Keluaran 12: 41-4212:41.Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir.
12:42.Malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN.
Ini adalah
malam berjaga-jaga. Kita berdoa malam, sama dengan malam berjaga-jaga.
Di sini ada
dua macam malam berjaga-jaga--ketika itu bangsa Israel mau keluar dari Mesir--:
- Ayat 42a= malam berjaga-jaga bagi Tuhan, yaitu suatu titik di mana kita dilepaskan dari dosa dan puncaknya dosa, sampai mengalami kelepasan yang sempurnasaat Yesus datang kembali kedua kali--Tuhan siap melepaskan kita dari dosa, mengangkat sampai menyempurnakan kita. Tuhan berjaga terus supaya kita tidak berbuat dosa tetapi terlepas dari dosa; kalaupun sudah jatuh, cepat akui dan terlepas dari dosa.
- Malam berjaga-jaga bagi kita semua--dulu semua orang Israel--, artinya:
- Sesudah dilepaskan dari dosa, jangan jatuh lagi dalam dosa. Jaga!
- Selalu siap sedia untuk menantikan kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Jangan lengah!
Markus 13: 33-3713:33."Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba.
13:34.Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga.
13:35.Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta,
13:36.supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur.
13:37.Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!"
'
tuan rumah itu pulang'= kedatangan Yesus kedua kali.
Ada empat macam malam berjaga-jaga bagi kita:
- Menjelang malam; pukul 18.00-21.00.
- Tengah malam; pukul 21.00-00.00.
- Larut malam; pukul 00.00-03.00.
- Pagi-pagi buta; pukul 03.00-06.00.
Kita ambil dua saja yang berkaitan dengan doa malam: menjelang malam dan tengah malam.
MENJELANG MALAMLukas 24: 28-3224:28.Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.
24:29.Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malamdan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
24:30. Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannyadan memberikannya kepada mereka.
24:31. Ketika itu terbukalah matamereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
24:32. Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Sucikepada kita?"
Menjelang malam, matahari hampir terbenam.
Ini cerita tentang dua orang yang berjalan ke Emaus; ketika itu Yesus sudah disalibkan dan mati. Dua orang ini putus asa--muka muram; kecewa dan putus asa: '
Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.'
Tetapi bersyukur, mereka bertemu dengan Yesus saat menjelang malam.
Jadi menjelang malam kita
banyak menghadapi persoalan: pribadi, ekonomi, penyakit, tekanan dan lain-lain, sampai
seolah-olah kita ditinggal Tuhan--dua orang yang ke Emaus berkata: '
Yesus mati, sudah tidak ada kabarnya lagi'--, sehingga membuat kita putus asa, kecewa, susah--bermuka muram.
Yang harus dijagasaat menghadapi semua ini adalah
kita harus banyak mengundang Tuhansupaya Ia hadir dalam hidup kita lewat pemecahan roti (
pembukaan firman Allah dan perjamuan suci).
Ketika mereka sudah mendengar firman dan makan perjamuan suci, mata mereka terbuka, bisa melihat Tuhan.
Jadi, firman Allah dan perjamuan suci
menyucikankita secara dobel: lahir dan batin, sehingga
mata hati kita akan terbuka untuk melihat wujud Tuhan/pribadi Yesus, dan membuat kita menjadi
kuat teguh hati. Ini yang penting, menghadapi persoalan, tekanan dan lain-lain yang membuat kita kecewa, putus asa, susah--muka muram--, berikan kesempatan firman dan perjamuan suci menyucikan lahir dan batin kita sampai batin/perasaan terdalam, sehingga mata rohani kita terbuka untuk bisa melihat Tuhan.
Jangan lihat yang lain! Itu membuat kita lemah!
Lihat pribadi Tuhan! Kita akan jadi kuat teguh hati.
Kalau kuat teguh hati, tinggal tunggu waktu,
Tuhan akan jadikan semua baik pada waktunya.
2 Samuel 10: 1210:12.Kuatkanlah hatimudan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."
Menghadapi persoalan apapun, mari, kita makin dekat dengan Tuhan; mengundang pribadi-Nya lewat firman dan perjamuan suci yang menyucikan lahir dan batin kita, sampai mata kita terbuka untuk memandang Tuhan. Kita menjadi kuat teguh hati dan Dia sedang melakukan yang baik bagi kita--kita sedang mengalami proses--, Dia tidak menipu kita.
TENGAH MALAMMatius 25: 6-825:6.Waktu tengah malamterdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang!Songsonglah dia!
25:7. Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelitamereka.
25:8. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
Pada tengah malam
yang harus dijagaadalah minyak persediaan, menunjuk pada
Roh Kudus. Kalau menjelang malam, yang harus dijaga adalah firman dan perjamuan suci.
Tengah malam adalah masa yang paling gelap, di mana dosa sampai pada puncaknya yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan--seperti pada zaman Nuh dan Lot.
Pada tengah malam--pengaruh kegelapan dunia yaitu dosa sampai puncaknya dosa--, sepuluh gadis, baik yang bijaksana maupun bodoh sama-sama
mengantuk dan tertidur, artinya: lengah, bosan. Ini yang bahaya! Kita hati-hati!
Sepuluh gadis menunjuk pada gereja Tuhan.
Lima perawan
bodohpunya minyak dalam pelita--ada kegiatan--, tetapi
tidak punyaminyak persediaan. Ini yang bahaya. Sedangkan lima gadis yang
bijaksanamemiliki minyak dalam pelita
ditambahdengan minyak persediaan.
Minyak dalam pelitamenunjuk pada Roh Kudus yang
membimbing, mengurapi dan memenuhi kita, untuk memberikan karunia-karunia Roh Kudus: ada karunia jadi gembala, pemain musik dan lain-lain. Tidak cukup! Harus ada minyak persediaan.
