salib.
Yohanes 16: 7
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapijikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
'
lebih berguna jika Aku pergi' = Yesus harus mati, bangkit dan naik ke Surga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita.
Sebelum mati, Yesus berteriak, '
Aku haus!', lalu Dia diberi minum air anggur asam bercampur empedu, setelah itu Dia berkata, '
sudah selesai!'. Lalu Yesus mati.
Jadi, Yesus mati untuk menanggung/menyelesaikan segala dosa manusia sampai puncaknya dosa, yang membuat manusia haus, kering rohani. Kemudian Yesus bangkit dan naik ke Surga untuk
mencurahkan Roh Kudus/air kehidupan/air anggur baru dari Surga.
Jika malam ini kita bisa
memberi minum Yesusdi kayu salib dengan air anggur asam bercampur empedu, artinya, kita
mengakui segala dosa, kepahitan dan kegagalan kita, maka
Yesus juga memberi kita minumdengan air kehidupan/air anggur baru dari Surga (Roh Kudus).
Malam ini, akui segala dosa kita sampai puncak dosa, kegagalan kita, kepahitan dan pahit-getir hidup kita. Kita memberi minum Yesus dengan anggur asam dan Yesus berkata, '
sudah selesai!'. Maka, Dia akan memberi kita minum air Roh Kudus/air kehidupan/air anggur baru dari Surga.
Seperti perempuan Samaria, yang hidupnya najis, pahit, getir, tetapi kalau dia berani mengaku, maka dia mendapatkan air kehidupan.
Kita bangsa kafir tidak lebih dari perempuan Samaria, yang hidup dalam dosa sampai puncak dosa, kepahitan dan lain-lain.
Ayo, kita selesaikan semua, akui kegagalan-kegagalan kita!Hasilnya:
- Hasil pertama: Kita bisa bersaksi.
Yohanes 4: 39
4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."
Setelah menerima air kehidupan, perempuan Samaria bisa bersaksi. Tadinya, dia adalah perempuan yang tercemar, menjadi saksi palsu, tetapi sekarang bisa bersaksi yang baik.
Yohanes 7: 37-38
7:37 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
7:39 Yang dimaksudkan-Nya ialah Rohyang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Bersaksi = Roh Kudus mengalirkepada kehidupan yang kering, supaya mereka menjadi segar dan hidup.
- Yohanes 4: 14
4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancarsampai kepada hidup yang kekal."
Hasil kedua: kita bisa menyembah Tuhan.
Menyembah = Roh Kudus memancarsampai pada hidup kekal.
Kita mengalami mujizat secara rohani, yaitu keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus (seperti saat Yesus naik ke atas gunung, wajah-Nya berubah).
Roh Kudus hanya berseru, 'Ya Abba, Ya Bapa!'.
Artinya:
- jujur, ya katakan 'ya', tidak katakan 'tidak', selebihnya itu dari setan.
- taat dengar-dengaran.
Kalau bisa jujur dan taat, maka mujizat jasmani juga kita alami.
Zakharia 4: 6-7
4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
Mujizat jasmani, yaitu gunung yang besar diratakan= semua masalah yang mustahil diselesaikan, ada janji masa depan yang berhasil dan indah pada waktu-Nya (kalau gunung sudah rata, kita melihat ke depan).
Mungkin, kita seperti bangsa Israel di Rafidim, benar-benar kering dan tanpa Roh Kudus karena banyak
bertengkar, banyak
pencobaandan
tidak menyerah sepenuh pada Tuhan, tetapi kita menggunakan kebenaran diri sendiri dan kekuatan sendiri (bimbang/ragu pada Tuhan).
Kalau bimbang kepada pribadi Tuhan (pengajaran benar), maka
pastibimbang pada kuasa Tuhan. Ini yang membuat kering dan haus, sehingga banyak bersungut-sungut, sampai benci (melempari Musa dengan batu) dan lain-lain. Ini yang membuat kita tidak bisa menyembah Tuhan.
Tetapi, biarlah malam ini, '
pukul gunung bat itu!' = Yesus rela mati di kayu salib untuk meminum anggur asam dan Dia memberikan Roh Kudus kepada kita. Mari, kita tinggal memberi minum Tuhan dan Roh Kudus dicurahkan kepada kita.
Biarlah kita bisa
bersaksidan
menyembahTuhan.
Kita bisa
jujur dan taat, maka gunung pasti diratakan. Jika Yesus datang kedua kali, kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia. Kita betul-betul bersama dengan Dia di awan-awan permai.
Sekali lagi,
tanpa Roh Kudus, bangsa kafir akan menjadi haus, bersungut, mengomel, gosip sampai iri, dendam dan benci tanpa alasan, ditambah seperti perempuan Samaria (dosa najis dan lain-lain). Tetapi biarlah kita mohon Roh Kudus dicurahkan di tengah kita, maka
mujizat terjadi.
Biarlah Roh Kudus mengalir sungguh-sungguh, jangan kering atau haus, mujizat akan terjadi. Apapun yang kita hadapi, gunung-gunung akan diratakan, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Tuhan memberkati.