Minyak persediaanadalah
kegiatan/aktifitas dalam Roh Kudusyaitu beribadah melayani dan menyembah Tuhan.
Ada orang yang sudah puas dengan minyak dalam pelita:
Saya sudah menerima kepenuhan Roh Kudus, sudah diurapi, sudah punya karunia: karunia menimbang roh bagi gembala, karunia main musik dan sebagainya, tetapi sering
tidak aktif--minyak persediaannya kurang.
"
Kami hamba Tuhan juga dikoreksi. Seringkali menyembah Tuhan hanya untuk melayani, kalau tidak melayani, tidak menyembah. Itu bukan minyak persediaan, tetapi minyak kebutuhan. Sidang jemaat juga, saat ada masalah, menyembah Tuhan, kalau tidak ada masalah, tidur. Itu masih minyak kebutuhan, bukan minyak persediaan. Saat tidak ada apa-apa, tetapi kita menyembah, itulah minyak persediaan--ibadah pelayanan dan doa penyembahan kepada Tuhan."
Mari, ditingkatkan menghadapi tengah malam hari-hari ini! Tuhan tolong kita semua.
Jadi, pada tengah malam--masa yang paling gelap--, kita
sangat mutlak membutuhkan Roh Kudus. Kita butuh minyak dalam pelita--tetap dalam urapan dan kepenuhan Roh Kudus--, tetapi juga butuh minyak persediaan,
supaya pelita tetap menyala. Ini yang penting.
Kegunaanpelita tetap menyala:
- Yang pertama: Roh Kudus adalah Roh kebenaran, artinya membuat kita tetap hidup benar dan sucidi tengah kegelapan dosa akhir zaman.
Mohon pada Tuhan. Mungkin tidak kuat karena banyak gangguan, tetapi tetap bawa pelita yang menyala. Roh Kudus yang menolong kita untuk tetap hidup benar dan suci di tengah kegelapan dosa dan puncaknya dosa di akhir zaman.
- Yang kedua: Roh Kudus bagaikan apiyang membuat kita setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir.
- Yang ketiga: Roh Kudus berseru: Ya Abba, ya Bapa; orang yang diurapi Roh Kudus tetap dalam sikap penyembahan yaitu taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara--kita menyembah Tuhan; mengulurkan dua tangan kepada Tuhan dan Dia akan mengulurkan tangan anugerah-Nya yang besar kepada kita, sehingga kita mengalami mujizat.
Tetap taat! Itu pelita tetap menyala.
Begitu tidak taat, pelita akan padam.
Seperti Sadrakh, Mesakh, Abednego tidak mau disuruh menyembah patung, tetapi tetap taat untuk menyembah Tuhan; Daniel tidak mau disuruh menyembah raja.
Sungguh-sungguh pada kesempatan malam ini, kita tetap taat dengar-dengaran. Ini adalah sikap menyembah Tuhan; mengulurkan dua tangan kepada Tuhan. Itu yang kita lakukan. Sudah tidak bisa berpikir atau bergerak, kita tinggal mengulurkan tangan kepada Tuhan; menyerah sepenuh kepada Tuhan. Dan Dia akan mengulurkan tangan anugerah yang besar untuk mengadakan mujizat:
- Mujizat rohani: keubahan hidup yang terus menerus dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu jujur.
Kita jujur soal Tuhan/pengajaran yang benar, jujur dalam mengaku dosa--saling mengaku dan mengampuni, dan darah Yesus akan mengampuni segala dosa--, sampai jujur dalam segala hal.
Kalau jujur, kita akan menjadi rumah doa, dan mujizat jasmani terjadi.
- Mujizat jasmani: tidak ada menjadi ada, mustahil menjadi tidak mustahil.
- Sampai kalau Tuhan datang kembali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai.
Kita mohon kepada Tuhan, supaya pelita tetap menyala sampai Dia datang kembali; Roh Kudus menolong kita.
Setia berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, mulai dari dalam nikah, penggembalaan sampai antar penggembalaan. Kita butuh Roh Kudus; Ia yang menolong kita.
Serahkan hidup kepada Tuhan! Terima Roh Kudus yang lembut untuk menjamah kita semua, dan kita pulang dengan wajah berseri, bukan wajah muram lagi; kita menyerah sepenuh hanya kepada Tuhan.
Kalau dosa diampuni, Roh Kudus akan dicurahkan di tengah-tengah kita. Mohon kekuatan Roh Kudus kepada Tuhan untuk menghadapi apapun juga saat menjelang malam, tengah malam, sampai kedatangan Yesus kedua kali; pelita kita tetap menyala.
Menghadapi persoalan, puncaknya dosa dan kejatuhan, kita butuh Roh Kudus. Apapun keadaan kita, kalau Roh Kudus dicurahkan, Tuhan sanggup menolong kita.
Kita menghadapi kegelapan dunia, angin dan gelombang--pencobaan jasmani dan rohani, dosa-dosa, kehancuran, kejatuhan--, kita kuat teguh hati semuanya. Mohon kekuatan dari Roh Kudus, supaya pelita tetap menyala; tidak ditelan kegelapan, dan mujizat akan terjadi.
Dua murid bermuka muram, tidak kuat menghadapi perkara jasmani; lima gadis tidak kuat menghadapi perkara rohani. Mari, kita mohon kekuatan dari Tuhan! Serahkan semua baik perkara jasmani maupun rohani kepada Tuhan! Tetap berjaga! Tetap kuat sampai Tuhan datang! Jangan putus asa dan kecewa! Roh Kudus mampu! Yang mustahil, yang hancur, Tuhan mampu menolong malam ini. Serahkan semua kepada Dia!
Tuhan memberkati.